TANGERANG SELATAN - Menristekdikti Serukan Reformasi Pendidikan Tinggi

TANGERANG SELATAN 

Menristekdikti Serukan Reformasi Pendidikan Tinggi

NERACA

Serpong - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menyerukan reformasi pendidikan tinggi pada pelaksanaan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).

"Reformasi pendidikan tinggi merupakan suatu keniscayaan pada saat ini, ketika kita menghadapi beragam tantangan luar biasa dalam skala lokal, nasional maupun global," ujar Menristekdikti saat memberikan sambutan dalam memperingati Hardiknas di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Senin (2/5).

Menristekdikti mengatakan melalui pendidikan tinggi, pemerintah mempersiapkan sumber daya manusia ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) yang akan bersaing dalam pasar kerja nasional maupun internasional, serta akan memenuhi beragam tempat kerja.

"Bagaimana mungkin lulusan kita akan memiliki kompetensi untuk bekerja di dunia abad 21, jika penyelenggaraan pendidikan tinggi kita masih sama seperti abad 19? Juga, kehadiran teknologi informasi komunikasi dan jaringan, serta masyarakat ekonomi berbasis pengetahuan menyebabkan perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan tinggi tidak dapat ditawar lagi," terang dia.

Menristekdikti mengatakan ada banyak pekerjaan yang perlu dilakukan dalam mereformasi penyelenggaraan pendidikan tinggi mulai dari deregulasi, penyediaan pendidikan yang fleksibel dan berorientasi pada siswa serta pangsa pasar, perubahan kurikulum, penyediaan dosen, guru besar, dan tenaga kependidikan yang profesional.

Juga pendidikan yang mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi, model bisnis pendidikan yang baru, orientasi pada keterampilan yang teruji dan berdaya saing, pengembangan bidang ilmu strategis, revitalisasi kelembagaan, kemampuan pendidikan tinggi untuk menghasilkan riset dan inovasi yang kompetitif."Untuk itu, ayo kita kerja bersama-sama," imbuh dia.

Menristekdikti mengajak segenap insan pendidikan fokus dalam reformasi pendidikan tinggi dengan cara-cara inovatif untuk menghasilkan beragam inovasi yang berdaya saing.

"Sudah banyak ragam inovasi yang kita hasilkan dan kita banggakan. Pada tahun 2015 menurut World Economic Forum, indeks inovasi Indonesia mencapai 4,6 atau peringkat 30 dunia, sedangkan indeks inovasi pendidikan tinggi adalah 4,0 atau peringkat 60 dunia. Kita masih perlu bekerja secara inovatif, sehingga bisa meningkatkan peringkat indeks inovasi pendidikan tinggi Indonesia di peringkat 56 pada tahun 2020," jelas Mantan Rektor Universitas Diponegoro itu. Ant

 

BERITA TERKAIT

Pelindo Fasilitasi 3 UMK Unggulan Ikut Pameran di Luar Negeri

NERACA Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berpartisipasi di ajang pameran International Food and Hotel Asia (FHA) Food…

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Pelindo Fasilitasi 3 UMK Unggulan Ikut Pameran di Luar Negeri

NERACA Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berpartisipasi di ajang pameran International Food and Hotel Asia (FHA) Food…

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…