Mentan Ingin Panen-Tanam Dikerjakan Satu Mesin

Mentan Ingin Panen-Tanam Dikerjakan Satu Mesin

NERACA

Tangerang - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menginginkan proses panen, olah tanah hingga penanaman dikerjakan oleh satu mesin pertanian saja.

Menurut Arman, hal ini penting agar pertanian tanaman pangan khususnya jagung dan padi dilakukan lebih efektif, menguntungkan petani serta dapat membantu mencapai target utama pemerintah, swasembada."Kalau bisa mesin ini sudah ada tahun 2017," ujar Menteri Amran dalam kunjungannya ke Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Balitbangtan, Serpong, Tangerang, Kamis (23/6).

Dia melanjutkan, Kementerian Pertanian melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) telah menghasilkan beberapa inovasi untuk menggenjot modernisasi mekanisasi pertanian.

Saat ini sudah ada 12 perusahaan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang melisensi inovasi Balitbangtan. Pada tahun 2015 sudah diproduksi 1.000 unit mesin tanam padi "Jarwo Transplanter" dan rencananya akan diproduksi 3.000 lainnya pada tahun 2016.

Yang terkini, Kementan mengembangkan tiga mesin pertanian baru yang diluncurkan oleh Menteri Pertanian di Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, Kamis (23/6). Adapun mesin tersebut adalah mesin panen multi komoditas untuk jagung dan padi yang berkapasitas tiga jam per hektare.

Kemudian, mesin olah tanah amphibi dengan kapasitas 3,5 jam per hektare dan mesin penanam jagung dengan kapasitas delapan jam per hektare.

Kementerian Pertanian sendiri mencatat, Indonesia membutuhkan mekanisasi pertanian karena mengalami kekurangan buruh pertanian hingga 270.000 orang per tahun. Selain bisa menutupi minimnya SDM, modernisasi mesin pertanian juga dapat menekan biaya produksi hingga 65 persen."Dari sebelumnya Rp3 juta per hektare, bisa menjadi sekitar Rp800 ribu," kata Amran.

Lalu, Amran menjelaskan Kementerian Pertanian akan segera mendistribusikan secara gratis sedikitnya masing-masing 100 unit untuk dua mesin pertanian terbaru kepada petani di beberapa wilayah di Indonesia, untuk membantu pertanian jagung dan padi."Kami ingin mesin-mesin tersebut bisa didistribusikan ke petani sampai akhir tahun 2016," ujar dia.

Amran menuturkan distribusi tersebut adalah yang pertama sebelum tahun berikutnya akan disebar ke wilayah-wilayah lain. Sebagai awal, daerah yang akan mendapatkan mesin gratis dari pemerintah adalah Jawa Timur dan Sulawesi yang produksi jagungnya dianggap cukup tinggi.

Adapun mesin terbaru yang akan didistribusikan itu adalah mesin panen multi komoditas untuk jagung dan padi serta mesin olah tanah amfibi, hasil pengembangan terbaru Kementerian Pertanian yang dapat menekan biaya produksi hingga 65 persen."Dari sebelumnya Rp3 juta perhektare, bisa menjadi sekitar Rp800 ribu," kata Amran.

Pemerintah sendiri akan membeli mesin tersebut dengan harga sekitar Rp300 juta untuk mesin panen jagung dan padi, serta Rp200 juta untuk mesin olah tanah amfibi. Dengan asumsi 100 unit permesin, pemerintah mengeluarkan biaya sekitar Rp50 miliar. Amran menuturkan anggaran itu akan diambil dari internal kementerian.

"Setelah para petani merasakan manfaatnya, pemerintah tidak akan menutup kemungkinan untuk melakukan ekspor mesin ini," kata dia.

Dalam kesempatan tersebut, Amran juga memberikan apresiasi kepada 10 orang peneliti yang mengembangkan ide dan konsep yang berujung pada diproduksinya alsintan baru. Selain dua mesin yang sebelumnya disebutkan, Kementan juga menghasilkan mesin penanam jagung yang kapasitasnya delapan jam perhektare. Ketiga mesin itu diproduksi dengan komponen lokal hingga 80 persen."Pemerintah akan mengusahakan kenaikan pangkat dan memberikan apresiasi sebesar Rp100 juta bagi 10 orang pengembang mesin-mesin terbaru ini," tutur Amran. Ant

 

 

BERITA TERKAIT

Pelindo Fasilitasi 3 UMK Unggulan Ikut Pameran di Luar Negeri

NERACA Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berpartisipasi di ajang pameran International Food and Hotel Asia (FHA) Food…

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Pelindo Fasilitasi 3 UMK Unggulan Ikut Pameran di Luar Negeri

NERACA Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berpartisipasi di ajang pameran International Food and Hotel Asia (FHA) Food…

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…