Keterlambatan Pencairan Dana

Neraca. Satu masalah belum tuntas, masalah berikut segera datang untuk minta penyelesaian. Demikian kondisi Inasoc (Indonesian SEA Games Organizing Committee) atau panitia pelaksana SEA Games XXVI. Bagaimana tidak, di tengah keterbatasan dana serta pencairan yang berlarut-larut, mereka juga dihadapkan pada situasi naiknya biaya yang harus dikeluarkan lantaran keterlambatan dari pihak pemerintah itu.

Pengeluaran lebih besar antara lain dikeluarkan untuk pengiriman barang. Akibatnya, Inasoc yang memang masih kekurangan dana harus pintar-pintar menyiasati kondisi ini. "Semua biaya meningkat di kisaran 10 persen. Ini adalah efek domino dari keterlambatan pengucuran dana itu, kata Ketua Harian Inasoc Rachmat Gobel saat ditemui setelah peluncuran logo Garuda Indonesia sebagai official air line SEA Games di Bandara Soekarno-Hatta, kemarin (7/11).

Naiknya pembiayaan itu salah satunya terkait dengan sistim transportasi dan pengangkutan barang-barang. Rachmat menyatakan, pihaknya bisa menggunakan kapal untuk mengangkut barang jika waktunya masih longgar. Namun, karena pengucuran dana terlambat, Inasoc mau tak mau mesti menggunakan pesawat terbang. Hal itulah yang membuat pihaknya kalang kabut. Terutama mengenai pertanggungjawaban.

"Karena itu, kami akan mendesak untuk diadakan rapat pembahasan mengenai hal tersebut. Rapatnya harus sebelum SEA Games. Dengan begitu, diharapkan tidak ada lagi permasalahan setelah SEA Games," ucap Rachmat. Pembahasan tersebut mutlak digelar dalam waktu dekat. Dengan begitu, tidak akan ada lagi gonjang-ganjing setelah SEA Games usai.

"Kalau sesudah SEA Games, sudah tidak berguna. Rapatnya nanti akan melibatkan internal kementerian yang terkait,” ucapnya.

Di tengah dana minim dan pengeluaran melebihi pagu, Rachmat juga menambahkan bahwa sampai saat ini masih mengalami kekurangan dana. Banyaknya sponsor yang masuk belum mampu mengurangi kekurangan yang terjadi.

"Kalau ditanya kekurangan, berapa pun biaya yang masuk juga kurang. Untuk jumlah dana dari sponsor yang masuk, saya tidak bisa mengatakannya. Soalnya ada beberapa sponsor yang tidak bisa dinominalkan dengan uang," tegas Rachmat.

Di pihak lain, Garuda Indonesia. Sebagai official Air Line SEA Games XXVI akan memberikan 5500 tiket untuk kontingen Indonesia yang berlaga di pada event yang akan berlangsung 11-22 November mendatang.

"Namun, tak semua tiket tersebut gratis. Beberapa tiket juga akan didiskon hingga 50 persen. "Banyak yang gratis, kok. Cuma beberapa yang  mendapat diskon. Ini wujud komiten kami untuk mendukung Indonesia sebagai tuan rumah SEA Games 2011," tutur Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar. Namun, Emir tak membeberkan berapa jumlah perputaran uang yang dihasilkan dari kebijakan tersebut. Dia mengatakan, sebagai sebuah perusahaan terbuka, pihaknya memang harus mencari untung.

 

BERITA TERKAIT

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…

BERITA LAINNYA DI

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…