NERACA

Jakarta – Bisnis properti diawal tahun 2016 menjadi catatan kurang memuaskan bagi pemegang saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE). Pasalnya,  perseroan mengalami perlambatan di kuartal I 2016. Laba bersih perseroan merosot tajam hingga 67,4% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy). Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (2/5).

Disebutkan, perseroan hanya mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 258,74 miliar selama tiga bulan pertama tahun ini. Angka tersebut jauh dari perolehan laba di priode yang sama tahun lalu sebesar Rp 795,40 miliar. Alhasil, laba per saham turun dari Rp43,29 menjadi Rp13,60. Anjloknya kinerja BSDE seiring dengan penurunan pendapatan pokok sebesar 31,4% dari Rp 1,62 triliun menjadi Rp 1,1 triliun.

Selain itu, BSDE juga mengalami rugi selisih kurs sebesar Rp 8,9 miliar, padahal periode kuartal I 2015 masih mencatat untung kurs Rp 46,8 miliar. Terdapat juga kerugian akibat pendiskontoan aset dan liabilitas perseroan sebesar Rp 5,9 miliar, sementara periode yang sama tahun lalu masih mencetak untung Rp 10,6 miliar. Di samping itu, anak perusahaan Sinar Mas Grup ini juga mengalami peningkatan beban keuangan hingga 61% dari Rp 99,4 miliar jadi Rp 160,4 miliar.

Aset BSDE pada akhir Maret 2016 mencapai Rp36,69 triliun, naik sebesar 1,86% dari periode akhir tahun 2015 yaitu Rp 36,02 triliun. Jumlah utang perseroan kuartal I 2016 naik dari Rp 13,9 triliun menjadi Rp14,32 triliun dan jumlah ekuitasnya turun dari Rp 11,09 triliun jadi Rp 11,3 triliun.

Meskipun laba bersih turun tajam, namun BSD mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan berulang atau recurring income di kuartal pertama tahun ini sebesar 20,5% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy). Pendapatan berulang perseroan selama tiga bulan pertama tahun ini tercatat sebesar Rp 305,1 miliar atau naik 20,5% dari Rp 253,14 miliar pada kuartal I tahun lalu.

Pendapatan berulang BSDE kuartal I 2016 memberikan kontribusi 27,6% terhadap total pendapatan perseroan, naik dari kontribusi periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya menyumbang 15,5% Pendapatan berulang di antaranya didapat dari sewa yang mengalami kenaikan dari Rp 155,9 miliar menjadi Rp 199,62 miliar, dan pendapatan hotel naik dari Rp 18,52 miliar jadi Rp 17,6 miliar,

Lalu, pendapatan dari area rekreasi naik dari Rp 10,67 miliar jadi Rp 17,56 miliar, pengelola gedung naik dari Rp 63,9 miliar jadi Rp 65,99 miliar dan pendapatan lain-lain naik dari Rp 4,15 miliar jadi Rp 4,34 miliar. Sementara pendapatan penjualan anak perusahaan Sinar Mas Grup ini turun 41% menjadi Rp 799,9 miliar dari 1,37 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Penjualan ini di antaranya didapat dari penjualan tanah dan bangunan sebesar Rp 686,71 miliar atau turun dari Rp 1,34 triliun serta penjualan tanah dan bangunan Strata title sebesar Rp 113,21 miliar, naik dari Rp 31,22 miliar. Dengan penurunan penjualan tersebut maka total pendapatan pokok BSDE merosot 31,4% dari Rp 1,62 triliun menjadi Rp 1,1 triliun. Pasalnya kontribusi penjualan masih mendominasi pendapatan perseroan. (bani)