NERACA
Jakarta – Guna mendanai ekspansi bisnisnya dalam mengakuisisi lahan baru, PT PP Properti Tbk (PPRO) berencana menerbitkan obligasi sebesar Rp600 miliar. Aksi korporasi ini juga memenuhi kebutuhan belanja modal sebanyak Rp1,2 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (3/5).
Taufik Hidayat, Direktur Utama PP Properti mengatakan, dana dari hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk menambah cadangan lahan. "Ini ini penting dilakukan untuk mendukung pertumbuhan kinerja yang berkesinambungan di masa yang akan datang, " ujarnya.
Dia menjelaskan, perseroan memiliki fundamental keuangan yang kuat sehingga penerbitan obligasi tidak akan membebani perseroan. Taufik menyebut, rasio laba sebelum pajak dibandingkan dengan beban bunga mencapai 12 kali. Dengan kata lain, laba yang dihasilkan PP Propert masih cukup banyak untuk membayar kewajiban bunga.
Di samping itu, net gearing atau rasio utang bersih terhadap ekuitas PPRO masih kuat di level 0,53 kali. Per Maret 2016, PP Properti mencatat perolehan laba sebanyak Rp90,61 miliar atau tumbuh 13% secara tahunan. Perolehan laba ditopang oleh raihan pendapatan sebanyak Rp533,7 miliar dengan kontribusi pendapatan penjualan properti (realty) sebanyak 95%.
Kendati demikian, pertumbuhan pendapatan properti investasi tumbuh 89,6%, lebih tinggi dari pertumbuhan pendapatan realti sebesar 35%.”Kinerja keuangan PPRO yang tetap positif hingga kuartal pertama tahun ini memberi sinyal produk-produk yang kami hadirkan diterima dengan baik oleh para konsumen," ujar Taufik.
Hingga akhir 2016, PP Properti menargetkan pendapatan prapenjualan atau marketing sales sebanyak Rp2,6 triliun. Kontributor marketing sales masih akan diandalkan dari tiga proyek utama, yakni Grand Kamala Lagoon, Grand Dharmahusada Lagoon, dan Grand Sungkono Lagoon. Tahun ini perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp1,81 triliun, tumbuh 20% dibanding pendapatan tahun 2015 sebesar Rp1,51 triliun."Kami akan terus bekerja cerdas untuk mencapai pertumbuhan kinerja 20% di tahun 2016, serta merealisasikan rencana pengembangan mega proyek perusahaan," kata Taufik Hidayat.
Menurutnya, dengan proyeksi capaian positif di tahun 2016, perusahaan optimistis dapat membukukan laba bersih sekitar Rp360,39 miliar, melonjak dari realiasi laba bersih tahun 2015 sebesar Rp300,33 miliar. Dirinya menjelaskan, sesungguhnya perkiraan pertumbuhan usaha PP Properti pada tahun 2016 tidak terlepas dari kinerja cemerlang yang dibukukan perusahaan pada tahun 2015."Dengan capaian positif di 2015, perusahaan optimistis menatap tahun 2016 dengan sejumlah proyek unggulan yang tengah dikerjakan sesuai dengan rencana," ungkapnya.
Sejak mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia tahun 2015, PP Properti terus berbenah dan membentuk pondasi perusahaan yang solid, serta menetapkan tata kelola perusahaan yang baik, sehingga ke depan mampu menangkap peluang yang ada. (bani)
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menempati posisi Top 3 tempat kerja terbaik untuk pengembangan karir di Indonesia versi…
NERACA Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal, PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) membidik pendapatan tumbuh 20% pada…
NERACA Jakarta- Tensi ketegangan politik di kawasan timur tengah menjadi sentimen negatif terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menempati posisi Top 3 tempat kerja terbaik untuk pengembangan karir di Indonesia versi…
NERACA Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal, PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) membidik pendapatan tumbuh 20% pada…
NERACA Jakarta- Tensi ketegangan politik di kawasan timur tengah menjadi sentimen negatif terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa…