Pelatihan Tunanetra Jadi Melek Internet

Pelatihan Tunanetra Jadi Melek Internet

NERACA

Jakarta - Rumah Internet Atmanto (RIAT) pada 30 Mei 2016 merealisasikan Pelatihan Internet Tunanetra. Pelatihan ini merupakan bentuk pelaksanaan dari salah satu pasal di pembukaan UUD 1945 yang menyatakan bahwa setiap warga negara Indonesia berhak mendapatkan pendidikan dan pekerjaan yang layak. Ditambah dengan disahkannya Rancangan Undang-Undang  tentang Penyandang Disabilitas yang baru saja disahkan komisi VIII DPR RI.

Dalam pelatihan tersebut, RIAT menggandeng generasi muda Tuna Netra yang tergabung dalam Kartunet (Karya Tuna Netra). Tujuan dari kegiatan ini adalah pemberdayaan penyandang disabilitas visual (tuna netra) agar mampu mandiri dengan pemanfaatan teknologi khususnya internet.

Hal ini sejalan dengan pemikiran Indar Atmanto, penerima penghargaan Presiden RI tahun 2010 atas pengabdiannya mengembangkan layanan brodband internet di Tanah air, di bidang internet untuk memberdayakan masyarakat khususnya penyandang keterbatasan visual dibidang internet dan teknologi. Lebih jauh kegiatan RIAT diharapkan dapat menjadi bagian dari Revolusi Digital yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi.

“Adapun misi Rumah Internet Atmanto (RIAT) yang didirikan oleh Adam Atmanto & Faiz Atmanto adalah menyediakan solusi praktis yang dihadapi para disabilitas visual dengan bantuan teknologi. Tujuannya, memberikan nilai lebih kepada masyarakat dan lingkungan, khususnya para penyandang disabilitas,”ujar Amy Atmanto selaku juru bicara RIAT di Jakarta, Minggu (29/5)

Adapun materi pelatihan meliputi internet dan internet marketing. Diharapkan setelah pelatihan, peserta pelatihan dapat mempraktekan ilmunya dalam merintis pilihan masa depan sebagai internetpreneur atau bekerja sebagai karyawan. 10 peserta pelatihan yang semuanya penyandang tunanetra hadir mengikuti pelatihan. Pelatihan diselenggarakan dari tanggal 30 Mei sampai 3 Juni 2016 bertempat di Wisma RIAT di Pengadegan Jakarta Selatan.

Amy Atmanto, yang juga Founder RIAT menyatakan bahwa pelatihan ini sejalan dengan diberlakukannya UU tentang Penyandang Disabilitas. Pelatihan Internet Tunanetra ini dilakukan sebagai bagian dari visi kami untuk memberdayakan saudara-saudara kita yang memiliki keterbatasan visual (visual disability) agar dapat mandiri dan mengurangi ketergantungan ekonomi kepada orang lain.

“Kami memiliki misi untuk memanfaatkan teknologi khususnya teknologi informasi, seperti internet sebagai solusi masalah yang dihadapi masyarakat. Kami memandang teknologi internet dapat menjadi solusi keterbatasan mobilitas yang dialami para tunanetra,” tambah dia.

Pemerhati sosial kemasyarakatan, Yenni Wahid, yang juga Ketua The Wahid Insitute, menyambut baik adanya inisiatif pelatihan ini.“Saya memberi apresiasi atas dilaksanakannya program pelatihan internet bagi tunanetra. Saya juga ingin mengajak elemen masyarakat, perusahaan dan pemerintah untuk mendukung kegiatan mulia ini. Apapun bentuk partisipasi anda akan sangat berarti untuk keberlangsungan program pemberdayaan bagi saudara kita dengan keterbatasan visual,” ujar dia.

Pelatihan ini bertujuan mulia karena hasil pelatihan akan memberikan kesempatan bagi peserta pelatihan yang memiliki keterbatasan visual untuk meniti karir sebagai internetpreneur atau sebagai karyawan perusahaan.

Pada kesempatan terpisah Indosat Ooredoo sebagai pendukung kegiatan menyambut baik kegiatan pelatihan internet tunanetra ini.“Kami senantiasa mendukung dan aktif mendorong upaya kreatif dalam memasyarakatkan pemanfaatan layanan internet bagi penyandang disabilitas visual. Masyarakat harus siap menyambut datangnya era digital, tidak terkecuali penyandang tunanetra, untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa melek digital atau Digital Nations,” imbuh Deva, Group Head Corporate Communication PT Indosat Ooredoo.

Berkaitan dengan topik materi pelatihan, Dimas Prasetyo dari Kartunet menjelaskan pelatihan ini akan memberikan pembekalan kepada peserta pelatihan dalam bidang internet dan internet marketing. Para instruktur adalah praktisi yang memahami kebutuhan tunanetra, dan para ahli dibidang internet marketing.

Selain Indosat Ooredoo, Bank Permata juga menjadi pendukung kegiatan. Bank Permata adalah salah satu lembaga keuangan yang memiliki komitmen untuk pemberdayaan penyandang tunanetra untuk berkarya didunia kerja.

Sejumlah pihak juga terlibat dalam pemberian dukungan dalam acara sosial ini seperti Alfia Reziani (anggota komisi VIII DPRRI), Yeni Wahid, Inggrid Kansil, Yullie Grillon (Istri Duta Besar Paraguay), Tahsine Aqil (istri Duta Besar Pakistan), Yeni Fatmawati (Istri Fahmi Idris), Tatat Rahmita Utami (owner Universitas/ yayasan Paramadina), Sabrina Bensawan (Saab Shares Foundation), Grand Hyatt Jakarta  dan masih banyak lainnya.

Rumah Internet Atmanto (RIAT) juga masih membuka pintu yang sebesar-besarnya bagi masyarakat Indonesia untuk turut berpartisipasi memberdayakan teman teman tunanetra. Hal ini nantinya dapat disalurkan melalui program crowdfunding yang akan diluncurkan segera.

“Kami akan memperluas jangkauan pelatihan ini untuk sahabat-sahabat tunanetra diseluruh wilayah Indonesia, dan kami masih membutuhkan tambahan bantuan agar dapat secara berkesinambungan menjalankan kegiaan ini. Kebutuhan-kebutuhan tersebut antara lain tiket pesawat untuk 10 seat perbulan, perangkat, konsumsi selama jalannya pelatihan dan sebagainya. Untuk itu kami sangat mengharapkan partisipasi masyarakat luas maupun perusahaan-perusahaan yang ingin melakukan CSR,” ujar Amy.

Dengan pelatihan ini para tunanetra akan dapat memberikan kontribusi positif baik kepada keluarga maupun masyarakat secara umum. Pelatihan berlangsung dari tanggal 30 Mei sampai dengan tanggal 3 Juni 1016. Pelatihan Internet bagi Tunanetra ini akan menjadi agenda rutin bulanan. Bagi penyandang disabilitas visual atau tunanetra yang berminat dapat mendaftar melalui email: riat.jkt@gmail.com. Mohar

 

BERITA TERKAIT

Chairil Anwar, Sutardji Calzoum Bachri, Denny JA: Tiga Penyair yang Melakukan Lompatan Besar Dunia Puisi Indonesia

NERACA Jakarta - Dosen dan penyair DR Ipit Saefidier Dimyati menilai di Indonesia ada tiga penyair yang melakukan lompatan besar…

LKPJ Program APBD 2023 Kota Depok: - DPRD Nilai Positif Kinerja TAPD Bisa Raih WTP ke-14

NERACA Depok - DPRD Kota Depok bersama alat kelengkapan dewannya, dalam proses pembahasan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Tim Anggaran…

Sri Agustin, Nasabah Mekaar Yang Dipuji Jokowi Berbagi Tips Eksis Jalani Usaha Sambel

NERACA Jakarta – Masih ingat Sri Agustin, pemilik merek sambel Wanstin yang dipuji Presiden Jokowi saat menyapa 3.000 nasabah PNM…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Chairil Anwar, Sutardji Calzoum Bachri, Denny JA: Tiga Penyair yang Melakukan Lompatan Besar Dunia Puisi Indonesia

NERACA Jakarta - Dosen dan penyair DR Ipit Saefidier Dimyati menilai di Indonesia ada tiga penyair yang melakukan lompatan besar…

LKPJ Program APBD 2023 Kota Depok: - DPRD Nilai Positif Kinerja TAPD Bisa Raih WTP ke-14

NERACA Depok - DPRD Kota Depok bersama alat kelengkapan dewannya, dalam proses pembahasan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Tim Anggaran…

Sri Agustin, Nasabah Mekaar Yang Dipuji Jokowi Berbagi Tips Eksis Jalani Usaha Sambel

NERACA Jakarta – Masih ingat Sri Agustin, pemilik merek sambel Wanstin yang dipuji Presiden Jokowi saat menyapa 3.000 nasabah PNM…