Penghentian Impor Minyak Diperkirakan 2017

NERACA

Mataram—PT Pertamina memperkirakan Indonesia dapat menghentikan impor bahan bakar minyak paling cepat pada 2017. Tentu saja dengan syarat ada kilang minyak yang bisa dimaksimalkan. "Itu pun kalau kita (Indonesia) berhasil mengoptimalkan potensi kilang minyak di Cilacap, Jawa Barat, dan kilang yang ada di Jawa Timur," kata Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Mochammad Harun kepada wartawan di Jakarta, 3/11

 

Menurut Harun, saat ini produksi minyak mentah Indonesia baru mencapai 920 ribu barel per hari. Namun, dari produksi sebesar itu hanya 600 ribu barel lebih yang menjadi milik pemerintah, karena 300 ribu lebih barel merupakan hak investor mitra.

 

Sementara kemampuan produksi kilang minyak yang dimiliki Indonesia dapat mencapai 1,1 hingga 1,2 juta barel per hari, sehingga masih harus mengimpor sekitar 400 ribu hingga 500 ribu barel minyak mentah untuk diolah di kilang Indonesia guna memenuhi kebutuhan.

 

Sejauh ini Indonesia baru memiliki enam unit kilang minyak yang menyebar di sejumlah wilayah provinsi. Kilang minyak itu merupakan tempat pengolahan minyak mentah menjadi produk bahan bakar minyak. Namun, pengelolaan kilang harus diikuti jaminan bahan baku dan cadangan di ladang minyak, sehingga Pertamina terus menjalin kerja sama dengan Kuwait.

 

Dari kapasitas produksi minyak mentah yang diolah di kilang tersebut, belum mencukupi kebutuhan bahan bakar minyak, sehingga impor minyak dalam bentuk produk jadi masih terus dilakukan. "Karena itu impor minyak mentah dan produk jadi masih diperlukan, dan Singapura yang senang. Kalau impor minyak mentah masih lama, kalau produk jadi bisa stop di 2017," ujarnya.

 

Singapura memiliki keterkaitan dengan impor minyak, terutama di kawasan Asia sebagai pasar negosiasi sehingga terbentuk Mid Oil Platt`s Singapore (MPOS).

 

Lebih jauh kata Harun, untuk menghentikan ketergantungan impor bahan bakar minyak, selain mengoptimalkan potensi produksi ladang minyak dalam negeri, juga perlu ada pengurangan penggunaan bahan bakar minyak dan beralih ke energi baru dan terbaharukan.

 

Harun memberi contoh penggunaan bahan bakar minyak dalam jumlah yang cukup besar oleh PT PLN, yang mencapai 10 juta kilo liter (kl) per tahun. Demikian pula adanya program konversi minyak tanah ke elpiji yang berdampak pada pengurangan sekitar sembilan juta kl pada 2011. "Kalau PLN kurangi BBM dan gunakan energi baru dan terbarukan maka akan ada pengurangan kebutuhan BBM. Juga dampak positif dari program konversi minyak tanah ke elpiji," ujarnya.

 

Ditempat terpisah, Direktur Utama PLN, Nur Pamudji mengatakan  PT PLN (persero) menerima komitmen pasokan gas sebanyak 250 bbtud yang diperkirakan terealisasi secara menyeluruh sampai kuartal I-2012 nanti. Sehingga total pasokan gas yang diserap PLN nantinya berjumlah 1.050 bbtud. "Saat ini kita menerima 800 bbtud, itu berlaku seluruhnya di seluruh PLN. Untuk tahun depan kita akan dapatkan tambahan, ada 250 bbtud lagi. Jadi totalnya mencapai 1.050 bbtud," jelasnya. **cahyo

BERITA TERKAIT

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…