Nilai Rupiah Lebih Baik dari Tiga Negara ASEAN

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Bank Indonesia (BI) menilai penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika lebih baik daripada tiga negara lain di Asia Tenggara, yakni Thailand, Filipina, dan Malaysia. "Penguatan nilai tukar yang kita alami kalau dibandingkan tidak terlalu buruk. Myanmar kenaikannya 10 persen, tetapi Indonesia hampir 4 persen, masih jauh lebih baik daripada Thailand, Filipina atau Malaysia," kata Manajer Departemen Komunikasi BI Oikos Mando Panjaitan seperti dilansir dari kantor berita Antara, Selasa (3/5).

Mando mengatakan nilai tukar rupiah per Maret 2016 mengalami apresiasi dibanding tahun lalu yang sempat terdepresiasi hingga menyentuh level 14.000 per dolar AS. Lebih dari itu, ia menilai Indonesia jauh lebih baik dalam mengelola utang luar negeri sejak krisis moneter 1997-1998. "Krisis 1997-1998 lebih disebabkan saat itu kita tidak mengantisipasi utang luar negeri yang jatuh tempo sehingga membutuhkan valuta asing dalam jumlah sangat besar," ujar Mando.

Ia mengatakan pengelolaan utang luar negeri yang baik dibuktikan dari ketahanan Indonesia terhadap krisis global 2008. Kondisi perekonomian di Eropa dan negara-negara "emerging market" saat itu tidak sedikit yang tumbang, namun Indonesia tetap bertahan dengan menjaga kebutuhan keuangan dan utang luar negeri yang jatuh tempo sehingga tidak membutuhkan valuta asing terlalu banyak yang bisa membebani.

Selain itu, meskipun pasar negara berkembang (emerging market) masih dibayangi dengan kemungkinan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) menaikkan suku bunga (fed rate) yang mempengaruhi nilai tukar, Indonesia tetap optimistis dengan percepatan proyek infrastruktur yang membuat pertumbuhan ekonomi tetap melaju.

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada menambahkan bahwa laju rupiah masih mampu bergerak di area positif jelang akhir sesi pertama perdagangan. "Harapan pertumbuhan ekonomi domestik pada kuartal I 2016 menjadi salah satu faktor yang menopang," katanya.

Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatatakan sentimen positif mulai mendukung laju rupiah terhadap dolar AS. Kondisi mata uang Negeri Paman Sam itu juga cenderung tertekan di pasar global setelah data manufaktur Amerika Serikat menurun. Ia mengemukakan, indeks manufaktur Amerika Serikat pada April mencapai 50,8, menurun dari periode Maret di 51,8. 

Kondisi harga minyak yang rendah dan dolar AS yang kuat membebani industri di AS. "Data AS itu datang setelah data manufaktur negara-negara Euro yang justru membaik sehingga menambah tekanan pelemahan dolar AS," katanya. Dari dalam negeri, lanjut dia, laju inflasi yang diumumkan stabil masih menjadi sentimen positif bagi rupiah. Menjelang akan dirilisnya angka pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia kuartal I 2016 yang positif juga menambah dukungan bagi mata uang domestik.

 

 

BERITA TERKAIT

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

LinkAja Raih Pendanaan Strategis dari Mitsui

  NERACA Jakarta – LinkAja meraih pendanaan investasi strategis dari Mitsui & Co., Ltd. (Mitsui) dalam rangka untuk saling memperkuat…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

LinkAja Raih Pendanaan Strategis dari Mitsui

  NERACA Jakarta – LinkAja meraih pendanaan investasi strategis dari Mitsui & Co., Ltd. (Mitsui) dalam rangka untuk saling memperkuat…