Balas Dendam Kelompok Santoso

 

Oleh: Stanislaus Riyanta, Alumnus Pascasarjana  Kajian Stratejik Intelijen UI, Jakarta

 

Santoso, orang yang paling dicari oleh aparat keamanan terkait kasus terorisme, tewas tertembak. Pasukan Raider dari Yon 515 Kostrad berhasil menembak mati Santoso di wilayah Tambarana. Santoso adalah dalang teror di Poso. Selain itu Santoso diduga terlibat pula dalam berbagai aksi teror di Jawa. Aksi Santoso yang paling jadi Sorotan adalah penembakan anggota polisi di kantor Bank BCA, Palu, 25 Mei 2011. Sejak aksi itu, nama Santoso melambung.

Santoso adalah anak dari transmigran dari Jawa. Sebelum bersembunyi di hutan, Santoso tinggal di dusun Bakti Agung, Desa Tambarana Trans, Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso. Sebelum menjadi teroris, Santoso mencari nafkah serabutan seperti berjualan sayur dan buah dan menjadi buruh bangunan.

Santoso mendirikan Mujahidin Indonesia Timur bersama Daeng Koro, yang sudah tertembak oleh Densus 88 Anti Teror pada 3 April 2015. Daeng Koro yang pernah menjadi TNI inilah yang diduga sebagai instruktur dalam pelatihan militer (tadrib asykari) kelompok MIT. Anggota MIT yang direkrut dan dilatih oleh Santoso terdiri dari berbagai daerah seperti Poso, Morowali, NTB, Kalimantan, Sumatera, dan Jawa.

Tekanan dari Satgas Tinombala membuat kelompok MIT terurai. Pasca Daeng Koro dan Santoso tewas, anggota kelompok MIT yang masih berada di hutan diperkirakan tinggal belasan orang, diantaranya ada beberapa wanita berasal dari Bima, termasuk istri kedua Santoso. Beberapa anggota kelompok MIT sebelumnya sudah turun gunung dan menyerah.

Kelompok Santoso semakin melemah, dan moralnya semakin jatuh dengan tewasnya Santoso. Habisnya kelompok MIT yang kemungkinan sudah diambil alih kepemimpinannya oleh Ali Kalora tinggal menunggu waktu.

Balas Dendam

Kelompok Santoso di Poso sudah melemah dan tidak lama lagi bisa tersisir habis oleh Satgas Tonombala, namun simpatisan Sontoso tidak hanya di Poso. Santoso mempunyai hubungan erat dengan sel teroris di Bima dan Solo. Jaringan Santoso di Bima cukup kuat. Hal ini juga dipengaruhi oleh istri kedua Santoso yang berasal dari Bima.

Sel kelompok radikal dari Bima ini yang harus diwaspadai. Balas dendam sangat mungkin dilakukan oleh kelompok Bima atas kematian Santoso. Kelompok yang sudah terurai dan tertekan justru berbahaya jika melakukan balas dendam. Gerakan mereka dalam kelompok-kelompok kecil, bahkan perorangan. Motif ideologi dan balas dendam yang bersatu membuat mereka lebih militan dan tentu saja nekad. Mereka tidak akan ragu untuk melakukan bunuh diri demi mewujudkan keinginannya.

Jika kelompok Bima melakukan balas dendam maka diperkirakan aksi yang dilakukan berada di disekitar Lombok atau Bali. Sasaran yang diincar paling utama adalah polisi dan berikutnya adalah orang asing. Lombok dan Bali mempunyai daya tarik besar bagi kelompok teror. Kepuasan balas dendam mereka dapat terlampiaskan jika korban semakin banyak. Jika berhasil ksistensi mereka akan semakin meningkat.

Untuk melakukan balas dendam, simpatisan Santoso akan menggunakan cara-cara yang lebih aman dan murah. Tujuan mereka adalah membuat korban sebanyak-banyaknya. Model seperti teror di Nice Perancis tentu akan menjadi pertimbangan. Biaya lebih murah dan lebih aman. Di lokasi wisata seperti Lombok dan Bali mendapatkan mobil sewaan relatif mudah dan tidak menimbulkan kecurigaan. Kemudahan memperoleh sarana akan dimanfaatkan oleh kelompok teror sebagai pendorong melakukan aksi teror.

Aksi balas dendam kelompok Santoso diperkirakan akan diarahkan pada markas polisi, asrama polisi, pos polisi, tempat berkumpul orang asing, dan tempat-tempat lain sebagai simbol negara barat. Lombok dan Bali harus waspada dengan kemungkinan-kemungkinan ini. Aksi balas dendam kelompok radikal sangat militan.

Pencegahan

Pencegahan yang paling utama atas aksi teror harus diawali dengan meningkatkan kerjasama intelijen. Fusi informasi intelijen dari berbagai lembaga seperti BIN, BAIS, Intelkam Polri, perlu dilakukan untuk mendapatkan informasi intelijen yang akurat dan terpercaya. Komando teritorial TNI yang tersusun rapi mulai dari Kodam, Korem, Kodim, hingga Koramil dengan aparat Babinsa dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk melakukan deteksi dini atas ancaman aksi teror. Intelijen teritorial TNI bisa berperan lebih aktif dalam melakukan pencegahan terorisme.

Pencegahan aksi teror harus melibatkan masyarakat. Radar sosial masyarakat harus diaktifkan untuk melihat anomali-anomali di lingkungannya. Masyarakat tentu sangat paham dengan lingkungannya masing-masing. Jika semua masyarakat saling bekerja sama meningkatkan kewaspadaannya maka ancaman dari kelompok teror dapat dideteksi sejak dini.

Anomali dalam kehidupan masyarakat yang dibiarkan adalah salah satu indikasi tumpulnya radar sosial. Pembiaran inilah yang akhirnya memuluskan aksi teror. Tidak heran jika terjadi aksi teror maka tetangga sekitar dari pelaku biasanya terkejut dan tidak mengira tetangga mereka adalah teroris. Radar sosial harus ditajamkan, aktivitas masyarakat harus diaktifkan. Kehidupan sosial yang baik akan menjadi pencegahan aksi teror yang efektif.

Penanganan terorisme tidak boleh terlena dengan kematian Santoso. Meskipun Santoso telah tewas tertembak, tetapi sel-sel lain masih ada. Pemikiran radikal masih banyak beredar. Kematian Santoso akan melemahkan kekuatan kelompok Santoso, tetapi akan menguatkan dorongan aksi teror simpatisan Santoso di tempat lain.

Simpatisan Santoso di Bima patut diwaspadai. Aksi balas dendam bisa dilakukan oleh mereka. Lombok dan Bali akan menjadi daerah yang potensial dan mempunyai daya tarik kuat sebagai sasaran teror. Intelijen negara dan masyarakat jangan sampai lengah. Tetap waspada, namun tidak perlu panik. Dengan kerja sama yang erat, kita tidak perlu takut terhadap terorisme.

BERITA TERKAIT

Bansos Pangan atau Beras oleh Bapanas dan Bulog Langgar UU Pangan dan UU Kesejahteraan Sosial?

  Oleh: Anthony Budiawan, Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies) Presiden Joko Widodo memutuskan perpanjangan pemberian Bantuan Sosial…

Pembangunan Papua Jadi Daya Tarik Investasi dan Ekonomi

  Oleh : Clara Anastasya Wompere, Pemerhati Ekonomi Pembangunan   Bumi Cenderawasih memang menjadi fokus pembangunan yang signifikan di era…

Pastikan Stabilitas Harga dan Stok Beras, Pemerintah Komitmen Ketahanan Pangan

  Oleh : Nesya Alisha, Pengamat Pangan Mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia sangat penting karena memiliki dampak besar pada stabilitas…

BERITA LAINNYA DI Opini

Bansos Pangan atau Beras oleh Bapanas dan Bulog Langgar UU Pangan dan UU Kesejahteraan Sosial?

  Oleh: Anthony Budiawan, Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies) Presiden Joko Widodo memutuskan perpanjangan pemberian Bantuan Sosial…

Pembangunan Papua Jadi Daya Tarik Investasi dan Ekonomi

  Oleh : Clara Anastasya Wompere, Pemerhati Ekonomi Pembangunan   Bumi Cenderawasih memang menjadi fokus pembangunan yang signifikan di era…

Pastikan Stabilitas Harga dan Stok Beras, Pemerintah Komitmen Ketahanan Pangan

  Oleh : Nesya Alisha, Pengamat Pangan Mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia sangat penting karena memiliki dampak besar pada stabilitas…