Dirikan Anak Usaha di Singapura - Strategi Bisnis UNTR Penetrasi Pasar Asia

NERACA

Jakarta -Lesunya bisnis alat berat sebagai dampak belum pulihnya harga komoditas dunia, tidak membuat surut ekspansi bisnis PT United Tractors Tbk (UNTR). Teranyar, perseroan mendirikan anak usaha baru di Singapura dengan nama Unitra Power Pte. Ltd (Unitra). Disebutkan, perusahaan sudah efektif pendiriannya pada pekan lalu.

Kata Sekretaris Perusahaan United Tractors, Sara Kristi Loebis, anak usaha yang perseroan dirikan di Singapura merupakan perusahaan investasi (holding company).”Tujuan pendirian Unitra adalah sebagai bentuk ekspansi dan diversifikasi seluruh kegiatan usaha grup kami," ujarnya.

Lebih lanjut Sara menyebutkan, untuk mendirikan anak usaha tersebut, perusahaan yang tergabung dalam grup konglemerasi Astra ini menggelontorkan dana sebesar SGD 20 ribu. Susunan Direksi Unitra nantinya akan diisi oleh Iwan Hadiantoro, Muliady Sutio dan Pepen Handianto Danuatmadja yang ketiganya akan menjabat sebagai direktur. 

Meskipun bisnis alat berat dalam beberapa tahun terakhir melorot seiring dengan menurunnya permintaan pasar komoditas, rupanya disiasati UNTR dengan melakukan diversifikasi usaha di sektor infrastruktur. Salah satu aksi korporasinya, anak usaha dari PT Astra Internasional Tbk (ASII) ini mengakuisisi PT Acset Indonusa Tbk (ACST) sebagai perusahaan dibidang konstruksi.

Tahun ini, PT Acset Indonusa Tbk menggelar penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dengan menargetkan dana segar dari pasar sebesar Rp 600 miliar. Wakil Presiden Direktur Acset Indonusa, Jeffry G Chandrawijaya pernah bilang, dana dari hasil penambahan modal tersebut akan digunakan perseroan untuk mendanai kebutuhan modal kerja dan kebutuhan belanja perseroan. Disebutkan, sekitar 20% dari perolehan dana rights issue akan digunakan untuk belanja modal atau capex yang disiapkan untuk dua tahun.

Kini untuk melengkapi bisnis kontruksinya, UNTR mulai membidik pasar luar negeri dengan mendirikan perusahaan investasi di Singapura. Diharapkan hadirnya anak usaha tersebut, mampu mendongkrak bisnis alat berat yang saat ini masih terpuruk dan juga menjadi peluang perseroan meraup potensi pasar konstruksi dan turunannya di negara tetangga. Tengok saja, perseroan berhasil menjual 689 unit alat berat sepanjang periode Januari hingga April 2016. Penjualan ini turun 28,67% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 966 unit alat berat.

Ari Setiyawan, Investor Relations UNTR pernah bilang, pangsa pasar sepanjang empat bulan pertama tahun ini mencapai 35%. Khusus April, penjualan alat berat UNTR sekitar 190 unit. Sektor yang menjadi penyumbang terbesar penjualan hingga April adalah sektor konstruksi, yakni 52%. Sektor pertambangan yang pada tahun lalu bisa berkontribusi 34% terhadap penjualan alat berat, hanya menyumbang 21% dari total penjualan. Sektor kehutanan menopang 15% dan perkebunan 12%.(bani)

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…