Siapkan Capex Rp 2,2 Triliun - Alfamart Masih Bertumpu Pada Gerai Baru

NERACA

Jakarta  - Mengejar partumbuhan lebih agresif lagi tahun ini, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) masih mengandalkan penambahan gerai baru. Rencananya, ada  sekitar 1.200 gerai baru bakal di buka tahun 2016 dengan investasi yang disiapkan Rp 2,2 triliun.”Capex tahun ini Rp 2,9 triliun, kita ada yang namanya capex toko itu Rp 2,2 triliun untuk pembukaan toko baru atau pun perpanjangan sewa toko lama lainnya Rp 500 miliar, capex gudang-gudang kita sisanya untuk IT,"kata Direktur Keuangan PT Sumber Alfaria Trijaya, Tomin Widian di Jakarta, kemarin.

Penambahan toko tersebut fokus di luar pulau Jawa, hingga lebih dari 50%. Ia juga menambahkan, pada tahun ini menargetkan total 200 gerai yang bisa dibangun di Filipina yang hingga saat ini sudah terdapat 137 gerai dengan mengeluarkan investasi US$ 2,5 juta. Untuk ekspansi ke negara lain selain Filipina pihaknya masih belum mengarah ke sana.”Ekspansi keluar negeri masih konsentrasi apa yang kita lakukan pengembangan di Filipina belum lihat pengembangan di negara lain tapi tidak menutup kemungkinan ke negara lain," kata Tomin.

Sementara itu, dirinnya belum bisa membidik target pertumbuhan pendapatan tahun ini. Namun demikian, perseroan berharap target pendapatan tahun ini bisa naik jika dibandingkan tahun lalu.”Untuk target tetap berkeyakinan mudah-mudahan bisa tumbuh seperti grafik naik, tidak lebih jelek dari tahun lalu," jelasnya.

Sebagai informasi, pada kuartal I-2016, perseroan mencatatkan laba sebesar Rp 67 miliar, di periode yang sama tahun sebelumnya, perseroan masih mencatatkan rugi sebesar Rp 39 miliar. Pendapatan neto konsolidasi perseroan dan entitas anak pada tahun 2015 mencapai Rp 48,27 triliun meningkat 16,31% dibandingkan tahun 2014 yang mencapai Rp 41,50 triliun. Pencapaian pertumbuhan pendapatan ini didukung oleh pertumbuhan gerai dan entitas anak sebesar 13,94% dari sebelumnya 12.258 gerai yang terdiri dari 11.115 gerai perseroan dan 1.143 gerai entitas anak. Gerai-gerai ini tersebar mayoritas di Pulau Jawa yaitu sebanyak 76,04% sementara 25,40% di luar Pulau Jawa.

Selain perluas gerai baru, Alfamart juga mulai mengoptimalkan bisnis ritelnya melalui digital. Disebutkan, perseroan tengah memfokuskan binsis pasar onlinenya dengan menyiapkan dana US$ 5 juta atau sekitar Rp 67,5 miliar (kurs Rp 13.500).”Online investasinya akan growing, untuk saat ini sekitar US$ 5 juta,"kata Direktur IT PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Bambang Setiawan Djojo.

Nantinya, pasar online ini akan seperti marketplace lainnya yang ada di Indonesia, yaitu masyarakat dapat memesan melalui web alfaonline.com. Pada tahun 2015, kontribusi pasar online Alfamart mencapai Rp 135 miliar. Tahun ini, Bambang memprediksi ada kenaikan hingga 4 sampai 5 kali lipat dari tahun lalu."Kita memang Alfamart fokus mengantisipasi perubahan behaviour ke belanja online, kontribusinya tahun lalu masih kecil Rp 130 miliar, tapi kuartal satu tahun ini sudah menyamai itu, yang pasti tahun ini bisa 4-5 kali dari tahun kemarin ya,"ujar Bambang. (bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…