IHSG Kembali Mencoba Di Zona Positif

NERACA

Jakarta - Minimnya sentimen positif pada awal perdagangan mendorong indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu pagi kemarin dibuka melemah 8,44 poin. IHSG BEI tertekan 0,25% ke posisi 3.408,33 poin dan kelompok 45 saham-saham unggulan (LQ45) juga melemah 2,17 poin (0,37%) ke level 598,01 poin.

Pengamat pasar saham Ahmad Riyadi mengatakan, indeks BEI kembali berada dalam posisi negatif disebabkan investor kembali mengambil posisi jual, hal itu terpicu oleh minimnya sentimen positif dari internal maupun eksternal. "Pekan ini IHSG masih berkonsolidasi karena masih minimnya volume perdagangan beberapa hari terakhir," katanya di Jakarta, Rabu (16/2).

Dia menambahkan, bursa regional yang masih bergerak fluktuatif dan belum ada pemicu penguatan membuat investor kembali melakukan ambil untung (profit taking). Namun, peluang pembalikan arah indeks BEI diprediksikan berpeluang terjadi yang didukung oleh faktor tehnikal, beberapa saham yang telah berkondisi tinggi nilai harga sahamnya.

Menurutnya, masih menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menjadi sentimen positif yang mencerminkan tidak terjadinya dana asing yang keluar dari dalam negeri (capital outflow) dan dapat menahan pelemahan indeks BEI lebih dalam lagi. Sebelumnya diawal hingga pukul 9.45 WIB IHSG berada dalam posisi tertekan diposisi 3.396 poin atau melemah 21,65 poin (0,62%). 
Sementara bursa Regional seperti Indeks Hang Seng melemah 31,49 poin (0,14%) ke level 22.865,67, Indeks Nikkei-225 naik 41,46 poin (0,39%) ke level 10.788,13, dan Indeks Straits Times melemah 12,65 poin (0,44%) ke level 3.067,23. 

Pelemahan indeks saat pembukaan kemarin berlanjut pada penutupan perdagangan sesi I. Dimana IHSG melemah 12,345 poin (0,37%) ke level 3.404,422. Sementara Indeks LQ 45 turun 2,923 poin (0,49%) ke level 597,245. Terkoreksinya indeks, masih disebabkan banyak investor mengambil kesempatan untuk aksi ambil untung setelah bursa menguat dalam dua perdagangan terakhir. Posisi indeks yang sudah menajak cukup tinggi bisa memberikan keuntungan yang signifikan kepada investor.

Saham-saham yang banyak dilepas berada di sektor pertambangan, perkebunan dan finansial. Pelemahan indeks sesi-I dimpimpin tiga emiten Grup Astra yang masuk ke jajaran top losers, diantaranya Astra Agro Lestari, Astra Internasional dan United Tractor. Hampir seluruh sektor industri di BEI memerah. Namun, masih ada sektor yang berhasil bergerak ke atas, seperti sektor konsumer, properti, infrastruktur dan perdagangan.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 55.532 kali pada volume 1,21 juta lembar saham senilai Rp 2 triliun. Sebanyak 62 saham naik, 110 saham turun, 94 saham stagnan. Bursa-bursa regional mulai balik arah ke zona hijau. Namun layaknya bursa dalam negeri, bursa Singapura masih mengalami pelemahan tipis.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Unilever (UNVR) naik Rp 350 ke Rp 14.850, Indo Kordsa (BRAM) naik Rp 350 ke Rp 2.550, Matahari (MPPA) naik Rp 220 ke Rp 1.660, dan Harum Energi (HRUM) naik Rp 150 ke Rp 8.400.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Agro Lestari turun Rp 550 ke Rp 22.450, Astra Internasional (ASII) turun Rp 500 ke Rp 49.050, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 450 ke Rp 44.750, dan United Tractor (UNTR) turun Rp 350 ke Rp 22.850.

Menutup akhir perdagangan, IHSG menguat sangat tipis 0,018 poin (0,01%) ke level 3.416,795. Sementara Indeks LQ 45 naik 0,501 poin (0,08%) ke level 600,669. Indeks berbalik arah karena aksi beli dan penguatan bursa regional membantu indeks keluar dari zona merah.

Perdagangan berjalan datar dengan kecenderungan melemah. Investor kembali melakukan aksi ambil untung dengan melepas saham-saham unggulan. Untungnya, aksi beli di penghujung perdagangan membuat indeks lepas dari jeratan zona merah, posisi tertingginya pun berada di level 3.417,354. Mayoritas sektor industri di lantai bursa menguat tipis.

Indeks membuka perdagangan hari ini, Kamis (17/2) diperkirakan masih akan mencoba untuk kembali berada di area positif dengan bergerak di kisaran 3,380-3,456. BBRI dan PGAS menjadi saham pilihan hari ini.

Sebelumnya, perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 102.206 kali pada volume 2,341juta lembar saham senilai Rp 4,682 triliun. Sebanyak 88 saham naik, 119 saham turun, 90 saham stagnan. Transaksi investor asing kembali melakukan penjualan bersih (foreign nett sell) sangat tipis sebesar Rp 800 juta di pasar reguler dan negosiasi.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Unilever (UNVR) naik Rp 650 ke Rp 15.150, Indo Kordsa (BRAM) naik Rp 350 ke Rp 2.550, Matahari (MPPA) naik Rp 250 ke Rp 1.690, dan Fajar Surya (FASW) naik Rp 225 ke Rp 2.900.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Agro Lestari turun Rp 700 ke Rp 22.300, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 400 ke Rp 25.300, Lippo General Insurance (LPGI) turun Rp 360 ke Rp 1.100, dan Adira Finance (ADMF) turun Rp 350 ke Rp 10.450. (bani)

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…