KOTA SUKABUMI - Minat Baca di Indonesia Masih Rendah

KOTA SUKABUMI 

Minat Baca di Indonesia Masih Rendah

NERACA

Sukabumi - Minat baca di Indonesia dinilai masih rendah. Tentu saja hal tersebut akan berdampak terhadap kecerdasan masyarakat.“Minat baca masyarakat Indonesia masih rendah,” kata Duta Baca Indoensia, Najwa Shihab pada acara Seminar dan Munas Forum Perpustakaan Umum Indonesia (FPUI) di Hotel Horison Kota Sukabumi, Selasa sore (26/4).

Pada acara tersebut, Dibuka langsung oleh Wakil Walikota Sukabumi H. Achmad Fahmi. Tuan rumah juga mengundang Anggota Komisi X, Reni Marlinawati, Plt Kepala Perpustakaan Nasional, Edi Junaidi dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Sukabumi, H. Dudi Fathul Djawad.

Persoalan tersebut kata dia, harus diatasi jika tidak ingin generasi muda mendatang memiliki wawasan yang sempit.  Semula elemen masyarakat haru secara bersama untuk menggerakkan gemar membaca. Dia tidak yakin persoalan ini bisa diselesaikan oleh pemerintah atau Perpustakaan Nasional semata.“ Berbagai cara, bukan hanya di wilayah perkotaan, tapi juga dipedesaan. Kita telah terlalu lama memunggungi buku,” jelas dia.

Ada berbagai cara untuk meningkatkan minat baca anak-anak, selain menciptakan lebih banyak duta baca, juga dilakukannya gerakan membaca dari keluarga. Karena kata dia, gemar membaca harus dimulai dari keluarga. Orang tua mengenalkan buku sejak dini, sebab  keluarga merupakan pondasi utama untuk mengenalkan anak agar cinta buku.“Orang tua berperan penting dalam memperkenalkan anaknya sejak dini agar gemar membaca,” kata dia.

Banyak persoalan yang timbul lantaran tidak gemar membaca. Mudah terprovokasi dan lebih percaya terhadap informasi yang datang dari media sosial merupakan diantara dampak buruk lantaran tidak gemar membaca.“Ini salah satu contoh betapa kurangnya kebiasaan untuk melakukan kroscek informasi yang diterima. Belum fasih membaca buku sudah dijejali informasi teknologi yang bebas masuk. Sekolah juga harus lebih gencar menerapkan gemar membaca,” katanya.

Namun, menurut Kepala Perpustakaan Nasional, minat beca masyarakat justru meningkat sejak beberapa tahun terakhir. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya kunjungan ke perpustakaan baik melalui online maupun datang langsung ke perpustakaan.“Ada sebanyak 1.2 juta perbulan yang mengunjungi perpustakaan online. Dibanding tahun sebelumnya jauh tumbuh dan berkembang. Data ini tidak bisa dibohongi,”ungkap Edi.

Edi mengakui, masih ada kendala yang dihadapi oleh perpustakaan, khususnya Perpustakaan Umum Daerah. Diberikannya kewenangan bagi daerah untuk mengangkat dan memberhentikan Kepala Perpustakaan justeru berdampak terhadap pengelolaannya. Sebab, banyak Kepala Perpustakaan Daerah yang diangkat dan diberhentikan tanpa memikirkan dampaknya.“Gubernur atau walikota terlalu cepat memutasikan kepala kantor atau badan perpustakaan. Image perpusakaan masih dipandang sebelah mata,” katanya.

Diberlakukannya tipelogi A, B dan C sebagai hasil penilain perpustakaan juga mengundang kekhawatirannya. Pasalnya, baru sebagian perpustakaan daerah ditanah air yang mengisi aplikasi terkait jumlah pengunjung, banyaknya koleksi buku dan jumlah layanan. Sementara penilaian sangat perpengaruh pada layanan perpustakaan.“Tipelogi ini akan mempengaruhi jumlah bidang layanan dan eselon Kepala Perpustakaan,” katanya.

Reni Marlinawati mengatakan, masih banyak daerah ditanah air yang belum memiliki perpustakaan umum. Padahal, mencerdakan bangsa diantaranya melalui perpuskaan.“Dari sebanyak 446 kabupaten kota di tanah air, hanya sebagian yang sudah memiliki perpustakaan daerah. Alokasi anggaran untuk perpustakaan juga paling kecil diantara SKPD,” katanya.

Kedepan, kata Rina, pemerintah juga harus merubah bentuk layanan. Perpustakaan tidak lagi menjadi ruang yang sepi, tapi harus dilengkapi fasilitas ruang berdiskusi, berdebat dan untuk menyalurkan minat dan bakat seperti menyanyi dan menari.“Pemda juga harus jemput bola, misalnya mengadakan lomba baca buku secara rutin, dibuat resume dan dijelaskan isi buku. Ini salah satu cara yang paling efektif,” ujarnya.

Persoalan yang dihadapi terkait rendahnya minat baca didasari persepsi masyarakat yang masih merendahkan perpustakaan. Berkunjung ke perpustakaan bukan merupakan kebutuhan, tapi hanya sekedar mengisi waktu. Disisi lain, jabatan kepala perpustakaan bukan menjadi impian apalagi diperebutkan.“Kesannya, jabatan Kepala Perpustakaan itu buangan.Banyak yang tidak mau,” ujarnya.

Sementara Kepala Perpustakaan Kota Sukabumi, Hj.Nike Rayahu mengatakan, dukungan Pemkot Sukabumi untuk memajukan perpustakaan umum cukup besar. Bahkan, perpustakan umum yang dipimpinnya sudah melangkah lebih jauh. Selain jumlah judul buku yang telah mencapai 30 ribu judul, layanan juga dilakukan secara mobile ke sekolah dasar dan PAUD.“Tahun depan, akan dibuka layanan secara digital. Gedung baru dengan ruangan cukup nyaman. Kunjungan juga meningkat, rata-rata 150 orang setiap hari,” tandasnya. Arya

 

BERITA TERKAIT

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…

Ayo Kejar Reward Melalui Western Union bjb

NERACA Bandung - bank bjb terus melakukan inovasi berupa program yang memberikan kemudahan dan keuntungan bagi nasabah. Paling anyar, bank…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…

Ayo Kejar Reward Melalui Western Union bjb

NERACA Bandung - bank bjb terus melakukan inovasi berupa program yang memberikan kemudahan dan keuntungan bagi nasabah. Paling anyar, bank…