POLEMIK DATA BAWANG MERAH ANTARKEMENTERIAN - BPS: Deflasi April 0,45% Terbesar

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan ada sebelas komoditas utama yang mengalami penurunan harga pada bulan lalu sehingga berdampak terhadap munculnya deflasi April 2016 terbesar hingga 0,45%. Adapun yang paling berpengaruh terhadap deflasi tersebut, adalah penurunan harga BBM untuk jenis premium dan solar serta harga cabai merah yang juga menyusut.

NERACA

Kepala BPS Suryamin mengatakan, harga BBM mengalami penurunan 6,61% dengan andil 0,24% dan terjadi penurunan indeks harga konsumen (IHK) di 82 kota. Sementara untuk cabai merah harganya turun 25,41% dan andilnya ke inflasi 0,18%.

"Kalau bensin itu karena kebijakan pemerintah turunkan harga. Kalau cabai itu karena pasokan banyak. Ada penurunan di 71 kota IHK, tertinggi di Tegal 53% dan Semarang 48%," ujarnya,  Senin (2/5).

‎Selain itu, harga beras juga mengalami penurunan 1,47% dengan andil 0,07% karena adanya panen raya. Penurunan ini terjadi di 58 kota IHK dengan yang tertinggi terjadi di Pare-pare 9% dan Lampung sebesar 8%. Begitu juga harga ikan segar dengan penurunan1,45% dengan andil 0,05% disebabkan pasokan melimpah dan cuaca bersahabat.

Kemudian tarif dasar listrik yang turun 1,62% dan memberikan andil 0,05% "Ini karena diturunkan  tarif dasar listrik (TDL) pra dan pasca bayar. Terjadi penurunan di 80 kota IHK dan 2 kota saja yang tidak turun yakni di Tarakan dan Batam," ujarnya.  

Posisi keenam, daging ayam ras tercatat mengalami penurunan  3,04% dengan andil 0,04%. Kondisi ini juga disebabkan karena terjaganya pasokan ayam ras sehingga penurunan terjadi di 49 kota IHK dengan yang tertinggi di Pematang Siantar 32% dan Banda Aceh 22%.

Ketujuh, cabai rawit yang turun 16,88% dengan andil 0,03% juga berdampak cukup besar. "Cabai ini karena pasokannya yang relatif banyak. Terjadi penurunan di 73 kota IHK, tertinggi di Kediri 49% da Cilacap 47%," ujarnya.  

Lalu ada telur ayam ras yang turun 3,24% dengan andil 0,02% di 64 kota IHK dengan tertinggi di Lampung 17%, Palu manado, Samarinda, Denpasar dan Jember 11%. "Kesembilan, kentang mengalami penurunan harga 8,32% dengan andil 0,02%. Terjadi kenaikan di 70 kota IHK, tertinggi di Merauke 28% dan Bandung serta Ternate 26%," tandasnya.

Kesepuluh, tarif angkutan dalam kota yang turun 0,74% dengan andil 0,02%. Hal ini karena ada aturan pemerintah yang menginstruksikan penurunan tarif angkutan mengikuti harga BBM. Tercatat ada penurunan di 70 kota IHK, dengan paling tertinggi berada di Serang 20% dan Singaraja 17%.

Kesebelas, tarif angkutan udara turun 2,67% dengan andil 0,02%. Hal ini karena dampak lanjutan penurunan tarif batas atas dan bawah yang berlaku 27 Februari 2016. Terjadi penurunan di 27 kota IHK. Tertinggi di Jambi 19% dan Palembang 9%.

Dengan deflasi April sebesar 0,45%, maka inflasi tahun kalender Januari-April 2016 tercatat 0,16% dan laju inflasi secara tahunan (yoy) 3,6%. Sedangkan, inflasi inti pada April 2016 tercatat mencapai 0,15%, dan inflasi inti secara tahunan (yoy) 3,41%.

Menurut Suryamin, deflasi pada April 2016 merupakan yang tertinggi sejak periode tahun 2000, karena biasanya pada April terjadi inflasi maupun deflasi tipis. “Kalau kita lihat, ini yang paling tinggi deflasinya sejak tahun 2000an, hanya kalah dari deflasi April 1999 yang waktu itu tercatat 0,68%,”  ujarnya.

Berdasarkan kelompok pengeluaran, komponen yang menyumbang deflasi pada April adalah kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,6%, kelompok bahan makanan 0,94% dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,13%.

“Kelompok transpor menyumbang deflasi karena adanya penurunan tarif angkutan dalam dan luar kota,” ujarnya.

Sementara, kelompok yang masih mengalami inflasi adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,35%, kelompok kesehatan 0,31%, kelompok sandang 0,22% dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,03%.

Deflasi tertinggi dialami oleh kota Sibolga dengan nilai 1,79%, sedangkan deflasi terendah dialami oleh kota Singaraja dengan nilai 0,06%.  "Untuk inflasi tertinggi dialami oleh Tarakan dengan nilai 0,45%,” ujarnya.

Data Bawang Merah

Sebelumnya sejumlah menteri di jajaran kabinet Jokowi tampaknya masih berselisih paham tentang data produksi bawang merah. Akibatnya, masih perlu dilakukan pengecekan ke lapangan mengenai data yang valid.

Namun menurut Menko Perekonomian, Darmin Nasution, pihaknya masih melakukan pencocokan data produksi bawang merah dalam menghadapi kebutuhan pokok yang akan melonjak tinggi pada Lebaran mendatang.

"Ya memang benar adanya perbedaan data tetapi kita masih melakukan pencocokan data. Nanti pada hari Rabu akan kita putuskan," ujarnya kepada sejumlah wartawan di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, kemarin.

Dia menjelaskan, pihaknya hanya ingin memastikan beberapa stok bawang merah, sehingga kebutuhan bawang pada saat Lebaran aman.

Sebelumnya, menteri-menteri di jajaran kabinet Jokowi terkesan masih berselisih paham tentang data produksi bawang merah. Akibatnya, masih perlu dilakukan pengecekan ke lapangan mengenai data yang valid.

Kementerian Pertanian mengungkapkan persediaan bawang merah dalam menghadapi Lebaran tahun 2016 masih aman. Namun, data mereka diragukan.  Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro mengatakan, data Kementan masih perlu diverifikasi.

Wahyu mengatakan, berdasarkan pemaparan stok bawang merah yang disampaikan Kementerian Pertanian, disimpulkan perlu dilakukan pengecekan dan validasi data di lapangan. "Menko dan Menteri BUMN masih meminta agar dilakukan pengecekan stok bawang merah yang ada di Malang, Jawa Timur," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Dr. Spudnik Sujono, mengatakan produksi bawang merah untuk menghadapi Lebaran pada bulan Mei sampai Juni masih aman. "Saya terus terang kalau analisis saya kebutuhan stok yang aman komoditas bawang merah berjumlah 100.000 ton tetapi analisis Menko Perekonomian sekitar 140.000 ton," ujarnya.

Dia juga mengatakan, rakor mengenai komoditas bawang merah tadi memiliki perbedaan data mengenai stok jumlah komoditas bawang merah, Namun dia menepis anggapan bahwa Indonesia kekurangan produksi bawang.

Menurut dia, data yang dimiliki Kementan menunjukkan produksi bawang Indonesia 100.000 ton per bulan, sedangkan kebutuhan 90.000 ton per bulan. Sedangkan menurut data Kemenko Perekonomian, produksi bawang merah Indonesia mencapai 140.000 ton per bulan.

"Saya pertegas check list data independen yang dimiliki Menko, bahwa data kita lebih rendah dari check list dia," ujarnya seperti dikutip aktual.com.

Oleh karena itu, Wahyu Kuncoro berpendapat stok bawang merah menghadapi Lebaran masih aman.

Sebelumnya Direktur Keuangan Negara dan Analisa Moneter Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Sidqi Lego Pangesthi Suyitno mengatakan, jika diperhatikan pada siklus tahunan, pada Maret hingga Mei kecenderungan mengalami deflasi. Pasalnya pada periode tersebut sektor pertanian mulai memasuki panen raya.

"Maret justru kan panen raya. Biasanya kan Februari lebih tinggi karena puncaknya paceklik. Mudah-mudahan Maret nanti makin bagus. Tapi memang Maret secara siklus itu deflasi, sampai Mei malah," ujarnya belum lama ini. BPS mencatat deflasi terjadi sebelumnya pada Februari 2016 sebesar 0,09%,  Februari 2015 sebesar 0,36%.

Wapres Jusuf Kalla pernah mengingatkan, deflasi tak selalu baik bagi ekonomi. "Bila deflasi terjadi dua atau tiga bulan, hal itu justru berbahaya. Deflasi itu artinya terjadi penurunan harga salah satunya karena turunnya permintaan. Jadi deflasi tidak selalu baik," ujarnya di Jakarta, belum lama ini.  

Oleh karena itu, menurut dia, daripada deflasi lebih dari dua bulan, lebih baik Indonesia mengalami inflasi sedikit. Sebab, inflasi menandakan indeks harga konsumen naik lantaran adanya ekonomi yang bergerak. bari/mohar/fba


 

BERITA TERKAIT

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…