Bank Bukopin Bukukan Laba Naik 38,5%

 

 

NERACA

 

Jakarta - PT Bank Bukopin Tbk (Bukopin) mencatatkan kinerja positis selama tiga bulan pertama tahun ini, dengan perolehan laba bersih Rp275 miliar. Nilai tersebut tumbuh 38,5% secara setahunan. Direktur Utama Bank Bukopin, Glen Glenardi, menjelaskan, pertumbuhan laba bersih pada kuartal I-2016 tersebut, disebabkan oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 21,2 persen atau menjadi Rp 2,3 triliun.

Selain itu, juga disebabkan oleh pendapatan berbasis biaya (fee based income) yang meningkat dari Rp 268 miliar pada kuartal I-2015 menjadi Rp 323 miliar pada kuartal I-2016. "Berkat komitmen dan kerja keras, kami masih melanjutkan pecapaian di atas rata-rata industri pada tahun lalu," kata Glen dalam keterangan tertulis yang dikutip, Senin (2/5).

Glen melanjutkan, peningkatan pendapatan bunga disebabkan oleh penyaluran kredit yang meningkat 21,3 persen menjadi Rp 67,1 triliun. Dari nilai tersebut, sekitar 40,3 persen disalurkan kepada segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM), segmen komersial sebesar 36,9 persen dan mikro sebesar 12,5 persen. "Pada kuartal I-2016, pertumbuhan kredit terjadi di seluruh segmen, pertumbuhan tertinggi terjadi di segmen mikro,yakni sebesar 33,7 persen menjadi Rp 8,4 triliun, disebabkan oleh pertumbuhan kredit untuk para pensiunan," imbuhnya.

Tingginya pertumbuhan kredit didukung oleh penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), yakni bertumbuh 19,4 persen menjadi Rp 81,3 triliun. Dari nilai tersebut, kata Glen, dana murah bertumbuh 6,3 persen menjadi Rp 24,9 triliun. Sedangkan deposito masih menjadi kontributor utama dengan porsi sebesar 56,4 persen dari total simpanan. "Dengan pencapaian pada kuartal pertama, kami optimisis bisa mencapai target tahun ini dengan beragam inovasi dan peningkatan layanan kepada konsumen," tambahnya.

Dalam kesempatan sebelumnya, Glen sempat mengatakan bahwa perseroan menargetkan pertumbuhan laba bersih di level 26% pada tahun ini, atau menjadi sebesar Rp1,21 triliun. Sepanjang tahun 2015, perolehan laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp964,3 miliar, mengalami kenaikan 43,27% dibanding raihan laba 2014. “Laba 2016 rencana tumbuh 26%, mudah-mudahan lebih seperti 2015. Kita kerja keras,” ucapnya, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, kinerja laba sendiri akan coba didorong melalui peningkatan proses bisnis seperti yang telah dilakukan pada tahun lalu. “BOPO (beban operasional terhadap pendapatan operasional) dan CIR (cost to income ratio) turun. Artinya, kita mencoba melakukan efisiensi dan optimalisasi sumber daya,” tutur Glen. Ia menyontohkan efisiensi bisa dilakukan dengan proses kredit yang lebih pendek sehingga penyaluran kredit baru bisa meningkat, yang akhirnya berimbas ke pendapatan perseroan.

 

 

BERITA TERKAIT

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

LinkAja Raih Pendanaan Strategis dari Mitsui

  NERACA Jakarta – LinkAja meraih pendanaan investasi strategis dari Mitsui & Co., Ltd. (Mitsui) dalam rangka untuk saling memperkuat…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

LinkAja Raih Pendanaan Strategis dari Mitsui

  NERACA Jakarta – LinkAja meraih pendanaan investasi strategis dari Mitsui & Co., Ltd. (Mitsui) dalam rangka untuk saling memperkuat…