Otomotif - Astra International Resmikan RPTRA ke-4 di Ciganjur

NERACA

Jakarta – PT Astra International Tbk kembali meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Astra bersama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama, sebagaima disiarkan oleh keterangan resmi korporasi belum lama ini. Kali ini yang diresmikan adalah RPTRA Ciganjur Berseri di Kelurahan Ciganjur, Kecamatan Jagakarsa, wilayah Jakarta Selatan seluas 1.100 m2.

RPTRA  ini merupakan bagian dari pembangunan lima RPTRA oleh Astra mencakup wilayah Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Timur dan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Setelah peresmian RPTRA Sunter Jaya Berseri, RPTRA Kebon Pala Berseri & RPTRA Cengkareng Timur Berseri yang dibangun oleh Astra, diresmikan pula RPTRA Ciganjur Berseri oleh Gubernur Ahok.

Berbagai fasilitas umum tersedia di RPTRA Ciganjur Berseri ini, seperti lapangan olah raga, taman interaktif, taman gizi, arena bermain anak, dan kolam gizi. Fasilitas di dalam ruangan terdiri dari ruang serba guna, ruang pengelola, ruang laktasi & KB, PKK Mart, perpustakaan dan toilet.

Kegiatan ini sejalan dengan salah satu fokus program CSR Astra yaitu pendidikan yang menjadi salah satu pilar kegiatan corporate social responsibility (CSR) Grup Astra sejak tahun 1974. Melalui sembilan yayasan, Grup Astra telah menyalurkan beasiswa kepada 207.201 penerima, mengembangkan 15.027 sekolah (dalam bentuk hardware, brainware dan software), melatih 33.220 guru dan membangun 20 unit rumah pintar di sembilan provinsi di Indonesia.

“Pada prinsipnya di mana pun instalasi Astra berada, harus dapat memberikan manfaat bagi lingkungan sekitarnya, sesuai dengan butir pertama filosofi Catur Dharma, yaitu Menjadi Milik yang Bermanfaat bagi Bangsa dan Negara,” sebut siaran pers itu.

Sementara itu, terkait dengan kinera korporasi, pada akhir bulan lalu, diwartakan, Astra menaikkan anggaran dana belanja modal atau “capital expenditure” (capex) menjadi Rp13,7 triliun pada 2016 untuk mendukung divisi bisnis infrastruktur, logistik, dan properti. “Jadi, fokus perseroan pada 2016 sedikit bergeser ke divisi bisnis infrastruktur, logistik, dan properti dengan belanja modal dari Rp10 trilliun menjadi Rp13,5 triliun,” ujar Direktur Utama Astra International, Prijono Sugiarto di Jakarta, seperti dikutip dari Antara.

Grup Astra, kata Prijono, secara total memiliki enam divisi bisnis, lima lainnya yakni divisi otomotif, jasa keuangan, alat berat dan pertambangan, agribisnis, dan teknologi informasi. Ia merinci sebesar Rp5,6 triliun atau sekitar 39 persen dari dana “capex” dialokasikan untuk infrastruktur, logistik, dan properti terutama untuk menyelesaikan beberapa proyek jalan tol.

Sekitar 20 persen ke divisi otomotif, 15 persen agribisnis, 21 persen dialokasikan ke United Tractor, dan lima persen untuk lainnya. Prijono mengatakan bahwa mayoritas belanja modal tahun ini bersumber dari kas internal. Jika perlu tambahan dana dari eksternal seperti utang bank, jumlahnya tidak akan terlalu banyak.

Direktur Astra International, Paulus Bambang Widjanarko menambahkan divisi grup infrastruktur menerima porsi dana belanja modal paling besar mencapai Rp 5,6 triliun. Sekitar Rp1,3 triliun akan digunakan untuk menyelesaikan seksi tiga dan melanjutkan pengerjaan seksi dua tol Mojokerto-Kertosono (Moker).

“Moker seksi tiga sepanjang 5 kilo meter akan selesai sebelum lebaran (Idul Fitri). Nanti langsung tersambung dengan seksi empat milik Jasamarga. Yang belum seksi 2, ditargetkan Desember 2016 selesai. Begitu seksi dua selesai, selesai lah proyek tol di situ,” paparnya.

Selain itu, Astra juga menargetkan penyelesaian seksi tiga tol trans Jawa Tengah ruas Bawen-Salatiga sepanjang 40 km. Sedangkan tol Cinere-Serpong masih dalam tahap pembebasan lahan yang baru mencapai 60 persen. Grup Astra juga meraih proyek tol Serpong-Balaraja (Banten) sepanjang 30 km yang dibagi tiga tahap.

Untuk properti, Paulus Bambang Widjanarko mengatakan pihaknya menganggarkan dana sebesar Rp1,6 triliun untuk menyelesaikan Menara Astra di Jalan Jenderal Sudirman dan Anandamaya Residence. “Menara Astra ditargetkan selesai pada 2017 dan Anandamaya sekitar pada 2018,” katanya.

BERITA TERKAIT

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…

BERITA LAINNYA DI Industri

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…