Di Balik

Oleh: Hanni Sofia Soepardi

Selasa, 26 Juli 2017 malam, sekembalinya Presiden dari kegiatan prasetya perwira TNI/Polri di Akademi Militer Magelang, suasana di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta perlahan "memanas". Terlebih ketika kunjungan kerja Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) ke Makasar juga kepulangannya dipercepat untuk kemudian langsung bergabung dengan Presiden di Istana.

Di malam yang sama itu pula sejumlah Menteri Kabinet Kerja satu persatu dipanggil, di antaranya Sudirman Said, Luhut Binsar Panjaitan, Sofyan Djalil, Thomas Lembong, Ignasius Jonan, Anies Baswedan, Rizal Ramli, Ferry Mursidan Baldan, Bambang Brodjonegoro, Saleh Husin, Marwan Djafar, dan Yuddy Chrisnandi.

Namun sebagian besar menteri yang baru saja dipanggil itu bungkam saat ditanya wartawan, bahkan tidak sedikit yang menghindar dan meninggalkan istana melalui pintu Setneg. Beberapa waktu sebelumnya menteri-menteri lain pun dipanggil secara bergiliran.

"Tensi" semakin meninggi dan keadaan semakin "memanas" ketika pada akhir pekan lalu Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengirimkan edaran melalui pesan singkat kepada para ajudan dan ADC menteri agar menteri-menteri tidak terlebih dahulu meninggalkan Jakarta pada 24-29 Juli 2017. Beberapa menteri memastikan dirinya menerima edaran tersebut sehingga mengosongkan agenda dinas luar kota pada pekan ini.

Staf Khusus Presiden Johan Budi memastikan surat edaran tersebut memang benar, tetapi kepastian reshuffle kabinet tetap hak prerogatif Presiden. Informasi yang simpang-siur bergerak semakin liar merangsek dari grup ke grup, bahkan di sosial media dengan berbagai bumbu kepentingan dan harapan yang diembuskan.

Banyak yang bahkan menikmati kesimpangsiuran tersebut untuk menciptakan isu-isu yang meresahkan. Gelanggang Luar Isu kocok ulang kabinet oleh Presiden Jokowi sudah beberapa kali terjadi. Namun tak kemudian segera dieksekusi.

Presiden Jokowi sendiri beberapa kali memastikan reshuffle termasuk evaluasi kinerja menteri akan terus dilakukan. Namun, soal waktu Presiden ingin hal itu menjadi hak prerogatif yang menjadi kewenangannya, sementara menteri tetap dimintanya untuk bekerja sesuai tugasnya.

Eksekusi pada saatnya pun tiba, kocok ulang menjadi suatu keniscayaan. Gelanggang luar saat menjelang isu kocok ulang diumumkan pun bergejolak. Kasak-kusuk melalui jaringan telepon pun terjadi di sepanjang Selasa malam. Istana seperti tidak tidur, bahkan Sekretaris Kabinet Pramono Anung tampak meninggalkan Wisma Negara pada pukul 23.30 WIB.

Tidak berselang lama, Pramono Anung membubuhkan cuitan di twitternya yang mengarah pada semakin menguatnya isu perombakan kabinet. 
"Alhamdulillah bisa membantu menyelesaikan tugas yg tdk mudah. Semoga hasilnya baik dan membawa kebaikan bagi orang banyak. #EsukHari." Demikian cuit Pramono yang diunggah pada 00.02 WIB.

Akun twitter para menteri yang lain pun serupa, mengarah pada salam pamit, termasuk Sudirman Said dan Rizal Ramli. "Alhamdulillah, tugas besar selesai. Ladang amal & perjuangan makin lebar. Jangan pernah lelah mencintai Indonesia yang hebat ini. Thx semua," cuit Sudirman Said.

Sementara Rizal Ramli menuliskan; "Saya telah mencoba berbuat yang terbaik, untuk bangsa dan rakyat Indonesia. Terima kasih rakyat Indonesia ..DR. Rizal Ramli." Eksekusi Dilakukan Eksekusi itu pun akhirnya dipastikan untuk segera dilakukan.

Undangan dengan kop surat Menteri Sekretaris Negara dilayangkan kepada para undangan tentang Pelantikan Menteri Negara Kabinet Kerja sisa Masa Jabatan 2014-2019. Pelantikan akan dilakukan pada Rabu, 27 Juli 2016 di Istana Negara, Jakarta, pukul 13.30 WIB.

Istana pun berbenah meski pada agenda resmi Presiden yang dirilis pagi tidak ada jadwal terkait reshuffle kabinet.

Pada pagi hari Presiden semula hanya dijadwalkan untuk menerima "Courtesy Call Asosiasi Jepang - Indonesia" (JAPINDA) dan pada pukul 15.00 WIB memimpin Sidang Kabinet Paripurna dengan topik Arahan Presiden dan Pembahasan Pagu Anggaran dan RAPBN tahun 2017.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung membenarkan ada 12 jabatan mengalami perubahan. Para menteri baru tersebut akan langsung mengikuti Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin langsung oleh Presiden.

Dalam akun twitter resminya Presiden Jokowi mentwitkan kalimat singkat terkait reshuffle kabinet. "Kabinet baru akan segera diumumkan. Dukungan rakyat sangat penting untuk keberhasilan pemerintah. -Jkw," cuitnya pada sekitar pukul 10.20 WIB.

Kesimpangsiuran pun menemui titik akhirnya kini. Menteri baru bersiap dengan segudang tugas dan target hingga sisa masa jabatan itu berakhir pada 2019. (Ant.)

BERITA TERKAIT

Bansos Pangan atau Beras oleh Bapanas dan Bulog Langgar UU Pangan dan UU Kesejahteraan Sosial?

  Oleh: Anthony Budiawan, Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies) Presiden Joko Widodo memutuskan perpanjangan pemberian Bantuan Sosial…

Pembangunan Papua Jadi Daya Tarik Investasi dan Ekonomi

  Oleh : Clara Anastasya Wompere, Pemerhati Ekonomi Pembangunan   Bumi Cenderawasih memang menjadi fokus pembangunan yang signifikan di era…

Pastikan Stabilitas Harga dan Stok Beras, Pemerintah Komitmen Ketahanan Pangan

  Oleh : Nesya Alisha, Pengamat Pangan Mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia sangat penting karena memiliki dampak besar pada stabilitas…

BERITA LAINNYA DI Opini

Bansos Pangan atau Beras oleh Bapanas dan Bulog Langgar UU Pangan dan UU Kesejahteraan Sosial?

  Oleh: Anthony Budiawan, Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies) Presiden Joko Widodo memutuskan perpanjangan pemberian Bantuan Sosial…

Pembangunan Papua Jadi Daya Tarik Investasi dan Ekonomi

  Oleh : Clara Anastasya Wompere, Pemerhati Ekonomi Pembangunan   Bumi Cenderawasih memang menjadi fokus pembangunan yang signifikan di era…

Pastikan Stabilitas Harga dan Stok Beras, Pemerintah Komitmen Ketahanan Pangan

  Oleh : Nesya Alisha, Pengamat Pangan Mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia sangat penting karena memiliki dampak besar pada stabilitas…