Indonesia Serukan Pencegahan Krisis Kemanusiaan

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Delegasi Indonesia menyerukan pentingnya pengutamaan upaya pencegahan krisis kemanusiaan pada KTT Kemanusiaan Dunia (World Humanitarian Summit) di Istanbul, Turki, demikian keterangan pers Kementerian Luar Negeri yang diterima di Jakarta, Rabu (25/5).

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei sebagai Ketua Delegasi Indonesia pada kesempatan itu mengatakan bahwa fokus pada upaya pencegahan krisis kemanusiaan perlu ditingkatkan karena biaya pengelolaan, penanganan dan penyelesaian krisis akan sangat mahal dan memakan waktu lama.

Selain itu, Willem juga menyampaikan lima komitmen kunci Indonesia terkait upaya mendukung aksi kemanusiaan di berbagai tingkatan. Komitmen pertama adalah penguatan peran Indonesia menjaga perdamaian dan keamanan internasional. Komitmen kedua, yaitu implementasi Kerangka Kerja Sendai untuk Pengurangan Risiko Bencana 2015-2030 melalui pengintegrasian pengurangan risiko bencana dalam rencana pembangunan tingkat nasional dan daerah.

Untuk komitmen ketiga, Indonesia akan terus memajukan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dan anak perempuan. Keempat, Indonesia berkomitmen memperkuat kerja sama penanganan masalah "irregular migration", khususnya melalui mekanisme Bali Process. Komitmen kelima, Indonesia akan meningkatkan kapasitas lokal untuk menanggulangi bencana dan krisis kemanusiaan.

Kepala BNPB RI pada kesempatan itu juga menyampaikan pernyataan bersama ASEAN, di mana ASEAN menekankan sentralitas dan kepemimpinannya dalam penanganan bencana di kawasan dan di tingkat internasional melalui implementasi "ASEAN Agreement on Disaster Management and Emergency Response" (AADMER).

"ASEAN harus memanfaatkan kesempatan dalam 'World Humanitarian Summit' untuk menyampaikan pencapaian ASEAN dalam bidang penanggulangan bencana dan pandangan ASEAN untuk membentuk tatanan global dalam aksi kemanusiaan," ujar Willem.

Partisipasi ASEAN dalam KTT Kemanusiaan Dunia merupakan langkah penting bagi ASEAN untuk mempromosikan peran dan keikutsertaan ASEAN dalam menentukan arah kebijakan strategis di bidang penanggulangan bencana di tingkat global.

Di sela-sela KTT, Ketua Delegasi Indonesia juga berpartisipasi aktif sebagai salah satu panelis dalam acara sampingan bertemakan "ASEAN-UN Partnership Moving Forward". Willem menegaskan peran dan kontribusi Indonesia dalam upaya pencegahan, penanganan pada saat dan pasca krisis dalam berbagai dimensi, termasuk konflik, bencana, migrasi, dan pendanaan.

 

BERITA TERKAIT

Sidak ke RSJD AHM Samarinda, Pj Gubernur Kaltim Minta Fasilitas Ruang Tunggu Dilengkapi AC dan TV

Sidak ke RSJD AHM Samarinda, Pj Gubernur Kaltim Minta Fasilitas Ruang Tunggu Dilengkapi AC dan TV NERACA Samarinda - Pj…

ASN Diminta Tunda Kepulangan ke Jabodetabek

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) yang…

KCIC : Penumpang Kereta Cepat Whoosh Meningkat 40%

    NERACA Jakarta – Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyampaikan, jumlah penumpang kereta cepat Whoosh mengalami peningkatan 40 persen…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Sidak ke RSJD AHM Samarinda, Pj Gubernur Kaltim Minta Fasilitas Ruang Tunggu Dilengkapi AC dan TV

Sidak ke RSJD AHM Samarinda, Pj Gubernur Kaltim Minta Fasilitas Ruang Tunggu Dilengkapi AC dan TV NERACA Samarinda - Pj…

ASN Diminta Tunda Kepulangan ke Jabodetabek

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) yang…

KCIC : Penumpang Kereta Cepat Whoosh Meningkat 40%

    NERACA Jakarta – Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyampaikan, jumlah penumpang kereta cepat Whoosh mengalami peningkatan 40 persen…