Pasca Reshuffle, OJK Harap Kerjasama Antarotoritas Berlanjut

 

 

NERACA

 

Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad berharap kerja sama antarotoritas keuangan terus berlanjut setelah perombakan Kabinet Kerja jilid II. "OJK berharap kerja sama terus berlanjut," kata Muliaman Hadad di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (27/7).

Ia menyebutkan kerja sama antarotoritas keuangan di Tanah Air saat ini terjalin melalui Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). "Kita anggota KSSK, stabilitas keuangan menjadi penting, Menteri Keuangan kan jadi Koordinator KSSK, pokoknya fokus pada stabilitas sistem keuangan," kata Muliaman.

Menurut dia, KSSK juga akan terus mendorong lembaga keuangan berperan lebih produktif dalam banyak hal. Ia menyebutkan saat ini pihaknya dan otoritas keuangan lain memberikan perhatian pada pelaksanaan amnesti pajak. "Kita lagi fokus amnesti pajak, itu yang harus ditangani atau diselesaikan," katanya.

Menurut dia, dengan adanya perombakan kabinet, penanganan dan pelaksanaan amnesti pajak akan lebih baik. Pembentukan KSSK berdasar UU Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan (UU PPKSK).

Komite itu beranggotakan Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia (BI), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). DPR dalam rapat paripurna 17 Maret 2016 menyetujui pengesahan RUU PPKSK itu menjadi UU.

Disamping itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), dan Kementerian Keuangan juga menandatangani nota kesepahaman perihal koordinasi dalam rangka pengembangan dan pendalaman pasar keuangan guna mendukung pembiayaan pembangunan nasional, khususnya nonperbankan.

Ruang lingkup nota kesepahaman ini meliputi pembentukan Forum Koordinasi Pembiayaan Pembangunan melalui Pasar Keuangan (FK-PPPK), kerja sama perencanaan dan percepatan implementasi kebijakan yang terkait dengan pasar keuangan, serta pertukaran data dan informasi.

FK-PPPK akan dikoordinasi salah satu anggota secara bergantian dengan periode kerja 1 tahun. Untuk pertama kalinya, Kemenkeu akan mengkoordinasi FK-PPPK, kemudian dilanjutkan BI dan OJK. Struktur FK-PPPK terdiri atas tim pengarah, tim pelaksana, dan sekretariat, yang merupakan perwakilan FK-PPPK.

Tantangan Industri Keuangan

Menurut Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Destri Damayanti mengatakan perekonomian masih akan menghadapi tantangan yang cukup sulit khususnya di sektor keuangan. Menurut dia, setidaknya ada lima tantangan yang perlu disikapi serius oleh pemerintah. Pertama, tambah Destri, pembiayaan untuk infrastruktur. “Pemerintah Jokowi tengah fokus untuk membangun infrastruktur dalam lima tahun kedepan. Yang jadi permasalahannya adalah membangun infrastruktur itu butuh pembiayaan yang sangat besar bahkan bila dibandingkan dengan realisasi akumulasi selama sepuluh tahun terakhir," kata Destri.

Kedua, lanjut Destri, ketergantungan korporasi terhadap pembiayaan perbankan masih sangat tinggi padahal akses Indonesia ke pasar modal masih sangat terbatas. Ketiga, daya saing perbankan Indonesia masih relatif tertinggal dibandingkan negara Asean lainnya. “Keempat, pasar modal Indonesia relatif volatile dibandingkan negara lain. Kelima, kualitas kredit perbankan memburuk meskipun masih di rentang yang dapat dikelola (manageable)," jelas dia.

Dalam menghadapi tantangan tersebut, menurut Destri, berbagai paket kebijakan telah diluncurkan oleh Bank Indonesia (BI) maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan mampu meredam tantangan yang ada di sektor keuangan. "Kebijakan itu antara lain, reformulasi perhitungan ATMR dalam penghitungan risiko kredit, relaksasi perhitungan dan penilaian kualitas kredit untuk kredit kecil, serta relaksasi capital participation," pungkasnya.

 

BERITA TERKAIT

Pengamat: Aksi Merger-Akuisisi Berpotensi Dorong Industri Asuransi dan Skala Ekonomi Besar

  NERACA Jakarta-Aksi merger-akuisisi perusahaan asuransi dinilai akan menciptakan industri dengan permodalan yang kuat, sehingga turut menopang perekonomian Tanah Air.…

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Pengamat: Aksi Merger-Akuisisi Berpotensi Dorong Industri Asuransi dan Skala Ekonomi Besar

  NERACA Jakarta-Aksi merger-akuisisi perusahaan asuransi dinilai akan menciptakan industri dengan permodalan yang kuat, sehingga turut menopang perekonomian Tanah Air.…

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…