Transaksi di Ramadhan Bakal Tumbuh 5%

NERACA

Yogyakarta- Bila sebagian pelaku pasar pesimis transaksi saham selama bulan Ramadhan akan lesu, namun sebaliknya bagi Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Irfan Noor Riza, momentum Ramadhan akan mengalami kenaikan transaksi.

Dirinya menyebutkan, transaksi saham di bulan Ramadhan akan mengalami kenaikan 2% sampai 5%. “Berdasarkan tren dari tahun ke tahun, khususnya mulai pertengahan hingga menjelang lebaran, transaksi harian justru meningkat dibanding hari biasa,"ungkapnya di Yogyakarta, kemarin.

Menurutnya, selain mengacu tren pada tahun-tahun sebelumnya, kenaikan transaksi saham harian saat ini didukung dengan kondisi bursa global yang tengah mengalami kenaikan sehingga berimbas ke bursa regional, termasuk Bursa Efek Indonesia.

Selain itu, investor asing juga banyak masuk ke Indonesia membeli saham-saham berfundamental bagus dengan harga yang relatif terjangkau. Hal itu, menurut dia, biasanya juga diikuti oleh investor lokal sehingga harga saham naik.”Apalagi kondisi sosial, politik serta ekonomi Indonesia masih sangat kondusif untuk iklim berinvestasi," kata dia.

Irfan menyebutkan, hingga saat ini saham berfundamental bagus yang menjadi incaran para investor lokal maupun asing antara lain saham di sektor consumer good, sektor aneka industri, konstruksi dan sektor tambang.

Kata Irfan, setelah transaksi saham diramaikan dengan aksi beli saham, maka setelah harga saham naik, para investor lokal akan melakukan "profit taking" atau aksi ambil untung untuk lebaran.”Setelah harga saham naik, maka biasanya pada pertengahan hingga menjelang lebaran mereka jual sehingga mendapat untung untuk persiapan lebaran," jelasnya.

Hingga saat ini, menurut Irfan, transaksi saham rata-rata mencapai Rp10 miliar per hari. Sementara itu, mengacu data BEI DIY, jumlah investor pasar modal di Yogyakarta hingga Januari 2016 mencapai 14.803 orang dengan nilai transaksi saham mencapai Rp353 miliar.cDibandingkan periode yang sama pada 2015 jumlah investor di DIY mengalami kenaikan.

Pada Januari 2015 jumlah investor pasar modal masih mencapai 10.388 orang dengan total nilai transaksi saham hingga Desember 2015 mencapai Rp5 triliun. Sementara, untuk perusahaan sekuritas yang ada di DIY hingga saat ini masih berjumlah 17 perusahaan. (ant/bani)


BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…