KABUPATEN LEBAK - Dinkes : Penyakit Jantung Ancam Ekonomi Bawah

KABUPATEN LEBAK  

Dinkes : Penyakit Jantung Ancam Ekonomi Bawah

NERACA

Lebak – Salah satu Pejabat Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Banten menyatakan penyakit jantung mengancam masyarakat strata ekonomi bawah akibat gaya hidup tidak sehat."Kalau dulu orang mengidap jantung pasti orang berduit, namun saat ini petani, buruh bangunan dan pedagang kaki lima juga terserang jantung," kata Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak Firman Rahmatullah di Lebak, Selasa (3/5).

Berdasarkan laporan pengunjung pasien gagal jantung di RSUD Adjidarmo Rangkasbitung Kabupaten Lebak, pada 2015 ada 3.393 orang (2,07 persen). Sebagian besar penderita jantung itu masyarakat ekonomi kelas bawah sehingga menjadikan beban ekonomi bagi anggota keluarga.

Pengobatan terapi jantung dilakukan seumur hidup guna meningkatkan kualitas hidup juga memperpanjang usia harapan. Karena itu, pihaknya mengoptimalkan pelayanan kesehatan dasar dengan membentuk Pos Pembinaan Terpadu (Pospindu) di 42 Puskesmas untuk mendeteksi penyebaran penyakit tidak menular (PTM).

"Kami berharap masyarakat dapat mendatangi Pospindu guna mengetahui kasus penyebaran PTM, seperti jantung, diabates, dan darah tinggi," ujar dia.

Menurut dia, saat ini penderita jantung tidak mengenal strata ekonomi, bahkan petani, buruh bangunan dan PKL juga terserang jantung. Penyebaran penyakit jantung tersebut akibat dampak pembangunan sehingga bisa mengubah pola hidup tidak sehat, seperti petani pergi ke sawah atau ladang sudah menggunakan sepeda motor juga mudahnya mendapatkan rokok di warung-warung.

Pemicu tingginya penyakit jantung akibat kebiasaan merokok, mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak juga goreng-gorengan yang minyaknya sudah menghitam pekat. Selain itu juga makanan siap saji dan instan yang terkontaminasi bahan pengawet juga minuman keras. Kebiasaan pola hidup tidak sehat itu hingga menyebabkan orang terserang penyakit jantung.

"Kami minta masyarakat dapat mengubah pola hidup sehat agar terhindari dari penyakit yang membahayakan, diantaranya itu jantung dan darah tinggi serta diabetes," kata dia.

Untuk menghindari penyakit jantung, kata dia, antara lain cukup tidur, rajin berolah raga, makanan sayur, mengkonsumsi buah-buahan dan perbanyak minum air putih. Selama ini, penyakit jantung tidak bisa diabaikan begitu saja, karena di Indonesia sangat mematikan nomor kedua setelah stroke. Sebab, serangan jantung terkadang tidak selalu menunjukkan tanda-tanda atau gejala yang intens atau jelas.

"Kami minta warga yang terkena jantung agar mengoptimalkan pengobatan dan kontrol agar terhindari dari serangan jantung secara tiba-tiba," kata dia.

Budiman (50) pasien warga Desa Cikatapis Kecamatan Kalanganyar Kabupaten Lebak mengaku sudah lima bulan terakhir menderita jantung dan setiap pekan rutin berobat ke RSUD Adjidarmo Rangkasbitung.

"Kami beruntung bisa berobat gratis melalui BPJS warga miskin yang ditanggung oleh pemerintah daerah," kata dia.

Sementara itu, Kepala Bagian Humas RSUD Adjidarmo Rangkasbitung Kabupaten Lebak Budi Kuswandi mengatakan saat ini pengunjung pasien penderita gagal jantung tahun 2015 tercatat 3.393 orang (2,07 persen), diabates melitus 4.521 orang (2,76 persen), migren dan syndrom nyeri kepala 3.435 orang (2,10 persen), tuberkulosis paru lainnya 3.428 orang (2,09 persen).

Selanjutnya, penyakit hipertensi 2.848 (1,74 persen), nyeri punggung bawah 2.720 orang (1,66 persen),emfesima dan penyakit paru obstruktif kronik 2.583 (1,57 persen), tuberkuosis alat napas 2.126 orang (1,29 persen) dan dispepsia .2105 orang (1,19 persen)."Kita terus mengoptimalkan pelayanan agar penderita jantung bisa kembali hidup sehat," kata dia. Ant

 

 

BERITA TERKAIT

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…

Ayo Kejar Reward Melalui Western Union bjb

NERACA Bandung - bank bjb terus melakukan inovasi berupa program yang memberikan kemudahan dan keuntungan bagi nasabah. Paling anyar, bank…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…

Ayo Kejar Reward Melalui Western Union bjb

NERACA Bandung - bank bjb terus melakukan inovasi berupa program yang memberikan kemudahan dan keuntungan bagi nasabah. Paling anyar, bank…