PROVINSI JAWA BARAT - Gubernur Canangkan Program Kebangkitan Zakat

PROVINSI JAWA BARAT

Gubernur Canangkan Program Kebangkitan Zakat

NERACA

Bandung - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan atau Aher bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Barat mencanangkan Program Kebangkitan Zakat di Jawa Barat di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Jumat (22/7).

Aher mengatakan zakat adalah instrumen kesejahteraan masyarakat. Zakat hadir sebagai solusi meretas kemiskinan."Insya Allah, Jawa Barat Provinsi yang paling siap membangun kebangkitan zakat," kata dia.

Di Jawa Barat, kata Aher, zakat sudah mulai merambah pada bidang produktif seperti pengadaan beasiswa, pembangunan kawasan desa tertinggal, bantuan modal usaha, dan lain sebagainya."Alhamdulillah Baznas di Jawa Barat juga sudah bisa memotong langsung gaji PNS Provinsi Jawa Barat untuk zakat profesi. Dengan segala hormat kami meminta pada PNS di Provinsi Jawa Barat untuk 'dipaksa' langsung dipotong sebelum gaji diterima," ujar Aher.

Dengan mekanisme itu, dirinya mengaku bersyukur penghimpunan zakat di Jawa Barat meningkat. Kini angkanya sekitar Rp1,2 miliar per bulan, dapat dihimpun Baznas berkat dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat lewat kebijakan tersebut."Zakat terus berkembang, oleh karena itulah kita gelorakan semangat mengumpulan zakat bagi masyarkat yang tidak mampu," kata dia.

Dia juga mengatakan pemerintah harus berperan dalam menyadarkan masyarakat agar mau membayar zakat terlebih dalam pandangan Islam, zakat merupakan kewajiban yang harus dipenuhi."Pemerintah berhak untuk memaksa warga agar mau membayar zakat. Negara punya kekuatan paksa kepada seseorang agar tidak berbuat maksiat. Maksiat tidak membayar zakat. Kewenangan yang bisa memaksa seluruh masyarakat membayar zakat adalah pemerintah, kekuasaan. Ini perlu diperkuat," jelas Aher.

Senada Aher, Ketua Baznas Provinsi Jawa Barat Arif Ramdani mengatakan zakat merupakan instrumen penting dalam memudarkan kesenjangan sosial.

Dari data yang dia sebutkan, rasio gini yang menunjukkan tingkat kesenjangan, secara nasional saat ini mencapai 0,40 sejak tahun 2010 dan ditaksir sejak tahun 2010 pula, satu persen warga negara indonesia terkaya di Indonesia menguasai 40 persen aset nasional.

"Kesenjangan itu 'sunatullah', tanpa kesenjangan proses ekonomi dan sosial akan sulit terjadi. Namun tingkat kesenjangan harus dikendalikan agar tidak terlalu ekstrem dan menimbulkan ekses-ekses sosial," kata Arif.

Menurut dia, dalam hal penghimpunan zakat, masih sangat jauh dari target dan potensi zakat nasional pada tahun 2015 yang ditaksir Rp286 triliun namun realisasinya baru mencapai Rp3,7 triliun.

Sementara di Jawa Barat, potensi zakat pada tahun 2015 diperkirakan Rp17 triliun, namun realisasinya baru mencapai Rp168 miliar."Alhamdulillah di bulan Ramadhan kemarin, penghimpunan zakat naik 22 persen yaitu kurang lebih Baznas se-Jawa Barat dapat menghimpun sekitar Rp282 miliarr," kata Arif.

Maka melalui pencanangan zakat se-Jawa Barat ini, diharapkan dapat menjadi ruh dan semangat dalam mengoptimalkan zakat mulai dari penghimpunan, hingga pengelolaannya."Kita ingin Baznas membangun kepercayaan pada masyarakat. Oleh karena itu, mudah mudahan Baznas mengambil andil menanggulangi kemiskinan," ujar dia. Ant

 

BERITA TERKAIT

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…

Studi Populix: Ritel Offline dan Online Akomodasi Preferensi Belanja Konsumen Indonesia yang Beragam

NERACA Jakarta - Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak terpisahkan dalam keseharian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor perdagangan…

BAZNAS Bersama TNI AU Berhasil Terjunkan Bantuan untuk Palestina dari Udara

NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…

Studi Populix: Ritel Offline dan Online Akomodasi Preferensi Belanja Konsumen Indonesia yang Beragam

NERACA Jakarta - Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak terpisahkan dalam keseharian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor perdagangan…

BAZNAS Bersama TNI AU Berhasil Terjunkan Bantuan untuk Palestina dari Udara

NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…