Penetrasi di Lingkungan Kampus - Jumlah Melek Pasar Modal Baru 5%

NERACA

Jakarta – Genjot jumlah investor lokal di pasar modal bukanlah perkara mudah ditengah kondisi perekonomian yang belum sepenuhnya pulih. Tak ayal, hal ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pasalnya, saat ini baru sekira lima persen penduduk Indonesia yang mengerti tentang pasar saham. Sedangkan dari 250 juta penduduk, baru 350 ribu orang yang menjadi investor atau hanya 0,11%.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida bilang, pemahaman pasar modal hanya dibawah lima persen atau masih 4,99%. “Angka ini jauh dari pemahaman perbankan 70%, pemahaman asuransi 30%,"ungkapnya di Jakarta, Kamis (11/2).

OJK pun bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk terus melakukan sosialisasi untuk peningkatan jumlah investor di pasar saham. Bahkan, salah satu yang diincar oleh OJK dan BEI adalah mahasiswa di tiap universitas."Kemudian ke universitas kita juga mulai sosialisasi, yang penting jumlah investor meningkat dulu meski dari sisi jumlah nilai transaksinya belum banyak. Misalnya mahasiswa investasi nilainya tidak besar," jelas dia.

Nurhaida melanjutkan, agar setiap perusahaan emiten yang memiliki jumlah kartawan banyak bisa memberikan bonus tahunan berupa saham kepada karyawannya. Hal ini diharapkan juga meningkatkan rasa kepemilikan karyawan terhadap perusahaan.Kita juga bicara dengan beberapa perusahaan yang punya karyawan. Minimal bonus akhir tahun itu 10 persennya disisihkan beli saham. Dengan demikian seseorang masuk jadi nasabah punya perhatian lebih terhadap industri ini," tandasnya.

Tahun ini, BEI menargetkan investor saham tumbuh 50%. Kata Nicky Hogan, Direktur Pengembangan Perusahaan BEI, guna memenuhi target tersebut, pihak BEI tengah melakukan upaya untuk menjaring investor baru. Salah satunya dengan program gerakan cinta pasar modal, Yuk Nabung Saham dan pembukaan 156 gerai BEI diseluruh Indonesia.”Minat masyarakat dalam investasi sangat tinggi, dan kita mulai menuai dari promosi yang sudah dilakukan sebelumnya, sepeti gerakan cinta pasar modal hingga Yuk Nabung Saham yang memberikan arah kepada masyarakat untuk menjadi investor,” ujarnya.

Nicky bilang, BEI menargetkan pertumbuhan investor sebesar 50% pada tahun 2016. Artinya BEI menargetkan pertumbuhan 215 ribu investor baru. Sebab, sampai dengan saat ini, porsi investor Indonesia masih kurang dari 1% dibandingkan total populasi.“Kami menargetkan minimal 200-300 ribu atau naik 50%. Seperti diketahui, perguruan tinggi mendukung banyak perusahaan sekuritas, dalam hal ini BEI memiliki program yang jelas dan hal ini dapat menjadi sarana edukasi para investor pemula,” paparnya.

Saat ini, pihak BEI agresif melakukan penetrasi pengenalan pasar modal di lingkungan kampus dan termasuk menggandeng kerjasama dengan pemerintah daerah, seperti Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) yang belum lama ini dilakukan. Dipilihnya Pemprov Babel karena daerah tersebut dinilai memiliki potensi yang mumpuni untuk dijadikan sebagai salah satu basis pengembangan jumlah investor di pasar modal. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…