Teror Kian Tidak Terkendali

 

Oleh: Ambara Purusottama

School of Business and Economics Prasetiya Mulya University 

 

Isak tangis justru pecah dalam perayaan bastille day. Perayaan tersebut sedianya disambut suka cita karena menjadi momentum tegaknya paham demokrasi di tanah Napoleon. Akibat aksi teror yang terjadi korban tewas mencapai puluhan termasuk anak-anak sedangkan ratusan korban lainnya terluka. Kondisi tersebut tidak berbeda dengan beberapa aksi teror yang juga melanda negara lainnya seperti Yaman, Turki, Amerika, dan bahkan Arab Saudi. Geliat ekonomi pun sontak terhenti sebagai respon teror yang semakin tidak terkendali.

Pola teror yang cenderung acak dan militan menyulitkan pihak yang berwenang menentukan pihak yang dinilai bertanggung jawab. Di tempat lain, ISIS selalu mengklaim sebagai pihak yang bertanggung jawab. Uniknya, teror yang terjadi di beberapa negara juga mempunyai latar belakang dan perilaku yang berbeda. Kejadian yang terjadi di Perancis dilakukan dengan menabrakkan truk yang dikendarai ke sekerumunan orang. Hal ini berbeda dengan yang biasa. Minimnya informasi akan pelaku semakin mempersulit upaya pihak yang berwenang untuk mengidentifikasi motif pelaku.

Perekonomian dunia pun tidak ketinggalan ikut merasakan dampaknya. Teror tersebut semakin melengkapi serangkaian penderitaan yang terjadi belakangan. Ekonomi global baru saja tertampar dengan keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau yang lebih dikenal dengan istilah “Brexit”. Oleh karenanya aksi teror di Perancis semakin menyeret perekonomian ke jurang yang lebih dalam. Sudah berkali-kali Bank Dunia merevisi pertumbuhan ekonomi global dan bukan tidak mungkin revisi pun akan kembali terjadi.

Dalam perekonomian, investasi merupakan salah satu sektor yang paling terpukul akan kondisi tersebut. Investasi menjadi salah satu poros penting yang mendorong perekonomian. Dengan adannya teror tesebut, sedikit banyak akan berpenaruh terhadap investor. Secara alamiah mereka akan menghindari risiko yang mungkin muncul ketika berinvestasi. Mencari aset-aset yang lebih aman dalam berinvestasi atau paling tidak mereka akan wait and see terkait kondisi yang muncul. Dengan cepat pasar pun langsung merespon negatif. Hampir semua bursa di dunia terlihat memerah.

Tidak ketinggalan aksi teror pun baru saja terjadi di negeri ini. Teror tersebut terjadi sehari sebelum hari raya idul fitri di Mapolresta Solo. Meskipun tidak ada korban jiwa namun aksi ini tidak bisa dianggap enteng. Indonesia masih dianggap sebagai salah satu tempat terbaik radikalisme di kawasan Asia. Dampaknya, risiko berinvestasi pun mau tidak mau akan meningkat yang berimplikasi menjadi rapor negatif bagi para investor untuk memulai berinvestasi di Indonesia. Semua program dan kebijakan yang sudah mulai dijalankan terbilang  akan sia-sia.

Program pemerintah dalam mendorong perekonomian saat ini tidaklah cukup dari sudut pandang ekonomi saja. Aspek lain juga harus ikut dibenahi. Saat ini terjadi pergeseran bahwa dalam pembenahan perekonomian tidak bisa dilihat lagi dari perspektif yang sepotong-sepotong. Keamanan menjelma menjadi aspek yang diperhitungkan. Dalam membangun iklim bisnis yang mendukung perekonomian tidak selalu mengenai insentif, ketegasan, dan lamanya waktu birokrasi. Keamanan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam upaya menciptakan iklim bisnis yang mumpuni.

BERITA TERKAIT

Antisipasi Kebijakan Ekonomi & Politik dalam Perang Iran -Israel

    Oleh: Prof. Dr. Didik Rachbini Guru Besar Ilmu Ekonomi, Ekonom Pendiri Indef   Serangan mengejutkan dari Iran sebagai…

Iklim dan Reformasi Kebijakan

Oleh: Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan Sebagai upaya untuk memperkuat aksi iklim, Indonesia memainkan peran penting melalui kepemimpinan pada Koalisi…

Cawe-cawe APBN dalam Lebaran 1445 H

  Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melaporkan kepada Presiden Joko…

BERITA LAINNYA DI

Antisipasi Kebijakan Ekonomi & Politik dalam Perang Iran -Israel

    Oleh: Prof. Dr. Didik Rachbini Guru Besar Ilmu Ekonomi, Ekonom Pendiri Indef   Serangan mengejutkan dari Iran sebagai…

Iklim dan Reformasi Kebijakan

Oleh: Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan Sebagai upaya untuk memperkuat aksi iklim, Indonesia memainkan peran penting melalui kepemimpinan pada Koalisi…

Cawe-cawe APBN dalam Lebaran 1445 H

  Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melaporkan kepada Presiden Joko…