Sepatu Premium Asli Indonesia "Ekuator" Resmi Diluncurkan

 

 

NERACA

 

Jakarta - Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM), Euis Saedah mengatakan jumlah pabrik alas kaki Indonesia mulai tumbuh dengan pesat pada tahun 1991. Kelompok industri sepatu ini dapat bersaing dengan kelompok industri lain dengan memberikan kemajuan yang signifikan. Pertumbuhan industri sepatu ini juga keterkaitan dengan perpindahan maupun relokasi industri sejenis dari Taiwan dan Korea Selatan ke Indonesia.

Perkembangan industri di Indonesia khususnya komoditi sepatu dan kulit yang juga merupakan salah satu tahap kemajuan industri di tanah air yang telah melakukan pembinaan riset serta pengembangan produk yang secara mandiri dan berdikari. Industri sepatu atau footwear Industry di Indonesia merupakan jenis industri yang mempunyai peranan cukup penting di sektor penambahan ekonomi yang mana industri sepatu di Indonesia telah bertransformasi menjadi produsen sepatu dalam skala besar yang mampu memproduksi sepatu berstandar nasional dengan jumlah perusahaan di Indonesia lebih kurang mencapai 388 perusahaan yang bergerak di sektor sepatu.

Sepatu premium asli Indonesia bermerek "Ekuator" resmi diluncurkan setelah tiga tahun dirintis oleh pihak Kementerian Perindustrian dan tim kreatif pendukung lainnya. "Kita harus punya kebanggaan dengan branding milik bangsa sendiri. Ekuator kini hadir membawa nama Indonesia," kata Euis di Jakarta, Selasa (26/7).

Sepatu khusus pria dewasa tersebut didesain dengan tujuh model pilihan, yakni Sumatra, Java, Bali, Madura, Celebes, Papua dan Borneo. Sepatu yang mereknya diambil dari letak geografis Indonesia tersebut dikemas dalam sebuah kardus yang dilengkapi dengan kain pembersih, sikat, semir, tali cadangan dan cairan pembersih.

Saat ini, baru satu IKM yang memproduksi Ekuator dengan tujuh jenis desainnya tersebut, yakni Fortuna Shoes yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat. "Nantinya, semua IKM bisa memproduksi Ekuator dengan memenuhi standar produksi dan kualitas yang sudah ditentukan. Kami juga akan memberikan pelatihan kepada IKM yang berminat untuk memproduksi Ekuator," ujar Euis.

Fortuna Shoes sendiri memproduksi 200 pasang sepatu untuk tahap awal dengan biaya produksi Rp200 juta. Menurut Euis, 80 persen bahan baku Ekuator berasal dari dalam negeri, sementara 20 persen lainnya masih harus diimpor, salah satunya adalah alas sepatu atau sol yang diimpor dari Perancis. Dengan kualitas premium, Ekuator dibanderol dengan harga Rp2,5 juta dengan potongan Rp500 ribu bagi 50 pembeli pertama yang memesan melalui situs www.ekuatorindonesia.com.

Euis berharap, merek tersebut kelak dapat disejajarkan dengan merek-merek sepatu berkualitas internasional lainnya, sehingga menjadi kebanggaan di dunia mode, tidak hanya di Indonesia, namun juga dunia. Perkembangan bisnis kulit di Indonesia, khususnya Industri kulit diperkirakan mulai berkembang di Indonesia sejak tahun 1970-an. Bersamaan dengan itu mulai bermunculan sentra-sentra perajin kulit seperti, Jaket Kulit, rompi kulit, tas kulit, sarung hp kulit, gantungan kunci kulit, topi kulit, dan lainnya seperti di Garut, Magetan, dan Madiun. Hal ini didorong oleh keinginan untuk mendapatkan hasil yang lebih unggul.

Industri sepatu ataupun aksesori dari kulit merupakan industri yang menjanjikan bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia, karena industri ini adalah salah satu industri yang menjadi produk unggulan handmade Indonesia. Setelah pemerintah menggalakkan ekspor dalam sektor non migas maka industri alas kaki merupakan salah satu alternatif yang bagus dari berbagai komoditi lainnya.

 

BERITA TERKAIT

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global NERACA Jakarta - Perekonomian Thailand diperkirakan akan tumbuh…

SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

  NERACA  Jakarta – Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan…

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta NERACA Jakarta - PT Rukun Raharja, Tbk (IDX: RAJA) telah mengumumkan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global NERACA Jakarta - Perekonomian Thailand diperkirakan akan tumbuh…

SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

  NERACA  Jakarta – Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan…

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta NERACA Jakarta - PT Rukun Raharja, Tbk (IDX: RAJA) telah mengumumkan…