NPL Sektor Perikanan Diharapkan Ditekan

 

 

NERACA

 

Manado - Bank Indonesia (BI) mengharapkan non performing loan (NPL) atau kredit bermasalah sektor perikanan bank perkreditan rakyat (BPR) agar bisa lebih ditekan lagi. "Hingga Maret 2016 NPL sektor perikanan BPR Sulut masih mencapai 8,76 persen, jauh berada di atas batas BI lima persen," kata Deputi BI Perwakilan Sulut Yusnang, seperti dikutip kantor berita Antara, kemarin.

Yusnang mengatakan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya juga mengalami kenaikan yakni dari 8,14 persen pada Februari 2016 menjadi 8,76 persen di Maret 2016. Dia menjelaskan memang secara nasional NPL BPR jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bank umum, karena pembiayaan yang lebih beresiko. "Sasaran pembiayaan BPR yakni pedagang kecil dan petani, nelayan serta pedagang yang sebelumnya belum pernah mendapatkan pembiayaan, sehingga memicu kredit bermasalah lebih tinggi," jelasnya.

Namun, katanya, dia berharap perbankan khususnya BPR akan terus menekan agar NPL tidak terus naik menjadi dua digit. "BPR harus lebih kreatif lagi, menjemput bola dan datang langsung ke nasabahnya, sehingga kualitas kredit bisa ditingkatkan," jelasnya.

Katanya, jika kualitas kredit BPR baik maka akan berpengaruh pada kinerja perbankan secara keseluruhan. Hingga Maret 2016 kredit sektor perikanan yang telah disalurkan telah mencapai Rp6,78 miliar atau tumbuh 10,98 persen jika dibandingkan dengan posisi yang sama tahun sebelumnya hanya Rp6,11 miliar.

Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya juga mengalami kenaikan yang sama yakni 10,98 persen. Secara keseluruhan kredit BPR Sulut hingga Maret 2016 mencapai Rp728 miliar atau meningkat 6,92 persen jika dibandingkan dengan posisi yang sama tahun lalu hanya Rp681,28 miliar.

BERITA TERKAIT

HUT Ke 61, TASPEN Gelar Empat Kegiatan Sosial

HUT Ke 61, TASPEN Gelar Empat Kegiatan Sosial NERACA  Jakarta – PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) (TASPEN)…

Sektor Keuangan Siap Memitigasi Dampak Konflik Timur Tengah

    NERACA Jakarta – Rapat Dewan Komisioner Mingguan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 17 April 2024 menilai stabilitas sektor…

Rupiah Melemah, OJK Diminta Perhatikan Internal Bank

      NERACA Jakarta – Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abdul Manap Pulungan memandang bahwa…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

HUT Ke 61, TASPEN Gelar Empat Kegiatan Sosial

HUT Ke 61, TASPEN Gelar Empat Kegiatan Sosial NERACA  Jakarta – PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) (TASPEN)…

Sektor Keuangan Siap Memitigasi Dampak Konflik Timur Tengah

    NERACA Jakarta – Rapat Dewan Komisioner Mingguan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 17 April 2024 menilai stabilitas sektor…

Rupiah Melemah, OJK Diminta Perhatikan Internal Bank

      NERACA Jakarta – Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abdul Manap Pulungan memandang bahwa…