Laba Naik 79,9%, NPL juga Terkerek Naik - Kinerja BNI

 

 

 

NERACA

Jakarta - PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk (BNI) menikmati laba Rp4,37 triliun pada triwulan II atau tumbuh 79,9 persen secara tahunan, meskipun kualitas aset kredit menurun. Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengatakan pertumbuhan laba ditopang masih cemerlangnya pertumbuhan kredit, pendapatan berbasis komisi, serta efisiensi dengan biaya dana. "Biaya dana kita turun jadi 3,1 persen dari 3,2 persen," ujarnya, di Jakarta, akhir pekan kemarin.

Pertumbuhan kredit BNI tumbuh dua digit menjadi 23,7 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp288,7 triliun. Namun NPL juga meningkat dari 2,7 persen secara gross menjadi 3 persen pada akhir semester I 2016. Baiquni mengakui kualitas aset kredit menjadi masalah yang membayangi perseroan pada semester I 2016. Oleh karena itu pula, BNI harus menaikkan biaya pencadangan dari 138,8 persen pada Kuartal II 2015 menjadi 142,8 persen pada Kuartal II 2016.

Sedangkan, pertumbuhan kredit emiten bersandi BBNI itu mendorong pendapatan bunga bersih menjadi Rp13,91 triliun atau tumbuh 11,7 persen (yoy). Kemudian, pendapatan non bunga, yang termasuk pendapatan komisi (fee based income), tumbuh 28,7 persen menjadi Rp4,43 triliun. Baiquni menuturkan saluran kredit bisnis menopang portofolio kredit hingga 73 persen, dengan pertumbuhan tahunan 25,6 persen menadi Rp260,7 triliun. Dalam kredit bisnis tersebut kredit korporasi berkontribusi sebesar 25,1 persen. atau melonjak 331 persen dari portofolio BNI,

Kredit Usaha Rakyat (KUR) melonjak hingga 331 persen atau meningkat Rp7,3 triliun. Alhasil porsi KUR di BNI naik menjadi 19,9 persen dari 5,6 persen. Baiquni mengatakan pertumbuhan signifikan tersebut karena fasilitas penjaminan dan subisdi bunga yang diberikan pemerintah "Kalau bicarakan target, malah kita ingin dikasih lebih targetnya oleh pemerintah," tantang Baiquni.

Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) BNI terkumpul Rp391,4 triliun atau tumbuh 19,6 persen. "Komposisinya didominasi dana murah (current account saving account/ CASA) sebesar 60,4 persen dan sisanya deposito," ujar dia. Dengan capaian kredit dan DPK tersebut, aset BNI terkumpul Rp539,1 triliun pada kuartal II 2016.

Soal NPL yang meningkat, Baiquni mengungkapkan naiknya rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) hingga 3,0 persen pada semester I 2016, salah satunya karena kredit bermasalah sebuah debitur yang mencapai Rp1,3 triliun. "Namun demikian ada satu debitur besar yang kalian tahu Trikomsel tidak bisa dipertahankan dan harus di 'downgrade' Rp1,3 triliun," katanya.

Baiquni mengakui kredit bermasalah memang terus membayangi selama semester I 2016. Pasalnya, pada akhir Desember 2015, kredit bermasalah BNI masih sebesar 2,7 persen. "Penyumbang tertinggi kredit bermasalah dari segmen pelaku usaha menengah, kecil, kemudian baru korporasi," ujarnya.

Meskipun demikian, Baiquni menilai NPL 3 persen masih lebih rendah dari NPL industri di 3,1 persen. Di paruh kedua 2016, dia menargetkan NPL BNI bisa turun di bawah 3 persen. "Kami sudah mulai sejak tahun yang lalu menerapkan strategi konservatif yang proaktif terhadap kredit-kredit yang sekiranya akan memburuk itu secepat mungkin kita tangani," ujar dia.

Naiknya NPL pada semester I 2016 ini membuat BNI harus menaikkan biaya pencadangan dari 138,8 persen menjadi 142,8 persen. Baiquni lagi-lagi berseloroh biaya pencadangan hingga akhir tahun tidak akan mengalami kenaikan drastis, atau melebihi 150 persen. "Kita akan terus meningkatkan 'coverage ratio', namun kita pasti lihat 'peer' (pesaing) kita, saya rasa kalau sudah di 140-an, kemungkinan tidak akan naik jauh lagi," ujarnya.

BERITA TERKAIT

Ramadan 1445 H, BSI Maslahat Menebar Kebaikan Total Rp11,24 Miliar

Ramadan 1445 H, BSI Maslahat Menebar Kebaikan Total Rp11,24 Miliar NERACA Jakarta - BSI Maslahat yang merupakan strategic partner PT…

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile  NERACA Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) menjalin kerja sama…

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta  NERACA Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk ditunjuk sebagai…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Ramadan 1445 H, BSI Maslahat Menebar Kebaikan Total Rp11,24 Miliar

Ramadan 1445 H, BSI Maslahat Menebar Kebaikan Total Rp11,24 Miliar NERACA Jakarta - BSI Maslahat yang merupakan strategic partner PT…

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile  NERACA Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) menjalin kerja sama…

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta  NERACA Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk ditunjuk sebagai…