Antam Rampungkan Proyek PLTB di Pomala

NERACA

Kendari - PT Aneka Tambang (PT Antam) Tbk sedang merampungkan pembangunan pembangkit listrik tenaga batu bara (PLTB) berkapasitas 60 megawat (MW) di Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. General Manager PT Antam, Tri Hartonon mengatakan, perseroan membangun PLTB tersebut dengan menggunakan dana penyertaan modal nasional dari pemerintah Rp3,5 triliun.”Perusahaan membangun PLTB ini untuk memenuhi kebutuhan energi listrik pabrik smalter yang dibangun untuk meningkatkan produksi nikel perusahaan," katanya di Kendari, Kamis (23/6).

Diharapkan, dengan pengoperasian industri smelter (permurnian mineral) yang baru dibangun tersebut, produksi nikel PT Antam akan meningkat dan pendapatan yang diperoleh juga meningkat.”Kalau pendapatan perusahaan meningkat, maka pemerintah daerah dan masyarakat di wilayah operasi juga akan memperoleh CSR (tanggung jawab sosial perusahaan) yang nilainya meningkat,"ujarnya.

Dia mengatakan, energi listrik dari PLTB tersebut, sebanyak lima megawaat akan diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Kolaka, untuk disalurkan kepada masyarakat di kabupaten tersebut.”Kami bersama Bupati Kolaka dan pihak PT PLN sudah menyepakati pemberian energi listrik sebesar lima megawatt tersebut kepada masyarakat Kolaka," katanya.

Menurut dia, pemberian energi listrik lima megawatt kepada masyarakat Kolaka tersebut sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat di wilayah operasi perusahaan.”Penyaluran energi listrik sebesar lima megawatt kepada masyarakat Kolaka, bukan bagian dari CSR melainkan bagian dari bisnis perusahaan,"jelasnya.

Sebagai informasi, Antam mencatat produksi selama semester I 2016 sebanyak 15.000 TNi atau 50% dari yang direncanakan sebesar 20.000 TNi.”Dengan produksi yang sudah mencapai 50% tersebut terserap dengan baik. Bahkan pembeli ingin menyerap lebih," kata Direktur Keuangan Antam, Dimas Wikan Pramudhito.

Dia menambahkan, seluruh produksi perseroan di ekspor ke negara tujuan Asia, seperti Jepang, Korea, dan China. Pemilihan negara-negara di Asia ini karena siklus pengirimannya lebih cepat atau selama 30 hari, dibandingkan Eropa yang membutuhkan waktu 90 hari.”Jadi negara tujuan pengirimannya sudah kita ubah sejak tahun lalu dari Eropa ke Asia," ujarnya.

Peralihan tersebut juga menyusul berkembangnya negara-negara di Asia dengan tingginya kebutuhan feronikel. Kendati negara tujuan pengiriman berubah, namun harga jual tetap karena disesuaikan dengan London Metal Exchange (LME). Saat ini, harga nikel berada pada kisaran US$3,8-4 per metrik ton.”Harga ini turun dibandingkan tahun lalu. Namun, bulan-bulan ini harganya menguat," imbuhnya.

Hingga Mei 2016, perseroan telah menghabiskan belanja modal sekitar Rp480 miliar dari alokasi sepanjang tahun ini yang mencapai Rp1,6 triliun. Adapun penggunaannya untuk pabrik feronikal Pomalaa dan Halmahera Timur. "Anggaran tersebut juga untuk pembangunan pabrik feronikel Timur dan SGA Refinary," tutur dia. (ant/bani)

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…