Janjikan Imbal Hasil Lebih Baik - Jangan Takut Investasi di Pasar Modal

NERACA

Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan, saat ini investasi di pasar modal mampu memberikan imbal hasil jauh lebih baik dari instrument lain. Apalagi, tahun ini perekonomian kembali mulai membaik yang tentunya akan berimbas pada membaiknya kinerja emiten yang melantai di pasar modal.

Oleh karena itu, Nicky Hogan, Direktur Pengembangan BEI bilang, saat ininya masyarakat mulai beralih investasi saham ditengah derasnya dana asing yang masuk. Tercatat sepuluh tahun terkahir, investasi di saham memberikan return rerata per tahun sebesar 20%. Dibandingkan dengan investasi fisik, seperti emas yang hanya menawarkan return sebesar 10,2%.”Kalau investasi emas itu sama seperti nabung dalam bentuk fisik. Tapi emas itu komoditas yang sebenarnya tergantung pada perekonomian dunia. Kalau saham sepuluh tahun terakhir kan memberikan return rata-rata 20%, itu keuntungan yang luas biasa bagi investor,"ungkapnya di Jakarta, kemarin.

Namun, dirinya mengatakan bahwa sebagian besar keuntungan berinvestasi di pasara modal Indonesia masih dinikmati oleh investor asing. Saat ini, investor asing memiliki porsi 2/3 dari total investor yang ada di bursa sehingga jumlah investor lokal masih belum banyak mendapatkan manfaat."Yang lebih penting kita berharap investor lokal bisa terus imbangi kepemilikan asing. Jadi selain ambil manfaat juga kalau asing tiba-tiba keluar ya kita punya daya tahan," lanjutnya.

Tak ayal, pihak BEI kembali mengajak masyarakat Indonesia untuk melakuakn investasi pada instrumen pasar modal. Nicky Hogan mengatakan, masyarakat tidak perlu takut untuk menanamkan modalnya di isnturmen pasar modal. Hal ini sangat beralasan, karena masih ada pemikiran masyarakat tentang pasar modal masih diwarnai slogan "High risk, high return", padahal slogan itu tidak kontekstual."High risk, high return itu cuma bisa kalau mereka spekulan. Kalau untuk investasi jangka panjang bagi masyarakat atau investor sebenarnya tidak menakutkan," tandasnya.

Saat ini, masyarakat berpikiran berinvestsi di pasar modal bisa mendapatkan keuntungan yang besar sekaligus bisa mendapatkan kerugian yang besar. Padahal, pola pemikiran seperti itu hanya cocok bagi spekulan yang aktif melakukan transaksi. Bila polanya melakukan investasi jangka panjang tentu pasar modal merupakan isntrumen pilihan karena menawarkan berbagai keuntungan.

Dengan berorientasi investaasi jangka panjang dan pemilihan istumen yang tepat, dirinya meyakini tidak ada resiko tinggi dari berinvestasi di pasar modal. Menurut Nicky, investasi yang ideal dilakukan di pasar modal adalah dengan rentang 5-10 tahun, karena secara historis sudah terbukti return yang didapat jauh lebih tinggi dibanding yang lain."Rerata return di pasar modal itu 20% per tahun, itu dalam 10 tahun terakhir. Jadi kalau biacara investasi di pasar modal bicara mingguan, bulanan, tahunan tentu risikonya tinggi. Tapi, kalau konteks jangka panjang 5-10 tahun data historis kita menunjukkan historis returnnya sangat tinggi," ujar Nicky. (bani)

 

 

 

BERITA TERKAIT

Tebar Berkah Ramadan 1445 H, Mandiri Group Santuni 57.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Tebar Berkah Ramadan 1445 H, Mandiri Group Santuni 57.000 Anak Yatim dan Dhuafa Kiri ke kanan. Wakil Komisaris Utama Bank…

RUPS WOM FINANCE

RUPS WOM FINANCE Kiri ke kanan. Direktur PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk (WOM Finance) Cincin Lisa Hadi, bersama Direktur Wibowo,…

Kelompok Tani Karamunting Sukses Produksi Madu Kelulut

Anggota Kelompok Tani Karamunting menuangkan madu kelulut ke dalam kemasan usai dipanen di Hutan Kota Pendidikan Telaga Sari, Balikpapan, Kalimantan…

BERITA LAINNYA DI Berita Foto

Tebar Berkah Ramadan 1445 H, Mandiri Group Santuni 57.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Tebar Berkah Ramadan 1445 H, Mandiri Group Santuni 57.000 Anak Yatim dan Dhuafa Kiri ke kanan. Wakil Komisaris Utama Bank…

RUPS WOM FINANCE

RUPS WOM FINANCE Kiri ke kanan. Direktur PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk (WOM Finance) Cincin Lisa Hadi, bersama Direktur Wibowo,…

Kelompok Tani Karamunting Sukses Produksi Madu Kelulut

Anggota Kelompok Tani Karamunting menuangkan madu kelulut ke dalam kemasan usai dipanen di Hutan Kota Pendidikan Telaga Sari, Balikpapan, Kalimantan…