Danai Ekspansi Bisnis - Borneo Indobara Raih Pinjaman US$ 30 Juta

NERACA

Jakarta – Guna mendanai ekspansi bisnisnya, PT Borneo Indobara (BIB) anak usaha PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) mendapatkan fasilitas pinjaman dari PT Bank Mega Tbk (MEGA). Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Sekretaris Perusahaan Golden Energy Mines, Sudin SH mengatakan, BIB dan Bank Mega telah menandatangani perjanjian Akta Kredit pada 11 Mei 2016 dihadapan Notaris Agnes Angelika di Jakarta. Disebutkan, fasilitas kredit tersebut berupa demand Loan ini diraih sampai dengan nilai US$ 30 juta."Jangka waktu demand loan untuk waktu setahun dengan bunga 9% per tahun dan ditujukan untuk modal kerja BIB," ujarnya.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan, selain dengan Bank Mega, PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) juga melakukan Addendum penerimaan pinjaman pada tanggal yang sama berupa kredit Demand Load sampai dengan nilai US$ 10 juta dengan bunga dan jangka waktu 9% setahun. Sebagai informasi, tahun ini Golden Energy Mines menganggarkan belanja modal sekitar US$ 15 juta yang bersumber dari kas internal.

Selain itu, perusahaan grup Sinarmas ini juga tengah menjajaki ekspor Vietnam dan Filipina lantaran pasar batubara dalam negeri tengah lesu. Asal tahu saja, selama ini perusahaan telah mengapalkan batubara ke Malaysia, Thailand dan India. Kini, mereka ingin fokus menggarap pasar kawasan Asia Tenggara. Disebutkan, porsi penjualan batubara perusahaan masih seimbang antara ekspor dan penjualan lokal.

Di segmen ekspor, perusahaan ini mengandalkan tambang batubara di Kalimantan Selatan. Sementara dari pasar lokal, perusahaan ini mengandalkan tambang batubara di Jambi. Tahun ini, perusahaan tersebut memasang target konservatif dalam produksi  batubara.  Yakni hanya mempertahankan produksi di kisaran 8,5 juta-8,7 juta ton atau setara dengan realisasi produksi tahun 2015.

Target produksi batubara Golden Energy tahun ini mempertimbangkan dua hal. Pertama, harga batubara dunia yang belum pulih. Kedua, Golden Energy ingin melakukan efisiensi produksi. Perusahaan tersebut menghentikan aktivitas produksi di tambang batubara  Kalimantan Tengah. Tambang batubara tersebut dioperasikan melalui anak usaha PT Trisula Kencana Sakti.

Penghentian operasi tambang Trisula Kencana menjadikan Golden Energy hanya mengandalkan dua sumber tambang saja. Keduanya adalah tambang batubara di Kalimantan Selatan yang beroperasi di bawah PT Borneo Indobara dan tambang batubara di Jambi yang mereka kendalikan melalui PT Kuansing Inti Makmur. Alhasil, Golden Energy tak memasang target penjualan yang muluk-muluk pada tahun ini. (bani)

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…