NERACA

Jakarta - Konsorsium PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Daya Mulia Turangga (DMT) telah melaksanakan penandatanganan kontrak pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Kabupaten Minahasa Utara Paket I dengan nilai proyek Rp783,264 miliar.

Dalam siaran persnya di Jakarta kemarin, Sekretaris Perusahaan WIKA, Suradi menjelaskan, KSO WIKA – DMT ditunjuk oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagai pemenang pekerjaan Pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Minahasa Utara Paket I sesuai dengan Surat Penunjukan Penyedia untuk Pelaksanaan Pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan Kabupaten Minahasa Utara Paket I dengan Nomor: KU.03.01/BWSS-I/SNVT-PB/PK.BII/10 tanggal 21 Juli 2016. “Dalam konsorsium ini, WIKA memiliki porsi 85% dari total nilai proyek," kata Suradi.

Rencananya, proyek ini berlangsung selama 1.460 hari kalender kerja dan masa pemeliharaan 365 hari kalender. Lingkup utama pekerjaan pada proyek ini meliputi pekerjaan terowongan dan bendungan utama. Bendungan Kuwil Kawangkoan memiliki daya tampung mencapai 23,37 juta meter kubik, terletak melintang di Sungai Tondano di sebelah hilir PLTA Tanggari II. Bendungan tersebut berfungsi untuk mereduksi banjir sebesar 282,18 meter kubik per detik terhadap Kota Manado dan sekitarnya.

Bendungan ini juga bermanfaat sebagai penyedia air baku untuk Kota Manado, Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Bitung dengan debit sebesar 4,5 meter per kubik. Selain itu, Bendungan Kuwil Kawangkoan juga merupakan penyedia energi listrik dengan kapasitas sebesar 2 x 0,7 MW dan sarana pengembangan pariwisata khususnya di Kabupaten Minahasa.

Sebagai informasi, hingga pekan ketiga di bulan Juli 2016, WIKA bukukan kontrak baru sebesar Rp16,30 triliun atau 30,87% dari target kontrak baru 2016 sebesar Rp52,80 triliun. Perolehan kontrak baru tersebut meningkat 86,49% dibandingkan periode yang sama 2015. “Hingga akhir Juli ini, kami berpotensi mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp18,32 triliun atau meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan realisasi kontrak baru pada periode yang sama 2015 sebesar Rp8,742 triliun,"ujar Suradi.

Dia menilai optimisme tersebut berawal dari progres penawaran terendah yang telah dicatatkan perusahaan pada beberapa proyek, antara lain jembatan, pembangkit listrik, dermaga, dan irigasi yang nilai totalnya ditaksir mencapai Rp8,018 triliun. “Kontribusi tersebut diharapkan dapat meningkatkan nilai kontrak baru per Juli 2016 ini menjadi Rp18,32 triliun atau mencapai 34,69% dari target kontrak baru 2016 sebesar Rp52,8 triliun," ungkapnya.

Beberapa proyek yang telah diperoleh hingga pekan ketiga antara lain pembangunan hotel, perkantoran dan Convention Hall Grup Puncak Surabaya, jalan tol Balikpapan-Samarinda, Automatic People Mover System Bandara Soekarno Hatta, renovasi Velodrome, bendungan Kuwil Manado, Rusun Atlet Kemayoran, Flyover Semanggi, Flyover Kramasan, jaringan gas Prabumulih, proyek strategis Kementerian ESDM yang terdiri dari SPBG Bekasi.

Lalu, fasilitas penerangan jalan umum, tank bahan bakar nabati, pembangunan pembangkit listrik mini hydro di Papua, Transmart Mataram, Transmart Tegal, Sudirman Hill, produksi Box Girder, jalan layang Kereta Api Medan-Kualanamu, Elevated Road Maros – Bone, dan Tol Bawen-Solo Seksi 2‎. (bani)