Dunia Usaha - Pemerintah Dorong Industri Kreatif Berinovasi

NERACA

Jakarta – Kementerian Perindustrian mendorong para pelaku industri kreatif untuk terus berinovasi seiring perkembangan tren dan teknologi terkini. Inovasi yang diharapkan tidak hanya menciptakan ide atau penemuan baru saja, tetapi sebuah inovasi yang bisa dikomersialisasikan.

Dalam konteks bisnis atau industri, inovasi yang bernilai komersial merupakan kreasi, pengembangan dan implementasi dari suatu produk atau layanan baru dengan tujuan meningkatkan efisiensi, efektivitas, ataupun keunggulan bersaing.

“Kondisi Indonesia yang heterogen dan kaya akan keragaman sosio-kultural memberikan sumber inspirasi bagi masyarakat kita untuk kreatif dan berinovasi,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Haris Munandar pada acara Peluncuran Program Innovating Jogja di Yogyakarta, dikutip dari siaran pers, di Jakarta.

Menurutnya, kondisi tersebut merupakan suatu potensi besar yang perlu dijaga dan dikembangkan dalam menumbuhkan industri berbasis inovasi, seperti sektor kerajinan, fesyen, alas kaki, animasi dan lainnya.

Oleh karena itu, program Innovating Jogja diharapkan mampu mempercepat berkembangnya para inovator dan wirausaha baru pada industri kreatif di Yogyakarta. “Kami berkomitmen untuk mewujudkan hal tersebut, namun dukungan dari seluruh pemangku kepentingan sangat diperlukan  agar program Innovating Jogja dapat terus berjalan secara berkesinambungan,” papar Haris.

Untuk dapat mengkomersialisaikan inovasi, kata Haris, diperlukan juga dukungan finansial. “Dalam program Innovating Jogja, kami memberikan apresiasi kepada Bank BNI yang telah berkenan memberikan dukungan,” tuturnya.

Selain aspek finansial, aspek teknologi pun memberikan peranan penting dalam pengembangan produk.  “Seperti diketahui ada dua Balai di Yogyakarta yaitu Balai Besar Kerajinan Batik dan Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik yang selalu siap melengkapi proses tumbuhnya wirausahawan baru melalui pendampingan untuk pengembangan produk dan peningkatan kualitas produk,” paparnya.

Pada kesempatan yang sama, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Vincent Guerend mengatakan, program Innovating Jogja dapat dijadikan percontohan bagi daerah lainnya dalam meningkatkan perekonomian daerah melalui penumbuhan industri dan wirausaha baru.

“Kompetisi ini memberikan peluang bagi para inovator di Yogyakarta untuk merealisasikan idenya terutama untuk sektor industri yang berbasis kreativitas, dengan harapan mereka dapat menghasilkan produk=produk yang berdaya saing tinggi serta menumbuhkan perekonomian daerah untuk mencapai kesejahteraan masyarakat,” paparnya.

Ditambahkan Vincent, program Innovating Jogja yang diselenggarakan atas kerja sama Kementerian Perindustrian bersama Trade Cooperation Facility (TCF) Uni Eropa serta pihak-pihak lainnya ini akan mendorong berkembangnya inovasi bisnis yang potensial di daerah Yogyakarta dengan tetap memperhatikan nilai-nilai kearifan lokal.

Sebelumnya, disebutkan, Kementerian Perindustrian bersama EU-Indonesia Trade Cooperation Facility akan menggelar kompetisi inovasi terbuka untuk industri kreatif khususnya sektor batik, kulit dan kerajinan di Yogyakarta. Kompetisi ini diharapkan mampu meningkatkan daya saing komersial industri kreatif dalam negeri, termasuk mengembangkan potensi ekspor melalui pendekatan inovasi. “Tujuan lainnya dari kompetisi ini adalah menghasilkan perusahaan start-up dan spin-out baru dari bisnis yang ada dan yang sedang berkembang melalui pengembangan inovasi,” kata Haris.

Lebih jauh lagi, program ini berperan dalam membantu pengentasan kemiskinan dan menyejahterakan masyarakat Yogyakarta. “Karena merupakan inisiatif kerjasama dari berbagai pemangku kepentingan, diantaranya pemerintah, pelaku usaha, universitas, dan asosiasi untuk meningkatkan ekonomi lokal setempat dengan membangun budaya inovasi,” paparnya.

Haris juga menjelaskan, jadwal pelaksanaan kompetisi “Innovating Jogja” dimulai dari bulan Juli hingga November 2016. Calon peserta dapat mengunduh formulir pendaftaran melalui website innovatingjogja.wordpess.com.

“Calon peserta juga dapat mengisi formulir pendaftaran di Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta atau mengirimkan ke email info@innovatingjogja.com,” ujarnya. Kemudian, Komite “Innovating Jogja” akan melakukan seleksi administratif berdasarkan kriteria yang ditentukan dengan target jumlah terseleksi sebanyak 80-100 pendaftar. “Kami juga menargetkan peserta kompetisi di sektor batik, kulit dan kerajinan ini diantaranya adalah pelajar,” katanya.

BERITA TERKAIT

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…

BERITA LAINNYA DI Industri

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…