Gandeng Investor Tiongkok - LPCK Kembangkan Kawasan Industri Baru

NERACA

Jakarta – Kendatipun tahun ini masih dirasakan perlambatan ekonomi, tidak menyurutkan ekspansi bisnis properti milik Lippo Group. Perseroan melalui anak usahanya PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) menandatangani kerja sama dengan dua Investor Tiongkok, Shenzhen Yantian Port Group Co., Ltd dan Country Garden Holdings Co. Ltd. Ketiga perusahaan ini nantinya akan bersama-sama mendesain dan mengembangkan Kawasan Industri Indonesia Shenzhen Baru di kawasan Lippo Cikarang.

Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin, Chief Marketing Officer Lippo Cikarang, Stanley Ang, mengungkapkan, kerja sama tersebut mencakup tiga tahap pengembangan. Tahap pertama, mempunyai nilai investasi sebesar Rp190 triliun atau setara US$ 14,5 miliar. Kedua investor asal Tiongkok ini, diakui Stanley, telah mengenal baik pengalaman dan prestasi Lippo Group dalam bidang pembangunan konstruksi di dalam negeri serta kesuksesannya mengoperasikan kawasan industri berkelas dunia.

Hal ini lah yang menjadi alasan Lippo sebagai partner dalam berbisnis untuk membangun kawasan komersial dan industri di Lippo Cikarang.”Lippo sepanjang tahun ini bersama dua mitra akan mematangkan grand design atau master plan proyek tersebut. Nantinya, kedua mitra bersama Lippo akan mendirikan dua perusahaan patungan, masing-masing akan mengembangkan kawasan komersial dan industri," kata Stanley.

Kawasan komersial, perseroan akan dibangun apartemen‎ dan tempat shopping (belanja). Sedangkan kawasan industri akan mengambil fokus pembangunan high technology clean industry.”High technology itu nantinya ada pabrik hand phone, batterai, dan solar panel. Mereka bisa menyewa dan beli tempat di wilayah kawasan industri yang akan kita bangun," tutur Stanley.

Proses pengerjaan tahap pertama, Stanley menerangkan, akan dilakukan pada kuartal I-2017. Tapi, perseroan mengharapkan pengerjaan proyek tersebut bisa lebih cepat dari target yang sudah dicanangkan.”Targetnya kuartal I-2017, tapi kita harapkan bisa lebih cepat dari target yang sudah ada. Ini kita sudah MoU. Kita mau lakukan step apa selanjutnya. Ada beberapa fase yang kita kerjakan bersama dua investor itu," jelas Stanley.

Dia menambahkan, kerja sama ini selain mendatangkan investasi yang banyak dari negeri Tiongkok, khususnya perusahaan multinational Shenzhen. Perseroan juga mengharapkan investasi datang dari negeri Jepang dan Korea, karena kedua negara tersebut sudah lama menjalankan bisnis di kawasan Lippo Cikarang.

Adapun inti kerja sama tersebut, sambung Stanley, memiliki tujuan dari rencana Tiongkok yang ingin memajukan jalur maritim, one belt one road. Dengan rintisan itu, akan membuka kerja sama antara perusahaan Tiongkok dan mitra lokal dalam negeri untuk memajukan industri lokal melalui transfer pengetahuan di antara keduanya.

Sementara untuk masalah komposisi modal antara Lippo dan dua investor tersebut, Stanley enggan mengomentarinya. Namun, dia memastikan, investasi itu akan dikembangkan di kawasan Lippo Cikarang seluas 3.000 hektare (ha) yang saat ini lahannya masih tersisa 20%. (bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…