KABUPATEN SUKABUMI - Merajut Untung dari Goni Bekas

KABUPATEN SUKABUMI  

Merajut Untung dari Goni Bekas

NERACA

Sukabumi - Tak selamanya barang bekas itu harus dibuang. Bahkan, barang bekas bisa bernilai tinggi dan mampu meningkatkan taraf ekonomi. Itulah yang dilakoni oleh Asep seorang pemuda yang tinggal di Desa Cibatu, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi.

Ditangannya, goni bekas menjadi aksesoris yang memiliki nilai seni dan nilai jual. Ya. Goni bekas itu ia bentuk menjadi tas berbagai ukuran. Hasil kreativitasnya bisa dilihat di Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda).

Semua produksi tas dilakukan sendiri dan pusat kegiatan pun berada dakan jeduanabbtam yang berukuran 3x4 meter. Bahkan pelatan kerjanya pun terlihat sederhana. Hanya ada mesin jahit, gunting, dan alat ukur.

Harga jual produk buatannya pun termasuk murah, mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 500 ribu. Asep dalam pembuatan tas berbahan baku goni ini masih sendiri. Mulai dari merancang, menjahit dan memasarkan.“Belum punya karyawan,” kata dia saat ditemui tim Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan, hingga saat ini, pesanan akan tas berbahan baku goni sudah sangat banyak. Namun pesanan itu selalu ditolak. Alasan penolakan karena bahan baku dan modal kerja  yang minim.“Saya hanya mampu membuat tas sebanyak tiga unit per hari. Itu karena bahan baku yang minim,” ungkap dia.

Dari pembuatan tas berbahan goni bekas ini, ungkap Asep, baru bisa menutupi kebutuhan sehari-hari. Ia memiliki cita-cita membesarkan usahanya, dan berharap Pemerintah Daerah membantu dirinya dari sisi permodalan dan pengembangan usaha. 

Kepala Bidang Perindustrian pada Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Sukabumi, Sudrajat, mengatakan, memuji kreativitas Asep yang mampu berkarya ditengah himpitan modal.

“Kami datang ke sini setelah melihat produk buiatan dia di pajang di Dekranasda. Memang tempat kegiatan pembuatan ini belum layak, dan terlalu sempit. Ini akan menjadi bahsan di lembaga kami agar saudara Asep bisa mendapatkan bantuan untuk mengembangkan usahanya,” kata H. Sudrajat.

Namun, kata dia, Diskoperindag akan terus memantau perkembangan kegiatan pembuatan tas berbahan baku goni tersebut.“Tentu kami akan perhatikan. Hanya saja mungkin belum saat ini. Tetapi kedepan, kami akan membantu. Makanya dari Bidang Perdagangan melalui Seksi Promosi, juga turut hadir pada kesempatan ini,” ungkap dia.

Sementara seksi Promosi pada Bidang perdagangan, H. Dadun Kohar mengatakan, akan mengajak asep untuk mengikuti pameran usaha mikro kecil menengah.“Sehingga nantinya pangsa pasar terbuka,” kata Dadun singkat. Ron

 

BERITA TERKAIT

Pelindo Fasilitasi 3 UMK Unggulan Ikut Pameran di Luar Negeri

NERACA Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berpartisipasi di ajang pameran International Food and Hotel Asia (FHA) Food…

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Pelindo Fasilitasi 3 UMK Unggulan Ikut Pameran di Luar Negeri

NERACA Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berpartisipasi di ajang pameran International Food and Hotel Asia (FHA) Food…

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…