Bidik Akuisisi Perusahaan Herbal - Kino Indonesia Siapkan Capex Rp 250 Miliar

NERACA

Jakarta – Tahun ini akan menjadi tahun investasi bagi PT Kino Indonesia Tbk (KINO). Pasalnya, dalam mendongkrak kinerjanya perseroan tengah membidik beberapa perusahaan herbal untuk diakuisisi. Maka untuk mendanai aksi korporasi tersebut, perseroan mengalokasikan total belanja modal tahun ini sebesar Rp 250 miliar. “Dengan belanja modal tersebut, perseroan siap mengakuisisi beberapa perusahan herbal dan juga merilis produk baru.”kata Direktur Keuangan Kino Indonesia, Peter Chayson di Jakarta, Rabu (25/5).

Perseroan, lanjutnya, tahun ini perseroan berencana melakukan ekspansi dengan mengeluarkan 70 produk baru. Dari total produk baru tersebut 90% di antaranya merupakan produk personal care. Dengan ekspansi tersebut, perseroan pun membutuhkan dana yang cukup besar untuk menambah kapasitas produksinya.”Dana capex Rp250 miliar tahun ini. Tahun ini istimewa dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini kita akan luncurkan 70 produk baru. Biasanya hanya 20-30 produk baru," tuturnya.

Peter mengatakan, hingga kuartal I-2016 perseroan telah menggunakan capex hanya sebesar Rp5 miliar. Hal itu lantaran perseroan belum begitu aktif mengeluarkan produk baru di awal tahun. Selain itu, perseroan juga akan menggunakan capex untuk meningkatkan kapasitas produksinya. Di antaranya dengan melakukan pembelian mesin, peralatan kantor, peralatan pabrik, truk dan perlengkapan lainnya, serta untuk tanah dan bangunan.”Dari tanah yang ada 45 hektare di enam pabrik Rp320 miliar dari dana IPO untuk pengembangan pabrik dan penambahan fasilitas, dan peralatan baru dan lain-lain. Di Cikande baru 10% terpakai nanti kita akan pakai itu," jelasnya.

Sementara itu, untuk asal dana capex, Peter menyebutkan seluruhnya akan berasal dari dana IPO perseroan yang mencapai sebesar Rp796,41 miliar. "Jadi 50% dana hasil IPO atau Rp 398 miliar itu untuk capex. Tahun ini Rp250 miliar, sisanya untuk tahun depan," tukasnya.

Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), perseroan akan membagi dividen kepada pemegang saham sebanyak 20% dari perolehan laba bersih tahun buku 2015 senilai Rp 52,857 miliar dari perolehan laba Rp 263,21 miliar. Disebutkan, laba bersih dibagi per lembar saham sebanyak Rp37 per saham. Pada tahun 2015, PT Kino Indonesia Tbk meraih penjualan naik jadi Rp3,60 triliun dibandingkan penjualan tahun sebelumnya yang Rp3,33 triliun dengan beban pokok penjualan turun tipis jadi Rp2,13 triliun dari Rp2,19 triliun. Laba kotor naik menjadi Rp1,47 triliun dibandingkan laba kotor tahun sebelumnya yang Rp1,14 triliun.

Laba sebelum pajak tercatat Rp336,97 miliar naik tajam dari laba sebelum pajak tahun sebelumnya yang Rp137,52 miliar. Sementara total aset per Desember 2015 mencapai Rp3.21 triliun naik tajam dibandingkan total aset per Desember 2014 yang Rp1,86 triliun. Pertumbuhan laba bersih sebesar 152,91% per Desember 2015 menjadi Rp263,21 miliar atau Rp234 per saham jika dibandingkan dengan laba bersih periode sama tahun sebelumnya yang Rp103,99 miliar atau Rp112 per saham. (bani)

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…