Dongkrak Likuiditas Pasar - Bursa Siap Tampung Dana Repatriasi

NERACA

Jakarta – Sejatinya jika Rancangan Undang-Undang (RUU) Tax Amnesty disahkan menjadi UU, hal ini akan memicu Indonesia bakal kebanjiran dana pengemplang pajak yang di Indonesia. Maka mensiasati derasnya dana tersebut, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai, pemerintah dapat memanfaatkan produk-produk investasi di pasar modal seperti reksa dana untuk menampung dana repatriasi dari kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty

Direktur Utama BEI, Tito Sulistio bilang, industri pasar modal siap menampung dana repatriasi bila kebijakan pengampunan pajak diteapkan.”Reksa dana sudah siap, tolong pemerintah manfaatkan produk itu. Ada produk reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) yang dapat melakukan investasi langsung atau pendanaan ke sektor riil atau proyek-proyek infrastruktur,"ujarnya di Jakarta, Senin (2/5).

Dia menambahkan bahwa produk reksa dana itu juga dapat dibekukan atau dikunci (lockup) dalam jangka waktu sekitar 5 tahun agar bisa lebih dioptimalkan ke sektor riil terutama infrastruktur."Semoga Menteri Keuangan setuju dana repatriasi itu masuk ke produk reksa dana, dan lama-lama juga bisa masuk ke pasar saham," ucapnya.

RDPT, kata Tito, merupakan wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari pemodal yang selanjutnya diinvestasikan oleh Manajer Investasi pada proyek-proyek di dalam negeri. Bagi BEI, lanjutnya, potensi aliran dana repatriasi juga merupakan momentum untuk meningkatkan peran pasar modal bagi masyarakat luas dengan mengubah orientasi masyarakat dari menabung ke investasi.

Tito Sulistio mengatakan bahwa jika usulan itu diterima, perusahaan pengelola investasi akan berlomba-lomba menerbitkan produk reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) dengan aset dasar (underlying) proyek infrastruktur. Asal tahu saja, pelaku pasar modal menyambut positif penerapan tax amnesty. Pasalnya, masuknya dana dari penerapan tax amnesty otomatis akan banyak mendatangkan pendapatan dari pajak. Dari situ nantinya dana yang tersimpan bisa dialihkan ke instrumen investasi yang beragam.

Bagaimanapun juga realisasi kebijakan tax amnesty menjadi semacam pancingan untuk membuat umpan dana masuk lagi ke Indonesia. Sebelumnya, Bank Indonesia memperkirakan penerapan pengampunan pajak (tax amnesty) dapat menambah penerimaan negara sebesar Rp45,7 triliun, dengan dana milik WNI yang kembali ke Indonesia atau repatriasi sebesar Rp560 triliun.

Agus mengatakan potensi dana repatriasi sebesar Rp560 triliun harus dapat dioptimalkan untuk diserap oleh instrumen keuangan jangka panjang. Dari kajian BI, dana masuk atau repatriasi dari pengampunan pajak akan memicu meningkatnya permintaan terhadap Surat Berharga Negara (SBN). Perlu diketahui, SBN menjadi salah satu instrumen yang disiapkan pemerintah untuk menampung dana repatriasi akibat "Tax Amnesty". (bani)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…