NERACA
Jakarta -PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengemukakan bahwa sebanyak 10 perusahaan masuk dalam daftar (pipeline) pelaksanaan penawaran umum perdana saham (IPO).”Semester II diperkirakan ramai IPO. Dalam 'pipeline' sudah ada sekitar 10 perusahaan, pelaksanaan IPO diproyeksikan marak karena akan banyak kegiatan dari perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya seiring dengan tren pertumbuhan ekonomi nasional,"kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat di Jakarta, kemarin.
Dia mengemukakan bahwa perusahaan yang masuk dalam "pipeline" itu, diantaranya PT Waskita Beton Precast, PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk., PT Duta Intidaya Tbk., PT Protech Mitra Perkasa Tbk., dan PT Capital Financial Indonesia, PT Anugerah Berkah Mandiri. Samsul menambahkan bahwa pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di sepanjang tahun ini yang membukukan kinerja positif juga diharapkan memicu masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal.
Sebelumnya, Direktur Utama BEI, Tito Sulistio pernah bilang, belum pulihnya kondisi ekonomi Indonesia menjad pemicu minimnya IPO di semester pertama tahun ini. Tercatat hingga semester pertama tahun ini, baru ada enam perusahaan go public atau listing di bursa. Menurutnya, beberapa perusahaan ragu-ragu untuk melantai di pasar modal Tanah Air sampai pertengahan tahun ini.
Meski demikian, pada semester II diperkirakan akan lebih banyak lagi perusahaan IPO. "Makanya, target (perusahaan listing) masih kita keep. Memang semester pertama ekonomi berat, ragu-ragu, ramainya kapan? Ya terus proses, proses dagang kita enggak pernah tahu tapi menunjuk underwriter kita tahu," ujarnya.
Dia optimistis target 35 perusahaan IPO tahun ini masih bisa tercapai karena sudah ada 40 perusahaan yang mendaftar. Dari jumlah itu ada yang menunda prosesnya jadi semester II.”Karena, yang daftar di atas 40, yang sudah datang, underwriter, kita keep. Rata-rata ada yang nahan momentum, prosesnya sudah ada, yang underwriter di atas 10-20 kan itu proses,"tuturnya.
Asal tahu saja, per 22 Juni 2016 tercatat, IHSG BEI telah meningkat sebesar 6,62% menjadi 4.896,85. Kinerja indeks BEI itu merupakan tertinggi ketiga dunia setelah bursa saham Filipina dan Thailand yang masing-masing membukukan kenaikan sebesar 11,57% dan 10,63%. Sementara itu, Kepala Penilaian Perusahaan Group I BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan bahwa melalui pasar modal akses pendanaan perusahaan akan semakin luas dan dapat menambah kepercayaan untuk akses pinjaman seperti ke perbankan.”Setelah mendapatkan dana dari IPO, perusahaan juga akan mendorong ekspansi bisnis perusahaan lebih luas serta memerbaiki struktur pemodalan," katanya.
Selain itu, lanjut dia, perusahaan yang tercatat di BEI atau emiten juga akan mendapatkan insentif pajak. Sesuai dengan PPRI No.77 Tahun 2013, adanya penurunan tarif pajak penghasilan bagi Perseroan Terbuka sebesar 5% lebih rendah. Adapun salah satu syarat untuk mendapatkan insentif pajak yakni, persyaratan, yakni minimal 40% dari jumlah keseluruhan saham yang disetor dicatat untuk diperdagangkan di bursa. Lalu, saham tersebut dimiliki oleh paling sedikit 300 pihak. Dan, masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% dari keseluruhan saham yang ditempatkan dan disetor penuh. (bani)
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menempati posisi Top 3 tempat kerja terbaik untuk pengembangan karir di Indonesia versi…
NERACA Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal, PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) membidik pendapatan tumbuh 20% pada…
NERACA Jakarta- Tensi ketegangan politik di kawasan timur tengah menjadi sentimen negatif terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menempati posisi Top 3 tempat kerja terbaik untuk pengembangan karir di Indonesia versi…
NERACA Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal, PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) membidik pendapatan tumbuh 20% pada…
NERACA Jakarta- Tensi ketegangan politik di kawasan timur tengah menjadi sentimen negatif terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa…