Kantungi Penjualan Tumbuh 8,22% - Bisnis Rokok Sampoerna Masih Mengepul

NERACA

Jakarta – Bisnis rokok dipertengahan tahun ini masih tetap mengebul, ditengah upaya pemerintah giat mengejar target pajak dari berbagai sumber dan termasuk melalui kebijakan kenaikan cukai rokok. Tengok saja, pada semester I 2016, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) mencatatkan kinerja positif. Dimana emiten produsen rokok ini, berhasil membukukan penjualan bersih tumbuh 8,22% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 43,74 triliun menjadi Rp 47,34 triliun.

Dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (27/7), perseroan juga mengungkapkan, kenaikan penjualan didukung penjualan sigaret kretek mesin senilai Rp 29,69 triliun, Sigaret Tangan Rp 9,81 triliun, Sigaret putih mesin Rp 7,3 triliun dan lainnya Rp 278,88 miliar. Di sisi lain, beban pokok penjualan juga meningkat 6,84% dari Rp 33,48 triliun menjadi Rp 35,77 triliun. Namun, laba kotor HMSP tercatat masih tumbuh 12,68% dari Rp 10,26 triliun menjadi Rp 11,56 triliun.

Alhasil, laba bersih HMSP pada semester pertama tahun ini mampu naik 22,7% menjadi Rp 6,15 triliun dari yang sebelumnya tercatat Rp 5,01 triliun. Hal ini membuat laba per saham dasar juga meningkat dari Rp 45 menjadi Rp 53 per saham. Hingga Juni 2016, HMSP tercatat memiliki total aset sebesar Rp 39,32 triliun, atau naik 3,46% dibandingkan yang tercatat pada Desember tahun lalu sebesar Rp 38,01 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari Rp 30,91 triliun aset lancar dan Rp 8,41 triliun aset tidak lancar.

Sebagai informasi, setelah sukses melakukan aksi korporasi berupa penerbitan saham baru guna memenuhi kewajiban saham yang beredar atau free float saham, PT HM Sampoerna Tbk kembali menggelar aksi korporasi lagi berupa rencana melakukan pemecahan nominal saham atau "stock split" dalam rangka meningkatkan likuiditas dan menarik minat lebih banyak investor.

Sekretaris Perusahaan HMSP, Ike Andriani mengatakan, "stock split" dilakukan dengan rasio 1 banding 25 (1:25). Maka dengan demikian harga saham perseroan sebesar Rp99.500 per lembar dan dapat turun ke level harga saham kebanyakan yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Ike Andriani menuturkan, guna memuluskan aksi korporasinya, perseroan akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk dengan BEI untuk penentuan jadwal 'stock split'. Dia menambahkan bahwa perseroan akan mmelaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 27 April mendatang untuk mendapatkan persetujuan pemegang saham.

Berdasarkan pengamatan perseroan, lebih dari 90% saham perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia saat ini diperdagangkan di bawah level Rp5.000 per saham. Nantinya dengan melakukan stock split, lanjut dia, langkah ini merupakan sejalan dengan himbauan dari manajemen BEI yang menginginkan agar HMSP dapat memecah nilai nominal sahamnya agar terjangkau investor ritel. Sementara itu tercatat total nilai kapitalisasi pasar HMSP di BEI mencapai Rp463 triliun, atau sekitar 9% terhadap seluruh kapitalisasi pasar yang tercatat di BEI Rp5.166 triliun. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…