KOTA TANGERANG
Kota Layak Huni Atasi Pemukiman Kumuh
NERACA
Tangerang - Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin mengatakan program Kota Layak Huni yang dijalankan saat ini merupakan solusi dalam mengatasi pemukiman kumuh menjadi layak huni.
Ia mengatakan melalui program bedah rumah yang dilaksanakan sejak tahun 2014, menargetkan 5.000 rumah tak layak huni akan dibedah dalam waktu tiga tahun. Karena tak dapat dipungkiri dengan meningkatnya jumlah angka kelahiran ataupun urbanisasi tentunya turut menghadirkan problem baru.
Perubahan dengan segala konsekuensinya tersebut tentunya harus seiring sejalan dengan upaya-upaya penanganannya. Melalui kegiatan bedah rumah, pemerintah pusat maupun daerah tentunya berupaya untuk mengingatkan semua pihak senantiasa peduli dan peka terhadap perubahan yang terjadi di sekitar lingkungan.
"Gerakan bersama ini harus ditindaklanjuti dengan tindakan nyata tak hanya pemerintah pusat dan daerah tapi bersama seluruh masyarakat Indonesia, tak terkecuali masyarakat Kota Tangerang," kata dia, Kamis (28/4).
Oleh karena itu, berbagai program yang ada didalam Tangerang LIVE sebagai upaya perwujudan kota yang semakin layak huni, diupayakan untuk selalu melibatkan partisipasi masyarakat seperti berkolaborasi dengan komunitas-komunitas pecinta lingkungan di berbagai kegiatan yang digelar Pemkot.
Sehingga diharapkan kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk selalu menjaga lingkungannya agar selalu bersih dan hijau semakin meningkat."Kota Tanpa Kumuh akan terwujud karena kepedulian kita semua, pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia," ujar dia.
Pemerintah Kota Tangerang sebelumnya ikut dalam Program KOTAKU oleh pemerintah pusat bertujuan agar Pemerintah Daerah (Pemda) semakin paham akan kebijakan dan strategi dalam pencegahan dan peningkatan kualitas pemukiman kumuh. Selain itu, dapat menjalankan skema kerja sama antara pusat-daerah dalam pencegahan dan peningkatan pemukiman kumuh.
Demi terwujudnya permukiman perkotaan yang layak huni, produktif dan juga berkelanjutan. Dengan sasaran untuk tercapainya pengentasan permukiman kumuh perkotaan menjadi 0 Ha, melalui pencegahan dan peningkatan kualitas pemukiman kumuh seluas 38.431 Ha. Ant
NERACA Jakarta - Dosen dan penyair DR Ipit Saefidier Dimyati menilai di Indonesia ada tiga penyair yang melakukan lompatan besar…
NERACA Depok - DPRD Kota Depok bersama alat kelengkapan dewannya, dalam proses pembahasan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Tim Anggaran…
NERACA Jakarta – Masih ingat Sri Agustin, pemilik merek sambel Wanstin yang dipuji Presiden Jokowi saat menyapa 3.000 nasabah PNM…
NERACA Jakarta - Dosen dan penyair DR Ipit Saefidier Dimyati menilai di Indonesia ada tiga penyair yang melakukan lompatan besar…
NERACA Depok - DPRD Kota Depok bersama alat kelengkapan dewannya, dalam proses pembahasan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Tim Anggaran…
NERACA Jakarta – Masih ingat Sri Agustin, pemilik merek sambel Wanstin yang dipuji Presiden Jokowi saat menyapa 3.000 nasabah PNM…