Kinerja Keuangan Anjlok - Pendapatan Lippo Cikarang Turun 19%

NERACA

Jakarta -Sampai dengan akhir 31 Maret 2016, PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mencatat pendapatan sebesar Rp546 miliar, turun dibanding periode yang sama tahun 2015 sebesar Rp553 miliar. Turunnya pendapatan perseroan juga mengerek perolehan laba bersih yang ikut terkoreksi 19% menjadi Rp223 miliar. Sementara total aset tumbuh 1%  menjadi Rp5,54 triliun dari Rp5,47 triliun pada tahun 2015. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Perseroan juga mengungkapkan, laba bruto di kuartal pertama 2016 menurun sebesar 16% yoy menjadi Rp280 miliar dari Rp333 miliar pada tahun 2015. Hal tersebut dikarenakan penjualan lahan industri kerjasama operasi (KSO) di Delta Silicon 8 dengan profit marjin yang lebih tipis. EBITDA menurun sebesar 20% yoy menjadi Rp242 miliar, sementara laba bersih menurun 19% menjadi Rp223 miliar dari Rp275 miliar untuk periode yang sama  tahun sebelumnya.

Sementara pendapatan dari hunian dan apartemen tumbuh 7% menjadi Rp194 miliar dari Rp181 miliar dibanding periode yang sama tahun 2015 atau menyumbang 35% dari total pendapatan. Pendapatan dari divisi industri sebesar Rp176 miliar menyumbang 32% terhadap total pendapatan. Pendapatan dari pengelolaan kota, naik 12% menjadi Rp50 miliar di kuartal pertama 2016 dari Rp 45 miliar di periode yang sama tahun 2015, memberikan kontribusi sebesar 9% terhadap total pendapatan LPCK.

Kemudian pendapatan recurring LPCK naik sebesar 9% yoy menjadi Rp62 miliar dan memberikan kontribusi sebesar 11% dari total pendapatan perseroan di kuartal I tahun 2016. Presiden Direktur PT Lippo Cikarang Tbk, Toto Bartolomeus bilang, perseroan memastikan belum terhindar dari perlemahan pasar properti yang tercermin pada hasil kuartal pertama untuk development properti.

Lebih lanjut, dirinya menambahkan, strategi di tahun ini mencakup produk rumah tinggal dengan segmen menengah dan menengah atas  yang akan diluncurkan di semester kedua tahun 2016. “Kami akan terus fokus mengembangkan kawasan world class mixed use - the Globally Connected City  Orange County seluas 322 hektar dengan investasi senilai 250 triliun,  sebagai proyek berkesinambungan untuk pertumbuhan masa depan LPCK,” ungkapnya. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

Metropolitan Land Raup Laba Bersih Rp417,6 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) membukukan laba bersih Rp417,6 miliar pada tahun 2023 atau tumbuh…

Elang Mahkota Akuisisi Carding Aero Rp704,14 Miliar

NERACA Jakarta -Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) melalui anak usahanya PT Roket Cipta Sentosa (RCS) melaksanakan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

Metropolitan Land Raup Laba Bersih Rp417,6 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) membukukan laba bersih Rp417,6 miliar pada tahun 2023 atau tumbuh…

Elang Mahkota Akuisisi Carding Aero Rp704,14 Miliar

NERACA Jakarta -Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) melalui anak usahanya PT Roket Cipta Sentosa (RCS) melaksanakan…