Juni, Tarif Listrik 900 VA Naik

 

 

NERACA

 

Jakarta - PT PLN (Persero) menyatakan, sekitar 18 juta pelanggan rumah tangga golongan 900 VA, yang tidak layak mendapat subsidi atau nonsubsidi, akan mengalami kenaikan tarif secara bertahap mulai Juni 2016.

Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun saat diskusi di kantor Perum LKBN Antara, Jakarta, Kamis (28/4) mengatakan, kenaikan tarif listrik akan dilakukan empat kali atau setiap dua bulan sekali dalam periode Juni-Desember 2016. "Setiap kali kenaikannya sebesar 23 persen. Jadi, pada Juni 2016, akan naik 23 persen, lalu naik lagi 23 persen pada Agustus, 23 persen pada Oktober, dan terakhir naik 23 persen pada Desember 2016," katanya.

Menurut dia, pemerintah akan melakukan rapat terbatas untuk menentukan waktu dimulainya kenaikan tarif pelanggan 900 VA nonsubsidi tersebut. Benny mengatakan, kenaikan tarif bagi pelanggan 900 VA tersebut merupakan program pemerintah agar subsidi lebih tepat sasaran. Nantinya, hanya pelanggan 450 VA dan sebagian 900 VA yang akan mendapat subsidi. "Kami akan terus sosialisasi rencana kenaikan tarif ini," katanya.

Saat ini, tarif pelanggan 900 VA bersubsidi adalah sebesar Rp585 per kWh. Sementara, tarif listrik nonsubsidinya seharusnya sebesar Rp1.360 per kWh, sehingga pelanggan 900 VA saat ini masih mendapat subsidi negara Rp775 per kWh. "Dengan kenaikan 23 persen sebanyak empat kali tersebut, tarif listrik golongan 900 VA sudah mencapai keekonomiannya sebesar Rp1.360 per kWh," katanya.

Ia melanjutkan, setiap bulan, rata-rata pelanggan 900 VA memakai listrik 127 kWh atau Rp75 ribu. "Nanti, kalau sudah naik, tarifnya akan menjadi sekitar Rp170 ribu per bulan," ujarnya. Benny melanjutkan, PLN sudah menuntaskan pemadanan data pelanggan 900 VA pada pertengahan Maret 2016. "Data sementara, dari 22 juta pelanggan 900 VA, ada 18 juta yang tidak berhak mendapat subsidi atau dengan kata lain hanya empat juta yang memang berhak mendapat subsidi," katanya.

APBN 2016 sudah menetapkan subsidi listrik sebesar Rp38,39 triliun. Angka tersebut dengan asumsi adanya pencabutan subsidi bagi pelanggan 900 VA yang memang tidak berhak mendapat subsidi. Dari realisasi subsidi listrik pada 2015 sebesar Rp56 triliun, sebanyak Rp26,5 triliun atau hampir 50 persen terserap untuk pelanggan 900 VA.

Berdasarkan hasil verifikasi data pelanggan yang dilakukan PLN, hanya 3,94 juta dari 22,7 juta pelanggan listrik 900 VA yang layak mendapatkan subsidi. Menteri ESDM Sudirman Said mengungkapkan bahwa tindak lanjut dari verifikasi tersebut, apakah subsidi listrik akan dicabut atau tidak, masih harus dibahas dalam sidang kabinet dan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Saya kira harus dilapaorkan ke Presiden. Bulan November-Desember tahun lalu kan ada rapat kabinet terbatas tentang subsdi listrik. Dan keputusannya adalah kita menunda untuk menggeser subsidi 900 VA dengan melakukan verifikasi dulu. Verifikasi itu sudah selesai, dalam waktu dekat akan dibahas di sidang kabinet kembali sehingga dapatkan keputusan langkah berikutnya seperti apa," kata Sudirman.

Sudirman sendiri ingin subsidi untuk 18,7 juta pelanggan 900 VA dicabut, dialihkan untuk melistriki daerah-daerah tertinggal maupun program lain yang lebih bermanfaat. "Jadi saya kira yang akan dilakukan adalah menggeser subsidi energi ke tempat yang lebih tepat sasaran," ucapnya.

Pihaknya sudah menyiapkan skema kenaikan tarif listrik untuk pelanggan 900 VA bila subsidi dicabut pada pertengahan 2016 ini. Kenaikan tarif listrik akan dilakukan secara bertahap hingga 4 kali. Masing-masing kenaikan sebesar 23%.

 

BERITA TERKAIT

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival NERACA Jakarta - Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), setiap tahun ada 23-48…

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival NERACA Jakarta - Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), setiap tahun ada 23-48…

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…