Penciptaan SDM Syariah Unggul Butuh Sinergi

Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) menyatakan penciptaan sumber daya manusia (SDM) unggul di bidang ekonomi syariah butuh sinergi antarkomponen bangsa. Hal ini disampaikan Ketua MES bidang Pendidikan Firmanzah usai dirinya menghadiri penandatanganan MoU antara Bank Muamalat dan Yayasan Bhakti MES, di Jakarta, Selasa. Sinergi tersebut penting agar keberadaan SDM bisa mengimbangi perkembangan pesat di bidang industri syariah. "Kita membutukan sinergi berbagai lembaga seperti Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia dan para pelaku industri," ujar Firmanzah, yang juga Ketua Umum Yayasan Bhakti MES.

Menurut dia, para aktor industri syariah sering mengeluhkan kurangnya kesiapan tenaga kerja di sektor tersebut. Ini disadari benar oleh MES yang menegaskan peningkatan kualitas SDM merupakan proses yang tidak pernah berhenti.

Apalagi, kondisi ekonomi syariah nasional disebutnya sangat berpotensi dan terus menerus mengalami perkembangan. "Syariah, saat ini, bukan hanya di bidang keuangan saja, ada di bidang pariwisata, makanan halal dan lain-lain. Oleh karena itulah, selain SDM, dukungan pemerintah juga perlu dari sisi keputusan politik, infrastruktur dan industri harus memiliki SOP yang baik," tutur Rektor Universitas Paramadina tersebut.

MES sendiri memiliki upaya untuk menemukan bibit-bibit unggul di bidang syariah terutama dengan menyediakan beasiswa yang disalurkan melalui Yayasan Bhakti MES dengan dana dari donor atau pihak ketiga.

Seperti pada hari ini Selasa (23/2), MES melalui Yayasan Bhakti MES atau MES Foundation bersama Bank Muamalat sepakat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang ekonomi syariah melalui bantuan beasiswa kepada pelajar dan mahasiswa yang secara ekonomi kurang mampu tetapi berprestasi melalui penandatangana nota kesepahaman (MoU).

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Utama Bank Muamalat Endy Abdurrahman dan Ketua Umum Yayasan Bhakti MES Firmanzah.

Besaran dana beasiswa yang diberikan adalah Rp150 juta, dengan jumlah penerima pada tahun 2016 adalah 15 orang. Menurut Dirut Bank Muamalat, terkait biaya beasiswa, dana tersebut bisa saja bertambah, disesuaikan dengan kinerja bank pertahunnya.

Dana beasiswa itu sendiri diambil dari dana zakat perusahaan dan/atau karyawan yang merupakan bagian dari keuntungan Bank Muamalat, di mana pengelolaan dilakukan oleh Baitulmaal Muamalat (BMM), yang kemudian dipercayakan kepada Yayasan Bhakti MES.

BERITA TERKAIT

Di Tengah Ancaman Boikot, Danone Terus Disoal

Nama perusahaan multinasional asal Prancis, Danone terus bikin geger. Danone dan banyak perusahaan multinasional lainnya  dikecam di seluruh dunia karena aktif…

Khong Guan Luncurkan Biscuits House di KidZania

Memperkenalkan lebih dekat lagi biskuit Khong Guan kepada anak-anak sejak dini sebagai biscuit legendaris di Indonesia, Khong Guan Group Indonesia…

KUR, Energi Baru Bagi UKM di Sulsel

Semangat kewirausahaan tampaknya semakin membara di Sulawesi Selatan. Tengok saja, berdasarkan data yang dimiliki Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel,…

BERITA LAINNYA DI Peluang Usaha

Di Tengah Ancaman Boikot, Danone Terus Disoal

Nama perusahaan multinasional asal Prancis, Danone terus bikin geger. Danone dan banyak perusahaan multinasional lainnya  dikecam di seluruh dunia karena aktif…

Khong Guan Luncurkan Biscuits House di KidZania

Memperkenalkan lebih dekat lagi biskuit Khong Guan kepada anak-anak sejak dini sebagai biscuit legendaris di Indonesia, Khong Guan Group Indonesia…

KUR, Energi Baru Bagi UKM di Sulsel

Semangat kewirausahaan tampaknya semakin membara di Sulawesi Selatan. Tengok saja, berdasarkan data yang dimiliki Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel,…