Pemerintah Tetapkan Jatah SBR002 Sebesar Rp3,92 triliun

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Pemerintah menetapkan hasil penjualan dan penjatahan Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR002 sebesar Rp3,92 triliun, yang akan dipergunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan dalam APBN 2016. Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Selasa (24/5), menyebutkan penjualan SBR002 ini telah menjangkau 11.930 pemesan di 33 provinsi seluruh Indonesia.

Masa penawaran penjualan SBR002 kepada individu maupun orang perseorangan WNI ini dilakukan melalui 24 agen penjual yang telah ditunjuk pemerintah, terdiri dari 18 bank dan enam perusahaan sekuritas. Jumlah pemesan terbesar berada pada kisaran Rp5 juta sampai dengan Rp100 juta atau mencapai 51,3 persen, dengan jumlah pemesan di wilayah DKI Jakarta mencapai 48,4 persen dari total jumlah pemesanan.

Sedangkan para pemesan di wilayah Indonesia Barat selain DKI Jakarta mencapai 44,3 persen serta di wilayah Indonesia bagian Tengah dan Timur mencapai 7,3 persen dari total jumlah pemesanan. Berdasarkan kelompok umur, jumlah pemesan terbesar berada pada kelompok usia 40 tahun keatas, yakni mencapai 77,5 persen dari total jumlah pemesan dengan volume pemesanan mencapai Rp3,32 triliun atau 84,9 persen dari total volume pemesanan sampai penutupan masa penawaran sebesar Rp3,929 triliun.

Profesi terbanyak yang memesan SBR002 adalah pegawai swasta dengan jumlah pemesanan 18 persen, wiraswasta 12 persen, ibu rumah tangga 9 persen, PNS 6 persen, TNI Polri 1 persen dan pr ofesi lainnya 54 persen. SBR merupakan salah satu instrumen obligasi negara untuk investor ritel yang diterbitkan pertama kali pada 2014. SBR seri SBR002 ini memiliki tanggal jatuh tempo pada 20 Mei 2018 dan mempunyai jenis kupon mengambang dengan tingkat kupon minimal serta referensi kupon adalah tingkat bunga penjaminan LPS.

SBR002 mendapatkan tambahan fitur berupa fasilitas pelunasan sebelum jatuh tempo (early redemption) pada periode yang telah ditetapkan sehingga mendapatkan sambutan positif dari masyarakat. Fitur fasilitas "early redemption" merupakan pelunasan pokok SBR oleh pemerintah sebelum jatuh tempo dengan cara tunai sertamemenuhi ketentuan dan persyaratan yang ditetapkan.

Selain untuk pemenuhan kebutuhan pembiayaan APBN 2016, penerbitan SBR002 merupakan bagian dari pengembangan instrumen obligasi negara kepada investor ritel yang bertujuan untuk memperluas basis investor ritel dan diversifikasi instrumen. Saat ini, SBR tidak hanya menjadi alternatif instrumen investasi yang aman bagi masyarakat luas, tetapi juga mendorong peran serta masyarakat dalam pembiayaan pembangunan dalam rangka mewujudkan kemandirian bangsa.

 

BERITA TERKAIT

Ramadan 1445 H, BSI Maslahat Menebar Kebaikan Total Rp11,24 Miliar

Ramadan 1445 H, BSI Maslahat Menebar Kebaikan Total Rp11,24 Miliar NERACA Jakarta - BSI Maslahat yang merupakan strategic partner PT…

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile  NERACA Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) menjalin kerja sama…

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta  NERACA Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk ditunjuk sebagai…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Ramadan 1445 H, BSI Maslahat Menebar Kebaikan Total Rp11,24 Miliar

Ramadan 1445 H, BSI Maslahat Menebar Kebaikan Total Rp11,24 Miliar NERACA Jakarta - BSI Maslahat yang merupakan strategic partner PT…

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile  NERACA Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) menjalin kerja sama…

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta  NERACA Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk ditunjuk sebagai…