Indofarma Bukukan Penjualan 2010 Rp1,1 Triliun

NERACA
Jakarta - Penjualan BUMN Farmasi, PT Indofarma (Persero) Tbk pada 2010 tercatat sebesar  Rp1,101 triliun. Jumlah tersebut mengalami penurunan sekitar Rp24 miliar atau 2,17% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,125 triliun.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PT Indofarma (Persero) Tbk P Sudibjo saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (17/2). Sedangkan untuk laba bersihnya, lanjut dia, tercatat Rp13 miliar pada 2010. Di mana jumlah tersebut mengalami peningkatan sangat tajam dibanding tahun sebelumnya, yaitu Rp11 triliun.
Selain itu, perseroan juga menyampaikan rencana bisnisnya ditahun ini dengan pembangunan pilot scale facilities, menaikkan produk herbal, meningkatkan efisiensi bisnis, dan yang terakhir adalah surplus untuk cara pembuatan obat tradisional yang baik atau CPOTB. 
Di tempat yang sama, perusahaan farmasi pelat merah lainnya, PT Bio Farma, menargetkan penjualan sebesar Rp1,130 triliun di tahun 2011. Angka ini mengalami peningkatan 7,6% dari tahun sebelumnya, yaitu Rp1,210 triliun.
Menurut Direktur Utama Bio Farma Iskandar, target laba bersih Bio Farma tahun 2011 sebanyak Rp249,1 miliar atau mengalami peningkatan satu persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp217,7 miliar. Sementara itu, target penjualan pada 2012 mendatang Rp1,504 triliun, 2013 sebesar Rp1,704 triliun, dan target di 2014 Rp1,926 triliun. Sedangkan untuk target laba bersih, hingga 2014 yakni sebesar Rp292,1 miliar untuk 2012, Rp337,2 miliar di 2013, serta Rp387 miliar untuk 2014. 
Merger Tahun 2011
Sebagaimana diketahui, PT Indofarma Tbk ditahun ini akan merger dengan PT Kimia Farma Tbk. Dimana rencana ini sempat molor dari target 2010 menjadi tahun ini. Saat ini kedua perusahaan farmasi plat merah tersebut sedang mencari konsultan merger.

Pemerintah pun tengah mengkaji berbagai cara upaya peleburan dua perusahaan farmasi milik pemerintah. Antara lain merger dan akuisisi yang keduanya sudah dipresentasikan dan akan dikaji oleh konsultan independent untuk mencari cara terbaik. Rupanya, aksi korporasi dua perusahaan farmasi plat merah tersebut tidak bisa lepas dari ketatnya persaingan industri farmasi di Indonesia. Diharapkan dengan merger, nantinya dua perusahaan tersebut memiliki daya saing dengan perusahaan sejenis lainnya. Apalagi, pesaing mereka telah terlebih dahulu merger. 

Sebelumnya, Direktur Mandiri Sekuritas Iman Rahman yang juga ditunjuk sebagai penasihat keuangan pernah bilang rencana merger PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Indofarma Tbk (INAF) sedang dalam perhitungan pelaksanaan merger.

Disampaikannya, bila proses legal matter tersebut selesai, kedua perusahaan pelat merah tersebut akan menghapuskan pencatatannya (delisting) dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dan kemudian perusahaan baru langsung beroperasional serta terdaftar di bursa dengan nilai asset dan kapitalisasi pasar yang cukup besar karena konsolidasi kedua perusahaan.

Iman menjelaskan, rencana merger tersebut menarik perhatian sejumlah analis asing. Selama ini, saham Kimia Farma maupun Indofarma umumnya tidak dilirik karena jumlah saham beredar kedua perusahaan tersebut sangat kecil.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…