Ditangkap TNI AU di Halim - WIKA Pastikan Bukan Pegawainya

NERACA

Jakarta – Kabar tertangkapnya tujuh orang pekerja proyek kereta cepat yang merupakan proyek konsorium BUMN yang didalamnya ada saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) dan perusahaan asal China direspon langsung oleh manajemen WIKA dan memastikan bila sejumlah pekerja kereta cepat yang ditangkap oleh TNI AU bukan pegawai perseroan.

Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Suradi Wongso menegaskan, pekerja KCIC yang ditangkap bukan pegawai perseroan.”Bukan pegawai WIKA, tetapi pegawai PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dan mitra dari China," tutur Suradi dalam pesan singkatnya di Jakarta, Rabu (27/4).

Sebelumnya diberitakan, TNI AU menangkap tujuh pegawai yang tengah melakukan pengeboran dan mencari sample tanah di sekitar Bandara Halim Perdanakusuma pada Selasa (26/4). Penangkapannya dilakukan karena tidak memiliki surat izin melakukan kegiatan di Lanud Halim."Kesalahpahaman tersebut sudah selesai dan mereka sudah kembali tugas di kantor dan sudah dilepaskan," ujarnya.

Halim merupakan salah satu kawasan transit oriented development (TOD) proyek kereta cepat, selain Karawang, Walini, dan Tegal Luar. Rencananya, kereta cepat Jakarta-Bandung sepanjang 142,3 kilometer (km). Proyek kereta cepat ini dikerjakan oleh KCIC. KCIC merupakan perusahaan patungan PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PBSI) dan konsorsium China. Adapun pemegang saham PSBI adalah WIKA sebanyak 38%, PT KAI sekitar 25%, PTPN VIII 25% dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk 12%.

Kadispen TNI AU, Wiko Sofyan membenarkan penangkapan tersebut. Terdapat tujuh orang, yakni lima warga negara asing dan dua lokal. Peristiwa penangkapan terjadi pukul 09.45 WIB, Selasa (26/4) ketika dilakukan patroli. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Aplikasi Travoy - Perjalanan Mudik Makin Terencana, Tenang dan Nyaman

Baru di pacu kecepatan 80 km dalam ruas tol Jagorawi, Toyota Avanza milik Abay (42) akselerasinya tidak lagi agresif. Padahal…

Peduli Bencana Alam di Jawa Timur - Uni Charm Donasikan Produk Higienis Bagi Korban

Bantu meringankan korban bencana gempa bumi di Jawa Timur, PT Uni Charm Indonesia Tbk memberikan donasi kepada salah satu wilayah…

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Aplikasi Travoy - Perjalanan Mudik Makin Terencana, Tenang dan Nyaman

Baru di pacu kecepatan 80 km dalam ruas tol Jagorawi, Toyota Avanza milik Abay (42) akselerasinya tidak lagi agresif. Padahal…

Peduli Bencana Alam di Jawa Timur - Uni Charm Donasikan Produk Higienis Bagi Korban

Bantu meringankan korban bencana gempa bumi di Jawa Timur, PT Uni Charm Indonesia Tbk memberikan donasi kepada salah satu wilayah…

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…