Lagi, IHSG Balik Arah Ke Zona Hijau

NERACA

Jakarta – Menutup perdagangan sesi pertama, indeks harga saham gabungan (IHSG) mampu balik arah setelah sebelumnya terkoreksi tipis. IHSG ditutup naik 39,829 poin (0,84%) ke 4.772,312. Sementara indeks LQ45 ditutup naik 9,306 poin (1,12%) ke Rp 838.941. Sembilan sektor menguat, hanya satu sektor yang bergerak melemah. Penguatan tertinggi terjadi di sektor aneka industri sebesar 3,82%.

Sebanyak 140 saham naik, 96 saham turun, dan 87 saham stagnan. Frekuensi saham yang ditransaksikan sebanyak 119.863 kali, dengan total volume yang diperdagangankan sebanyak 2,057 miliar saham, senilai Rp 2,957 triliun. Dana asing masuk tercatat sebesar Rp 227,574 miliar.

Saham-saham yang masuk dalam jajaran top gainers adalah INTP naik 625 poin (3,25%) ke Rp 19.850, ASII naik 300 poin (4,41%) ke Rp 7.100, UNVR naik 300 poin (0,73%) ke Rp 41.150, SMGR naik 225 poin (2,09%) ke Rp 10.975. Sementara saham-saham yang masuk dalam jajaran top losers adalah GGRM turun 1.150 poin (1,87%) ke Rp 60.350, LPPF turun 200 poin (1,18%) ke Rp 16.700, ABMM turun 105 poin (3,68%) ke Rp 2.745, dan PANS turun 105 poin (2,84%) ke Rp 3.595.

Diawal perdagangan, IHSG dibuka turun 8,48 poin atau 0,18% menjadi 4.723,99. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak melemah 0,25% menjadi 827,54.”Sentimen dari eksternal masih memberikan pengaruh bagi pasar saham sehingga mayoritas bursa di kawasan Asia cenderung melemah, termasuk IHSG," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities, Nico Omer Jonckheere.

Menurut dia, volatilitas pasar sejak awal tahun di tengah kekhawatiran mengenai kemampuan Tiongkok dalam mengatasi perlambatan ekonominya masih menahan investor untuk agresif masuk ke pasar berisiko."Di tengah kondisi ekonomi global yang mengalami perlambatan, pelaku pasar cenderung berhati-hati dalam mengambil posisi investasinya," katanya.

Namun, lanjut dia, pemerintah Indonesia yang berupaya untuk memberikan daya tarik bagi investor asing untuk menanamkan investasinya guna mendorong pertumbuhan ekonomi diharapkan mampu menjaga laju IHSG."Indonesia berniat untuk membuka sektor perekonomian yang sebelumnya ditutup untuk modal asing. Pemerintah bersiap mengumumkan perubahan pada pedoman investasinya," katanya.
Sementara analis Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya menambahkan, sentimen dari dalam negeri yang terbilang masih positif mendorong pelaku pasar saham melakukan akumulasi beli."Laju nilai tukar rupiah yang positif menjadi salah satu faktor yang menopang indeks BEI, nilai tukar yang menguat menandakan perekonomian yang terjaga," katanya.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng dibuka melemah 735,66 poin (3,81%) ke level 18.552,51, indeks Bursa Malaysia melemah 3,59 poin (0,22%) ke level 1.640,82, dan Straits Times melemah 15,51 poin (0,59%) ke posisi 2.566,42. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…