MAP Jajaki Terbitkan Obligasi Rp 1 Triliun

NERACA

Jakarta PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) berencana menerbitkan obligasi zero coupon senilai Rp 1,08 triliun. Aksi korporasi ini akan dilakukan pada kuartal IV 2016 nanti. Dana yang dihimpun akan digunakan untuk membiayai restrukturisasi bisnis makanan dan minuman serta pelunasan sejumlah utangnya. “Kalau restrukturisasinya sudah selesai baru closing-nya di kuartal IV," kata Fetty Kwartati, Direktur Investor Relation PT Mitra Adiperkasa Tbk di Jakarta, kemarin.

Nantinya penerbitan saham baru itu akan langsung diserap oleh investor asal Amerika Serikat, General Atlantic. Perusahaan ekuitas itu dipilih karena pengalamannya yang mendalam di bidang ritel makanan dan minuman, bisnis online dan bisnis offline. Sang mitra ini tercatat memiliki aset senilai US$ 18 miliar.

Jika dana tersebut berhasil diserap, Mitra Adiperkasa akan mengalokasikannya untuk 2 usaha. Rencananya sebanyak Rp 725 miliar akan digunakan untuk mendanai bisnis makanan dan minuman yang dikelola oleh anak usaha barunya PT MAP Boga Adiperkasa. Kemudian sisanya sekitar RP 355 miliar akan digunakan untuk melunasi sebagian utang perusahaan.

Meski akan menyuntikkan dana dalam nilai cukup lumayan, tetapi untuk tahap awal belum tentu ia akan langsung menjadi pemegang saham. Kata Fetty, yang bersangkutan baru bisa menjadi pemegang saham ketika anak usahanya PT MAP Boga Adiperkasa resmi melantai di bursa saham sekitar 4-5 tahun lagi. "Dalam waktu 4-5 tahun ke depan waktu IPO, General Atlantic akan memiliki sekitar 29,9%," ujar Fetty.

Sebagai informasi, untuk menekan efisiensi guna meningkatkan daya jual dan mendongkrak kinerja keuangan, PT Mitra Adi Perkasa (Tbk) terus memperkuat kinerja bisnis anak-anak usaha yang bergerak di bidang ritel makanan dan minuman (Food and Beverages/F&B) ke dalam satu holding yang telah dibentuk per 31 Mei 2016 silam.

Wakil Presiden Direktur MAP, V.P. Sharma mengatakan, perusahaan telah menggabungkan empat anak usaha yaitu PT Sari Coffe Indonesia sebagai pengelola gerai Starbucks, PT Sari Pizza Indonesia penjual Pizza Express,  PT Premier Doughnut Indonesia dengan merek Krispy Kreme, dan PT Sari IceCream Indonesia penjual es krim Cold Stone dan Godiva ke dalam satu induk usaha dengan nama PT MAP Boga Adiperkasa.

Dengan adanya peleburan ini, Sharma berharap bisnis makanan dan minuman bisa lebih ekspansif karena perusahaan memprediksi lini usaha F&B sangat menjanjikan kedepannya. Saat ini, lini tersebut baru menyumbang 12% dari penjualan perusahaan sebesar Rp3,16 triliun sepanjang kuartal I 2016.”Kami hanya berharap lini bisnis F&B ini bisa lebih fokus dan mandiri, mengingat semua orang sangat menyukai makan dan minum. Dengan penggabungan ini, kami berharap bisnis F&B bisa memiliki modal yang lebih kuat dan bisa diekspansi secara cepat," jelas Sharma.

Dia menjelaskan, holding usaha ini tidak melibatkan seluruh ritel F&B yang telah diakuisisi perusahaan. Penggabungan ini, jelasnya, hanya mencakup merek-merek F&B yang telah diakuisisi perusahaan sejak lama. Hal itu didasari keinginan perusahaan yang ingin melihat perkembangan kinerja ritel makanan dan minuman yang baru diakuisisi selama beberapa tahun ke depan. (bani)



BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…