OJK Khawatirkan NPL Perbankan

 

 

NERACA

 

Jakarta – Data perbankan pada Januari 2016 menyebutkan rasio kredit bermasalah (non performing loan /NPL) NPL gross sebesar 2,73 persen dan NPL net 1,4 persen. Angka ini meningkat dibandingkan posisi Desember 2015 dengan NPL gross dan net masing-masing sebesar 2,5 persen dan 1,2 persen. Rasio NPL terus mengalami peningkatan pada bulan selanjutnya. Hingga akhir Februari 2016, besaran NPL gross meningkat menjadi 2,87 persen, sedangkan NPL net mencapai 1,5 persen. Sementara pada bulan Maret 2016, NPL sedikit menurun dengan NPL gross 2,8 persen dan NPL net 1,4 persen.

Atas kenaikan NPL tersebut, Kepala Eksekutif Bidang Pengawasan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nelson Tampubolon merasa khawatir dengan kelanjutan tren kenaikan NPL di industri perbankan. Nelson mengatakan, meski naik relatif tipis dari bulan ke bulan, NPL perbankan terus mengalami tren peningkatan. "NPL perbankan kita meningkat terus, meski belum terlalu mengkhawatirkan. Yang kami khawatirkan adalah berlanjutnya peningkatan (NPL) itu, yang sepertinya masih terlihat sustain," katanya, di Jakarta, Senin (23/5).

Nelson mengungkapkan, sejak akhir 2015 tren NPL terus mengalami peningkatan. Kendati begitu, rasio NPL saat ini masih berada di bawah ambang batas maksimal sebesar 5 persen. "NPL terus meningkat dari sebelumnya sekitar 2,7 persen (gross),"ujarnya. Menurut Nelson, tren peningkatan NPL tersebut merupakan dampak negatif perekonomian global. Isu yang paling mempengaruhi perekonomian domestik akhir-akhir ini yaitu ketidakpastian ekonomi global akibat rencana The Fed menaikkan suku bunga.

Selain itu, pengaruh global terhadap perbankan domestik juga datang dari ketidakpastian ekonomi di Eropa dan China. Bahkan, ini membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) drop cukup dalam, banyak terjadi capital outflow dan rupiah terus melemah. "Ini sensitif dan perlu kami waspadai," imbuh Nelson. Oleh karena itu, kata Nelson, kondisi perbankan di 2016 secara umum mengalami pertumbuhan yang lebih rendah dibandingkan dengan situasi di sepanjang 2015. "Jadi, sekarang ini masih ada masalah perlambatan di perbankan kita," ungkapnya.

Ekonom BRI, Anggito Abimanyu menilai jika NPL ke depannya akan membaik seiring proyeksi pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan meningkat. "Kita harapkan di semester II ekonominya mulai meningkat sehingga demand atau permintaan kredit juga meningkat dan NPL pun turun," kata Anggito. Ia menjelaskan, pada kuartal I tren NPL memang meningkat dibandingkan kuartal IV. Hal ini disebabkan oleh imbas adanya pelemahan situasi ekonomi di tahun sebelumnya.

Menurutnya, NPL naik atau tidak naik tergantung pada perlakuan apakah kredit dengan collateral (agunan). Selain itu, apakah di agunan I sengaja dinaikkan ke agunan II (agunan selanjutnya) untuk kehati-hatian. "Pada kuartal I biasanya NPL itu memang unsur kehati-hatian. Biasanya pada kuartal III dan IV itu kan penagihannya diintensifkan. Jaminannya juga kalau itu harus dieksekusi kemudian dijual, macam-macam lah. Biasanya pada kuartal IV membaik lagi NPL nya," ujarnya.

 

 

BERITA TERKAIT

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile  NERACA Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) menjalin kerja sama…

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta  NERACA Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk ditunjuk sebagai…

Great Eastern Life dan SOS Children's Villages Luncurkan Program Great Collaboration 2024 - Tingkatkan Literasi Keuangan

Tingkatkan Literasi Keuangan Great Eastern Life dan SOS Children's Villages Luncurkan Program Great Collaboration 2024 NERACA Jakarta - Komitmen untuk…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile  NERACA Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) menjalin kerja sama…

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta  NERACA Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk ditunjuk sebagai…

Great Eastern Life dan SOS Children's Villages Luncurkan Program Great Collaboration 2024 - Tingkatkan Literasi Keuangan

Tingkatkan Literasi Keuangan Great Eastern Life dan SOS Children's Villages Luncurkan Program Great Collaboration 2024 NERACA Jakarta - Komitmen untuk…