Tingkatkan Likuiditas Saham - Kresna Bakal Stock Split Saham 1 :5

NERACA

Jakarta – Guna meningkatkan likuiditas saham, PT Kresna Graha Investasi Tbk (KREN) berencana melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split). Aksi korporasi ini telah mendapatkan persetujuan pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) "Kami sepakat untuk melakukan stock split satu banding lima (1:5). Stock split ini untuk menambah likuditas saham KREN di Bursa," kata Direktur Utama Kresna Graha, Michael Steven di Jakarta, Kamis (26/5).

Kata Michael, banyak investor asing yang mulai masuk di perusahaan saat ini. Padahal, pihak KREN ingin sekali saham KREN dimiliki oleh pemegang saham lokal khususnya investor ritel.”Dengan stock split ini diharapkan saham KREN jadi lebih dijangkau oleh investor kecil. Saya ingin, investor kecil dapat meramaikan pasar modal Indonesia, dan bisa mendapat return yang baik dari hasil koleksi saham KREN nantinya," ucap Michael.

Selain itu, hasil RUPS juga memutuskan untuk tidak membagikan dividen. Pertimbangannya, perseroan masih membutuhkan dana besar untuk investasi dan termasuk untuk mendanai akuisisi perusahaan star up. Dijelaskan Michael, kedepan Kresna akan menjadi perusahaan jasa keuangan dan digital service yang memiliki diversifikasi usaha yang terintegrasi satu dengan yang lainnya.

Tahun ini, perseroan mengalokasikan belanja modal sebesar US$ 20 juta sampai US$ 25 juta untuk ekspansi bisnis. Diharapkan dengan agresifnya perseroan mengakuisisi perusahaan baru bisa mendongkrak pertumbuhan binsis 10% sampai 50%. Belum lama ini, perseroan bersama PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC), melalui anak-anak usahanya berkolaborasi dalam sebuah bisnis e-commerce melalui sebuah perusahaan patungan bernama PT Supra Kreatif Mandiri (SKM).

Disebutkan, Kresna memiliki porsi saham sebesar 20% dan  RACN sebesar 60%. Sementara sisanya perusahaan yang tidak listing di pasar moda. Namun sayangnya, Michael tidak mau menyebutkan namanya. Asal tahu saja, SKM mengembangkan KeSupermarket.com sebuah platform belanja online yang menyediakan barang kebutuhan sehari-hari, termasuk groceries, produk segar, home care, general merchandising, dan banyak lagi, yang diperkuat dengan layanan antar-barang yang prima.”Kami melihat pasar e-commerce di Indonesia, terutama daily groceries, sangat besar dan terus bertumbuh secara pesat. Hal ini dipengaruhi oleh tingginya pertumbuhan pengguna internet dan smartphone serta evolusi dari perilaku konsumen di tanah air. Para konsumen jaman sekarang lebih tech savvy, mereka lebih memilih untuk berbelanja lewat  online dan juga bersedia untuk membayar lebih demi kenyamanan dan kualitas. Kami ingin menangkap kesempatan luar biasa ini," kata Meshvara Kanjaya, CEO dari RANC. (bani)

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…