ARUS BALIK DIDUGA TERHAMBAT DI GERBANG TOL CIKARANG UTAMA - YLKI: Jalan Tol Lancar Hanya Impian Kosong

ARUS BALIK DIDUGA TERHAMBAT DI GERBANG TOL CIKARANG UTAMA  
YLKI: Jalan Tol Lancar Hanya Impian Kosong 
Jakarta-Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia ( YLKI) Tulus Abadi menegaskan, selesainya pembangunan beberapa ruas tol yang disebut-sebut mampu mengatasi kemacetan saat mudik Lebaran 2016, ternyata hanya impian kosong belaka. Sementara itu diberitakan 12 pemudik meninggal akibat menderita kelelahan luar biasa ketika terjebak arus mudik di tol Pejagan-Brebes Timur (Brexit).
NERACA
Baru pertama kali dalam sejarah perjalanan mudik di jalan tol terjadi korban meninggal tercatat 12 orang akibat kelelahan luar biasa saat terhambat macet hingga 20 jam lebih antara tol Pejagan-Brebes Timur.  Terbukti waktu tempuh Jakarta-Brebes harus ditempuh 24 jam pada puncak arus mudik pekan lalu. Bahkan hingga (H-1) kemacetan mengular masih terjadi. Kendaraan hanya berjalan 10-20 Km/jam.  Menurut Tulus, yang terjadi saat ini hanyalah memindahkan kemacetan belaka.
"Dulu kemacetan di ruas Cikampek dan Palikanci, sekarang berpindah ke Brebes Timur (Brexit). Pemerintah dan kepolisian gagal mengantisipasi kemacetan saat mudik Lebaran, khususnya di ruas tol Brebes Timur," tegas dia dalam laporan tertulisnya, Senin (4/7). 
Menurut dia, pihak kepolisian masih kurang progresif dalam melakukan rekayasa managemen lalu lintas, terutama di pusat kemacetan, seperti pintu keluar tol Brebes Timur. "Seharusnya pengelola tol dan kepolisian bisa memaksa pengguna tol untuk tidak keluar di exit Brebes Timur saja. Atau ruas tol Brebes Timur ditutup saja sampai kondisi lalin mencair," ujarnya. 
Tidak hanya itu. Kementerian Perhubungan, menurut Tulus, seharusnya berani melakukan tindakan ekstrem misalnya menggratiskan tarif tol untuk mencairkan kemacetan. Menurut YLKI, apalah gunanya tol Brebes Timur yang didesain untuk melancarkan arus barang dan manusia, tetapi justru berfungsi sebaliknya?
"Ini namanya kemacetan berbayar! Dulu macet total di jalan Pantura, kita tidak bayar, karena jalan non tol. Sekarang kemacetan berpindah di tol berbayar! Konsumen dirugikan dua kali. Dan akhirnya hanya pengelola tol yang diuntungkan," tegas dia. 
Hal itu terbukti dengan waktu tempuh Jakarta-Brebes yang mencapai 24 jam pada hari Sabtu (2/7) hingga Minggu (3/7). Bahkan, hingga Senin (4/7) pagi kemacetan parah masih terjadi.
Dampak kemacetan luar biasa di tol Brexit akhirnya menimbulkan korban pemudik meninggal dunia mencapai 12 orang. Kadis Kesehatan Kabupaten Brebes Sri Gunadi menyebutkan,  faktor kesehatan adalah penyebab utama seseorang meninggal setelah terjebak macet.
"Karena mungkin yang jelas sudah punya penyakit bawaan, kemudian diikuti perjalanan yang begitu bikin stres orang lebih dari 20 jam ke atas dari Jakarta sampai Brebes," ujar Sri Gunadi.
Menteri Sosial Indar Parawansa menilai memang salah satu hal yang harus diperbaiki terkait mudik adalah pengaturan jalur daratnya. "Selalu sebetulnya kita yang mengalami perbaikan yang harus dilakukan lebih signifikan kan darat. Kalau udara orang sudah relatif pesan tiket dan memprediksi kapan mereka bisa mendapatkan tiket dengan harga terjangkau, kereta juga sudah online," kata Khofifah saat menghadiri open house di rumah Ketua MPR, Rabu (6/7). 
Khofifah mengatakan, apalagi tahun ini ada pengoperasian tol baru yang membuat masyarakat ingin mejajalnya. Otomatis volume kendaraan akan terkonsentrasi di satu titik dan menyebabkan macet panjang. "Yang darat ini semuanya pengen jalur langsung, kalau langsung, keluarnya di Brexit begitu kan. Padahal kan mereka bisa lewat jalur selatan," ujar Khofifah.
Kemacetan Arus Balik 
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengingatkan, saat arus balik nanti kemacetan panjang diprediksi akan terjadi di Jawa Tengah dan Cikarang Utama.
"Saya yakin kalau ada penumpukan di daerah Jawa Tengah, setelah masuk Tol Brebes Timur-Pejagan lancar, kemudian nanti terjadi kemacetan di Cikarang Utama," ujarnya usai salat Ied di Mabes Polri di Jakarta, Rabu (6/7). 
Badrodin berharap jalur tengah dan jalur selatan juga digunakan pemudik. Agar volume kendaraan tak terkonsentrasi di tol dan jalur pantura.
"Tentu harus kita lihat nanti kemacetannya, ada beberapa tempat di Cikarang Utama, tentu ditambah petugas, harus pro aktif sehingga tidak ada penumpukan. Kemudian, jalur selatan dan jalur tengah dimanfaatkan, tidak semua melalui Pantura," ujar Badrodin.
Menurut Kapolri, kemacetan panjang juga terjadi karena kendaraan yang kehabisan BBM sedangkan SPBU terbatas. "Pom bensin terbatas sehingga menimbulkan kepanikan dan kemacetan. Tidak mau mereka ambil pom bensin berikutnya, karena khawatir akan kehabisan BBM," ujarnya. 
Di bagian lain, pengamat ekonomi politik Salamuddin Daeng mengatakan bahwa seharusnya masyarakat terbuka matanya melihat pembangunan tol, infrastruktur dan properti yang dikuasai oleh mafia dan bandit-bandit infrastruktur.
“Coba bukan tol yang dibangun, tapi jalan yang tak berbayar. kalau macet, bisa belok masuk kampung, cari penginapan cari warung,” ujarnya seperti dikutip Aktual.com, pekan lalu. 
Menurut dia, penerapan jalan berbayar seperti tol dengan pelayanan dan sistem yang tidak disiapkan terlebih dahulu dengan matang justru akan menghabiskan uang negara, antara lain BBM, belum lagi waktu yang terbuang.
“Masuk tol macet, berjam-jam, kalau mau belok, belok kemana, hidup mati yang di jalan tol. Sudah bayar, "dipenjara" pula dalam Tol,” ujarnya. 
Seperti diberitakan sebelumnya terjadi kemacetan parah di Tol Kanci-Brebes Timur sejak (H-2),  padahal Senin dinihari arus masih bisa bergerak antara 10-20 Km per jam. Namun sejumlah pemudik sudah mendengar kemacetan parah menuju pintu Tol Brexit yang menimbulkan antrean kendaraan sampai belasan kilometer, dan berniat menggunakan jalur alternatif.
"Saya khawatir antrean sampai enam jam lebih, jadi rencana akan ke luar dari Brebes Barat ke arah Ketanggungan. Lebih baik memutar ke Slawi, tapi lebih lancar," ujar Rahman, warga Jakarta yang akan mudik ke Pekalongan.
Dia mengaku, sudah lelah setelah menempuh perjalanan delapan jam lebih dari Jakarta hingga Palimanan, dan memutuskan memutar menuju simpang Dermoleng, Ketanggungan, terus ke Jatibarang sampai Slawi.
Dari pintu Tol Pejagan, polisi terlihat sudah mengalihkan sebagian kendaraan ke jalur alternatif Pejagan-Prupuk, walaupun di jalur kendaraan juga hanya bisa bergerak perlahan. Kepadatan juga masih terjadi dari Pejagan ke arah Pantura Brebes-Tegal. Pengendara harus antre sampai satu jam lebih untuk masuk jalur Pantura karena ada sistem buka tutup kendaraan di pertigaan.
Di ruas Brebes-Tegal, polisi masih menerapkan sistem contra flow, menggunakan satu lajur dari arah Tegal untuk kendaraan ke arah timur, sebagai mengurangi kepadatan di jalur arteri. bari/mohar/fba

Jakarta-Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia ( YLKI) Tulus Abadi menegaskan, selesainya pembangunan beberapa ruas tol yang disebut-sebut mampu mengatasi kemacetan saat mudik Lebaran 2016, ternyata hanya impian kosong belaka. Sementara itu diberitakan 12 pemudik meninggal akibat menderita kelelahan luar biasa ketika terjebak arus mudik di tol Pejagan-Brebes Timur (Brexit).

NERACA

Baru pertama kali dalam sejarah perjalanan mudik di jalan tol terjadi korban meninggal tercatat 12 orang akibat kelelahan luar biasa saat terhambat macet hingga 20 jam lebih antara tol Pejagan-Brebes Timur.  Terbukti waktu tempuh Jakarta-Brebes harus ditempuh 24 jam pada puncak arus mudik pekan lalu. Bahkan hingga (H-1) kemacetan mengular masih terjadi. Kendaraan hanya berjalan 10-20 Km/jam.  Menurut Tulus, yang terjadi saat ini hanyalah memindahkan kemacetan belaka.

"Dulu kemacetan di ruas Cikampek dan Palikanci, sekarang berpindah ke Brebes Timur (Brexit). Pemerintah dan kepolisian gagal mengantisipasi kemacetan saat mudik Lebaran, khususnya di ruas tol Brebes Timur," tegas dia dalam laporan tertulisnya, Senin (4/7). 

Menurut dia, pihak kepolisian masih kurang progresif dalam melakukan rekayasa managemen lalu lintas, terutama di pusat kemacetan, seperti pintu keluar tol Brebes Timur. "Seharusnya pengelola tol dan kepolisian bisa memaksa pengguna tol untuk tidak keluar di exit Brebes Timur saja. Atau ruas tol Brebes Timur ditutup saja sampai kondisi lalin mencair," ujarnya. 

Tidak hanya itu. Kementerian Perhubungan, menurut Tulus, seharusnya berani melakukan tindakan ekstrem misalnya menggratiskan tarif tol untuk mencairkan kemacetan. Menurut YLKI, apalah gunanya tol Brebes Timur yang didesain untuk melancarkan arus barang dan manusia, tetapi justru berfungsi sebaliknya?

"Ini namanya kemacetan berbayar! Dulu macet total di jalan Pantura, kita tidak bayar, karena jalan non tol. Sekarang kemacetan berpindah di tol berbayar! Konsumen dirugikan dua kali. Dan akhirnya hanya pengelola tol yang diuntungkan," tegas dia. 

Hal itu terbukti dengan waktu tempuh Jakarta-Brebes yang mencapai 24 jam pada hari Sabtu (2/7) hingga Minggu (3/7). Bahkan, hingga Senin (4/7) pagi kemacetan parah masih terjadi.

Dampak kemacetan luar biasa di tol Brexit akhirnya menimbulkan korban pemudik meninggal dunia mencapai 12 orang. Kadis Kesehatan Kabupaten Brebes Sri Gunadi menyebutkan,  faktor kesehatan adalah penyebab utama seseorang meninggal setelah terjebak macet.

"Karena mungkin yang jelas sudah punya penyakit bawaan, kemudian diikuti perjalanan yang begitu bikin stres orang lebih dari 20 jam ke atas dari Jakarta sampai Brebes," ujar Sri Gunadi.

Menteri Sosial Indar Parawansa menilai memang salah satu hal yang harus diperbaiki terkait mudik adalah pengaturan jalur daratnya. "Selalu sebetulnya kita yang mengalami perbaikan yang harus dilakukan lebih signifikan kan darat. Kalau udara orang sudah relatif pesan tiket dan memprediksi kapan mereka bisa mendapatkan tiket dengan harga terjangkau, kereta juga sudah online," kata Khofifah saat menghadiri open house di rumah Ketua MPR, Rabu (6/7). 

Khofifah mengatakan, apalagi tahun ini ada pengoperasian tol baru yang membuat masyarakat ingin mejajalnya. Otomatis volume kendaraan akan terkonsentrasi di satu titik dan menyebabkan macet panjang. "Yang darat ini semuanya pengen jalur langsung, kalau langsung, keluarnya di Brexit begitu kan. Padahal kan mereka bisa lewat jalur selatan," ujar Khofifah.

Kemacetan Arus Balik 

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengingatkan, saat arus balik nanti kemacetan panjang diprediksi akan terjadi di Jawa Tengah dan Cikarang Utama.

"Saya yakin kalau ada penumpukan di daerah Jawa Tengah, setelah masuk Tol Brebes Timur-Pejagan lancar, kemudian nanti terjadi kemacetan di Cikarang Utama," ujarnya usai salat Ied di Mabes Polri di Jakarta, Rabu (6/7). 

Badrodin berharap jalur tengah dan jalur selatan juga digunakan pemudik. Agar volume kendaraan tak terkonsentrasi di tol dan jalur pantura.

"Tentu harus kita lihat nanti kemacetannya, ada beberapa tempat di Cikarang Utama, tentu ditambah petugas, harus pro aktif sehingga tidak ada penumpukan. Kemudian, jalur selatan dan jalur tengah dimanfaatkan, tidak semua melalui Pantura," ujar Badrodin.

Menurut Kapolri, kemacetan panjang juga terjadi karena kendaraan yang kehabisan BBM sedangkan SPBU terbatas. "Pom bensin terbatas sehingga menimbulkan kepanikan dan kemacetan. Tidak mau mereka ambil pom bensin berikutnya, karena khawatir akan kehabisan BBM," ujarnya. 

Di bagian lain, pengamat ekonomi politik Salamuddin Daeng mengatakan bahwa seharusnya masyarakat terbuka matanya melihat pembangunan tol, infrastruktur dan properti yang dikuasai oleh mafia dan bandit-bandit infrastruktur.

“Coba bukan tol yang dibangun, tapi jalan yang tak berbayar. kalau macet, bisa belok masuk kampung, cari penginapan cari warung,” ujarnya seperti dikutip Aktual.com, pekan lalu. 

Menurut dia, penerapan jalan berbayar seperti tol dengan pelayanan dan sistem yang tidak disiapkan terlebih dahulu dengan matang justru akan menghabiskan uang negara, antara lain BBM, belum lagi waktu yang terbuang.

“Masuk tol macet, berjam-jam, kalau mau belok, belok kemana, hidup mati yang di jalan tol. Sudah bayar, "dipenjara" pula dalam Tol,” ujarnya. 

Seperti diberitakan sebelumnya terjadi kemacetan parah di Tol Kanci-Brebes Timur sejak (H-2),  padahal Senin dinihari arus masih bisa bergerak antara 10-20 Km per jam. Namun sejumlah pemudik sudah mendengar kemacetan parah menuju pintu Tol Brexit yang menimbulkan antrean kendaraan sampai belasan kilometer, dan berniat menggunakan jalur alternatif.

"Saya khawatir antrean sampai enam jam lebih, jadi rencana akan ke luar dari Brebes Barat ke arah Ketanggungan. Lebih baik memutar ke Slawi, tapi lebih lancar," ujar Rahman, warga Jakarta yang akan mudik ke Pekalongan.

Dia mengaku, sudah lelah setelah menempuh perjalanan delapan jam lebih dari Jakarta hingga Palimanan, dan memutuskan memutar menuju simpang Dermoleng, Ketanggungan, terus ke Jatibarang sampai Slawi.

Dari pintu Tol Pejagan, polisi terlihat sudah mengalihkan sebagian kendaraan ke jalur alternatif Pejagan-Prupuk, walaupun di jalur kendaraan juga hanya bisa bergerak perlahan. Kepadatan juga masih terjadi dari Pejagan ke arah Pantura Brebes-Tegal. Pengendara harus antre sampai satu jam lebih untuk masuk jalur Pantura karena ada sistem buka tutup kendaraan di pertigaan.

Di ruas Brebes-Tegal, polisi masih menerapkan sistem contra flow, menggunakan satu lajur dari arah Tegal untuk kendaraan ke arah timur, sebagai mengurangi kepadatan di jalur arteri. bari/mohar/fba

BERITA TERKAIT

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…